TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan akhir pekan ke Kebun Raya Bogor bisa jadi pilihan tepat buat kamu yang ingin healing santai di tengah suasana hijau dan sejuk khas Bogor, Jawa Barat.
Sebagai salah satu tempat wisata ikonik di Indonesia, Kebun Raya Bogor menawarkan pengalaman jalan-jalan seru sambil belajar tentang berbagai jenis tumbuhan dari seluruh dunia.
Lokasinya strategis di pusat kota Bogor, jadi mudah dijangkau bahkan buat kamu yang datang dari Jakarta.
Dengan udara segar dan pemandangan hijau yang menenangkan, tempat ini cocok banget buat melepas penat setelah rutinitas padat.
Baca juga: 5 Tempat Wisata Populer di Sragen, Jawa Tengah untuk Liburan Keluarga
Di dalam area Kebun Raya Bogor, kamu bisa menjelajahi spot menarik seperti Taman Meksiko yang berisi koleksi kaktus dan sukulen dari berbagai negara.
Ada juga Taman Aquatik yang memamerkan aneka tanaman air langka dan cantik untuk difoto.
Selain itu, banyak spot foto instagramable yang bisa jadi tempat untuk mengabadikan momen.
Namun, Kebun Raya Bogor bukan sekadar tempat bersantai atau spot foto yang estetik.
Di balik hijaunya hamparan rumput dan pepohonan, tersimpan misi besar sebagai pusat konservasi dan edukasi flora tropis dunia.
Baca juga: 8 Tempat Wisata Dekat Stasiun Lempuyangan Jogja & Bisa Ditempuh Jalan Kaki
Lebih dari 12 ribu spesies tanaman tumbuh di sini, menjadikannya salah satu kebun botani tertua dan terlengkap di Asia.
Begitu memasuki kawasan, pengunjung akan disambut jalan setapak yang teduh.
Ada yang memilih berjalan kaki menikmati udara sejuk, ada juga yang berkeliling dengan shuttle bus, sepeda listrik, atau sepeda biasa.
Di lapangan hijau yang luas, banyak keluarga menggelar tikar untuk piknik santai, sementara anak-anak bermain bebas di taman.
Menurut Dini Ariasti, salah satu staf pemandu Kebun Raya Bogor,Taman Meksiko menjadi salah satu area yang paling sering disinggahi wisatawan.
Baca juga: 6 Tempat Wisata Dekat Bandara Internasional Kualanamu Medan, Sumatera Utara
"Kebun Raya ini bernuansa alam dengan banyak taman menarik seperti taman Meksiko, rumah kaca anggrek, taman aquatik, dan beberapa danau di dekat Istana Bogor yang sering dijadikan spot foto," ujar Dini.
Ia menjelaskan, sekitar 70 persen koleksi tanaman di KRB berasal dari berbagai daerah di Indonesia, sementara 30 persennya datang dari negara-negara tropis dunia.
"Tujuannya agar tumbuhan-tumbuhan ini tetap bisa dilestarikan. Kalau pun punah di habitat asalnya, spesimennya masih bisa ditemukan di Kebun Raya," tambahnya.
Dini berharap, keberadaan Kebun Raya Bogor tak hanya menjadi ruang rekreasi, tetapi juga tempat belajar yang hidup bagi masyarakat.
Baca juga: 5 Tempat Wisata Hits di Klaten, Jawa Tengah, Tiket Masuk Mulai Rp 5 Ribu
"Mudah-mudahan Kebun Raya bisa lebih maju lagi, lebih banyak hal baru yang bisa dinikmati, dan tetap menjadi ruang belajar yang hidup," ujarnya.
Harapan itu sejalan dengan sejarah panjang KRB yang memang dibangun dengan semangat keilmuan.
Berdiri sejak 18 Mei 1817 atas prakarsa ahli botani asal Jerman, Prof. Dr. Reinwardt, kebun ini awalnya difungsikan sebagai laboratorium alam untuk meneliti berbagai jenis tanaman tropis.
Kini, setelah lebih dari dua abad, luasnya mencapai 87 hektar dengan koleksi lebih dari 20.000 tanaman dari 6.000 spesies.
Baca juga: 6 Tempat Wisata Dekat Bandara Ngurah Rai Bali untuk Liburan Santai Seharian
Selain koleksi pepohonan tropis, KRB juga dikenal dengan tumbuhan air seperti teratai raksasa di kolam dekat Istana Bogor, hingga Rafflesia Arnoldi alias bunga bangkai yang langka.
Koleksi anggreknya pun luar biasa, sekitar 570 spesies dengan lebih dari 6.200 spesimen tumbuh di rumah kaca yang tertata rapi.
Letaknya di ketinggian 220–260 meter di atas permukaan laut membuat iklim KRB ideal untuk berbagai jenis tanaman dunia, termasuk bunga tasbih asal Belgia yang dibawa oleh Ratu Astrid pada tahun 1928.
Buat kamu yang ingin menikmati suasana sejuk dan tenang khas Bogor, langsung saja datang ke Jalan Ir. H. Juanda, Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.
(TribunTravel/nurulintaniar) (TribunnewsBogor.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.