TRIBUNTRAVEL.COM - Di jantung Provinsi Sulawesi Selatan, hanya sekitar 45 km dari Kota Makassar, terletak Kabupaten Maros sebuah destinasi yang belum banyak terekspos namun menyimpan keindahan alam, jejak karst prasejarah, dan pengalaman eksplorasi yang tak terlupakan.
Di sini, kamu bisa menapaki gua‑gua kuno, menikmati air terjun tersembunyi, hingga menyusuri lanskap karst yang dramatis dan hijau sehingga jauh dari keramaian turis besar.
Artikel ini mengajak kamu membaca 5 rekomendasi tempat wisata di Maros Sulawesi Selatan yang wajib masuk bucket‑list liburan kamu.
Baca juga: Itinerary Barru 1 Hari dari Maros: Jelajah Alam Berdua Bujet Rp 230 Ribu
Baca juga: 5 Destinasi Ngehits & Instagramable di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan
Mulai dari destinasi alam yang masih sepi, spot budaya yang dalam, hingga lokasi instagramable untuk berburu foto, semua dirancang agar liburanmu bukan hanya sekadar jalan‑jalan, tetapi juga pengalaman nyata yang mengesankan.
Jika kamu ingin keluar dari jalur wisata mainstream dan menemukan sisi baru Sulawesi Selatan yang memikat, maka Maros adalah jawabannya.
5 Tempat Wisata di Maros Sulawesi Selatan
1. Rammang‑Rammang Karst Village
Terletak di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, sekitar 40 km utara Kota Makassar.
Kawasan karst ini membentang di antara lembah hijau dan sungai yang mengalir di antara tebing batu kapur, dengan panorama menara karst yang menjulang, gua‑gua alami, serta kegiatan susur sungai menggunakan perahu tradisional.
Pengunjung bisa trekking ringan atau naik perahu di Sungai Pute, menikmati sawah di lereng karst, dan menyaksikan kabut tipis yang sering menyelimuti lembah pada pagi ataupun senja hari — nama “Rammang‑Rammang” sendiri dalam bahasa Makassar berarti “berkabut”.
Harga tiket masuk: Rp 7.000 per orang
Jam buka: 24 jam, namun ideal datang pagi atau sore agar mendapatkan pencahayaan terbaik.
2. Leang Leang Archaeological Park
Berada di Kelurahan Leang‑Leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, sekitar 15 km dari pusat Maros atau 9 km dari Kawasan Wisata Bantimurung.
Park arkeologi ini menampilkan gua‑gua prasejarah dengan lukisan tangan serta figur‑hewan yang dipercaya berumur ribuan hingga puluhan ribu tahun yang menjadi daya tarik edukasi dan budaya yang kuat.
Jam buka: 08.00 hingga 16.00 WITA setiap hari.
Harga tiket masuk: Rp 15.000 untuk dewasa dan Rp 10.000 untuk pelajar.
3. Ujung Bulu (Istana Karst Ujung Bulu)
Terletak di Dusun Ujung Bulu, Desa Botolempangan, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros bagian dari lanskap karst yang sama dengan kawasan Maros‑Pangkep.
Kawasan ini menampilkan panorama menara batu karst yang besar, gua‑labirin kapur, persawahan di kaki tebing serta spot foto sunset yang Instagramable.
Selain keindahan alam, terdapat jejak peninggalan prasejarah seperti kerang‑fosil dan lukisan dinding gua.
Harga tiket masuk: Rp 15.000
Jam buka tidak tercantum di sumber mana pun.
4. Air Terjun Bantimurung
Terletak di Kompleks Taman Wisata Bantimurung, Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros.
Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 15 meter dengan aliran air yang berasal dari sistem karst, mengalir di antara tebing‑tebing batu kapur dan membentuk telaga alami serta kolam renang alami.
Harga tiket masuk untuk wisatawan domestik tercatat Rp 35.000 pada 2025 (hari biasa) dan naik di akhir pekan; wisatawan mancanegara bisa dikenakan hingga Rp 255.000.
Jam operasional umum pukul 08.00–16.00 WITA, meskipun akses bisa lebih lama di beberapa area.
5. Bantimurung Bulusaraung National Park
Merupakan kawasan taman nasional yang meliputi area karst Maros‑Pangkep di Sulawesi Selatan yang mana merupakan wilayah inti kawasan karst menara yang luas dan unik secara global.
Berlokasi di Kabupaten Maros (serta bagian Pangkep dan Bone), taman nasional ini terkenal sebagai “Kerajaan Kupu‑Kupu” dengan lebih dari 250 spesies kupu‑kupu yang tercatat, gua‑vertikal, stalaktit/stalagmit, dan bioma karst khas.
Tarif tiket domestik mulai dari Rp 5.000 – 7.500 untuk hari biasa/akhir pekan serta Rp 150.000 –225.000 untuk wisatawan mancanegara.
Jam buka tiap hari umumnya mulai pukul 08.00 WITA dan banyak area yang dapat diakses hingga malam.
(Cynthia/TribunTravel)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.