TRIBUNTRAVEL.COM - Banten menyimpan kekayaan sejarah yang memikat, mulai dari peninggalan kesultanan hingga warisan kolonial Belanda yang menarik untuk dijelajahi.
Kota Serang dan sekitarnya menawarkan destinasi bersejarah yang wajib dikunjungi bagi wisatawan yang tertarik budaya dan sejarah.
Banten sebelumnya membentuk provinsi baru setelah berpisah dari Jawa Barat pada tahun 2000 lalu.
Baca juga: 5 Trip ke Pulau Peucang di TN Ujung Kulon Pandeglang Banten: Eksotika Pulau Hidden Gem
Baca juga: Bukit Waruwangi di Cinangka, Serang, Banten Suguhkan Panorama Indah, Tiket Masuknya Murah Meriah
Banyak tempat menjadi peninggalan-peninggalan sejarah, terutama di Kota Serang dan Kabupaten Serang.
Tentunya tempat-tempat tersebut menjadi destinasi wajib dikunjungi oleh para wisatawan, terutama bagi yang tertarik pada kebudayaan dan sejarah.
Berikut 4 tempat bersejarah di Serang Banten yang wajib kamu datangi.
Baca juga: The Nice Ocean View Anyer, Tempat Wisata Kids Friendly di Serang, Banten Buat Liburan Akhir Pekan
Baca juga: Kronologi 2 WNA di Bali Tak Mau Bayar Perawatan Kuku Lalu Kabur, Sempat Serang Karyawan Salon
1. Vihara Avalokitesvara
Apabila kamu tertarik dengan wisata sejarah yang berbau religi, Vihara yang berlokasikan di daerah Kasemen, Kota Serang, Banten ini bisa menjadi destinasimu.
Dikutip dari Kholis (2016) dalam jurnal “Vihara Avalokitesvara Serang: Arsitektur dan Peranannya dalam Relasi Buddhis-Tionghoa dengan Muslim di Banten”, Vihara Avalokitesvara adalah vihara yang dibangun pada abad ke-16, dan menjadi yang tertua di Banten.
Dapat dikatakan, Vihara ini merupakan saksi dari toleransi beragama serta etnis Islam dengan Tionghoa-Budhha pada zaman Syarif Hidayatullah.
Apabila kamu tertarik mengunjungi Vihara ini, kurang lebih jarak yang akan kamu tempuh adalah 12 km dari Tol Serang Timur, Serang, Banten.
2. Mercusuar Cikoneng Titik Nol
Mercusuar Cikoneng Titik Nol atau Mercusuar Anyer adalah peninggalan sejarah Portugis dan Kolonial Belanda yang berada di Jalan Anyer Kidul, Kampung Bojong Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten.
Mercusuar dengan ketinggian mencapai 75,5 meter yang dikutip dari Septiana dkk (2018) dalam “Sejarah Mercusuar di Kampung Bojong Desa Cikoneng Kecamatan Anyer Kabupaten Serang Provinsi Banten”, dibangun pertama kali pada 1806.
Akan tetapi, bangunan tersebut runtuh akibat letusan Gunung Krakatau, sehingga dibangun kembali pada 1883.
Tempat ini menjadi saksi bagaimana wilayah Banten saat itu adalah wilayah yang sangat strategis bagi kapal-kapal yang berlayar di Selat Sunda.
Dari pusat kota Serang, tempat ini kurang lebih berjarak 44 km. Namun kamu tak perlu khawatir, apabila berkunjung ke tempat ini, kamu juga akan disuguhkan oleh pemandangan pantai yang sangat indah.
3. Keraton Surosowan
Tempat yang berada di kawasan Banten lama ini merupakan peninggalan atau jejak sejarah dari Kesultanan Banten.
Keraton yang pertama kali dibangun pada masa Sultan Hasanuddin ini adalah pusat dari Kesultanan Banten pada masa itu, dikutip dari Permana (2004) dalam jurnal “Kajian Arkeologi Mengenai Keraton Surosowan Banten, Banten”.
Namun, pada 1808 bangunan ini dihancurkan oleh Belanda, sehingga yang tersisa hanyalah puing-puing.
Akan tetapi, apabila kamu mengunjungi Keraton Surosowaan ini, kamu tetap akan dapat meihat sisa-sisa bangunannya, seperti gang, saluran, hingga bangunan air.
Jika kamu tertarik dengan peninggalan penting dari Kesultanan Banten ini, kurang lebih kamu perlu menempuh jarak 13 km dari pusat Kota Serang.
4. Masjid Agung Banten Lama
Tempat bersejarah terakhir adalah Masjid Agung Banten yang berada di Desa Banten lama, Kec. Kasemen, Kota Serang, Banten.
Dikutip dari website Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Banten, Masjid Agung Banten dibangun pada tahun 1566 M pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin.
Pembangunan masjid ini didasari oleh cita-citanya untuk mempunyai sarana pusat menyebarkan agama Islam di wilayah Banten, yang mayoritas saat itu penduduknya memeluk agama Hindu.
Tempat satu ini sangat tepat untuk kamu kunjungi apabila tertarik pada wisata bersejarah religi yang menjadi saksi dalam penyebaran Islam di Banten bahkan Nusantara.
Dari pusat kota Serang, tempat ini dapat ditempuh dengan jarak kurang lebih 12 km menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi online.
(Cynthia/TribunTravel) (TribunBanten)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.