TRIBUNTRAVEL.COM - Kecamatan Laweyan di Solo, Jawa Tengah, menyimpan segudang tempat wisata menarik yang layak dikunjungi.
Laweyan tidak hanya terkenal sebagai kampung batik legendaris, tetapi juga memiliki taman, museum, dan tempat bersejarah yang cocok untuk liburan akhir pekan.
Baca juga: Gua Swara, Sejarah Tersembunyi di Taman Sriwedari, Laweyan Solo, Jawa Tengah yang Kembali Ditemukan
Baca juga: Uniknya Batik Printing Nusantaraart Laweyan Solo, Pelanggan Bisa Memilih Desain Sesuai Keinginan
Dari Taman Sriwedari yang hijau hingga museum yang sarat budaya, setiap sudut Laweyan menawarkan pengalaman berbeda bagi wisatawan.
Jika kamu sedang merencanakan jalan-jalan singkat di Solo, enam tempat wisata terbaik di Laweyan ini wajib masuk daftar kunjunganmu.
Baca juga: Daftar Harga Solo Flossroll, Oleh-oleh Kue Abon yang Lembut dari Pajang, Laweyan, Solo, Jateng
1. Taman Sriwedari Surakarta: Ruang Hijau Ikonik di Tengah Kota Solo

Baca juga: Jadwal Wayang Orang Sriwedari di Kecamatan Laweyan, Solo, Jateng selama September 2024
Alamat: Jalan Slamet Riyadi No.275, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah
Jam buka: 24 jam
Harga tiket masuk: Gratis
Sebagai satu ikon Solo, Taman Sriwedari menjadi tempat favorit warga untuk bersantai dan menikmati udara segar.
Suasananya teduh berkat pepohonan rindang dan area tanah lapang yang luas.
Pengunjung bisa memberi makan rusa yang dibiarkan bebas berkeliaran di area taman, dengan pakan seperti wortel atau kangkung yang dijual seharga Rp 5.000.
Selain itu, Taman Sriwedari juga menyediakan beberapa ayunan dan tempat duduk untuk bersantai.
Meski tidak terlalu disarankan untuk piknik besar, Taman Sriwedari tetap menjadi pilihan ideal untuk melepas penat dan bersosialisasi di tengah kota.
2. Tumurun Private Museum: Galeri Seni Modern di Jantung Laweyan

Baca juga: Nyobain Ledre Laweyan, Camilan Manis di Solo yang Bertekstur Empuk dan Cocok Buat Oleh-oleh
Alamat: Jalan Kebangkitan Nasional No.2, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo
Jam buka: Selasa–Minggu, 10.00–16.00 WIB
Harga tiket masuk: Rp 25.000
Tumurun Private Museum adalah satu tempat wisata yang wajib bagi pencinta seni kontemporer.
Museum yang didirikan oleh Iwan Kurniawan Lukminto ini menampilkan karya seniman nasional dan internasional, termasuk instalasi ikonik “Floating Eyes” setinggi 7 meter.
Selain koleksi tetap, Tumurun Private Museum juga rutin menggelar acara “Malam Minggu di Museum” dan pameran baru setiap enam bulan.
Dengan konsep modern dan suasana elegan, Tumurun Private Museum membawa seni lebih dekat ke masyarakat sekaligus memperkaya khazanah budaya Solo.
3. Museum House of Danar Hadi: Surga Pecinta Batik Dunia

Alamat: Jalan Slamet Riyadi No.261, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah
Jam buka: 09.00–17.00 WIB
Harga tiket masuk: Pelajar Rp 25.000 | Umum Rp 40.000
Sebagai satu museum batik terbesar di dunia, House of Danar Hadi menawarkan perjalanan lengkap tentang sejarah dan filosofi batik.
Ribuan kain batik dari berbagai daerah dan era ditata secara tematik, mulai dari batik keraton hingga batik Belanda, China, dan Jepang.
Didirikan oleh keluarga Santosa Doellah, Museum House of Danar Hadi bukan sekadar ruang pamer, tetapi juga pusat edukasi yang memperlihatkan batik sebagai simbol identitas bangsa.
Setiap motif batik mengandung makna mendalam, menjadikan kunjungan ke sini pengalaman budaya yang berkesan.
4. Masjid Laweyan: Masjid Tertua di Kota Solo

Alamat: Jalan Liris No.1, Belukan, Pajang, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah
Masjid Laweyan merupakan masjid tertua di Solo yang berdiri sejak tahun 1546 pada masa Kerajaan Pajang.
Didirikan oleh Kyai Ageng Henis, Masjid Laweyan memiliki arsitektur unik menyerupai pura, dengan dua belas pilar kayu jati kuno yang masih kokoh hingga kini.
Di kompleksnya terdapat makam Kyai Ageng Henis, kakek dari pendiri Kerajaan Mataram Islam, Panembahan Senopati.
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Laweyan juga menjadi tempat wisata religi yang ramai dikunjungi untuk berziarah dan belajar sejarah Islam di Solo.
5. Museum Samanhoedi: Mengenang Pendiri Sarekat Dagang Islam

Alamat: Jalan K.H. Samanhudi No.75, Sondakan, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah
Jam buka: Setiap hari, 09.00–16.00 WIB
Meski sederhana, Museum Samanhoedi menyimpan nilai sejarah penting tentang tokoh pergerakan nasional Kyai Haji Samanhudi, pendiri Sarekat Dagang Islam dan pelopor batik cap di Laweyan.
Di dalam museum terdapat koleksi foto lawas, artikel perjuangan, hingga alat-alat membatik seperti canting dan pewarna alami.
Lokasinya berada di kawasan sentra batik, sehingga setelah berkunjung, kamu bisa langsung melanjutkan wisata belanja batik khas Laweyan.
Sayangnya, Museum Samanhoedi masih kurang dikenal, padahal potensinya besar sebagai wisata edukasi sejarah.
6. Museum Keris Nusantara: Menyelami Filosofi Pusaka Indonesia

Alamat: Jalan Bhayangkara No.2, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah
Jam buka: Selasa–Minggu, 08.00–16.00 WIB
Harga tiket masuk: Rp 10.000
Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 9 Agustus 2017, Museum Keris Nusantara berdiri megah dengan empat lantai pameran yang menampilkan ratusan koleksi keris dari seluruh Indonesia.
Selain koleksi fisik, pengunjung juga bisa menonton video dokumenter tentang perjalanan sejarah keris.
Satu koleksi yang menarik perhatian adalah keris milik Presiden Jokowi yang disimpan di ruang khusus.
Museum Keris Nusantara menjadi tempat ideal untuk memahami makna simbolik keris sebagai warisan budaya yang sarat filosofi dan nilai luhur.
Ambar/TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.