TRIBUNTRAVEL.COM - Berbagai wisata menarik dan seru di Jawa Tengah bisa dikunjungi bahkan termasuk ke dalam wisata keluarga yang menyenangkan.
Salah satunya wisata yang unik dan memiliki nilai sejarah tinggi di Ambarawa.
Di kawasan Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah terdapat satu tempat wisata milik PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata) yang menawarkan edukasi sejarah dan pengalaman tak terlupakan terkait dunia perkeretaapian.
Baca juga: Itinerary Kabupaten Semarang 2 Hari 1 Malam Bujet Rp 4,5 Juta : Museum Kereta & Wisata Keluarga
Baca juga: 4 Hotel Murah Dekat Museum Kereta Api Ambarawa, Tarif Terjangkau Mulai Rp 50 Ribuan per Malam
Tempat tersebut yaitu Museum Kereta Api Ambarawa yang terletak di Kelurahan Panjang.
Musem tersebut dulunya merupakan stasiun kereta api yang dibangun pada zaman kolonial Belanda oleh Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) pada 1873.
Meskipun sudah tidak digunakan lagi sebagai tempat transportasi, stasiun pertama di Indonesia tersebut kini beralih fungsi menjadi cagar budaya serta tempat wisata.
Seluruh informasi sejarah tentang kereta api di Indonesia dituangkan ke dalam literasi yang ringan dan mudah dipahami anak-anak di sana.
Baca juga: 4 Museum Kereta Api di Indonesia, Pilihan Wisata Edukatif untuk Liburan Akhir Pekan
Baca juga: Jadwal Keberangkatan Kereta Diesel di Museum Kereta Api Ambarawa, Simak Pula Tarifnya
Tak hanya edukasi, seluruh barang peninggalan sejarah meliputi lokomotif uap, loket tiket berbahan kayu, jam dinding pada zamannya, mesin pencetak tiket pada masa itu masih tertata rapi untuk dilihat.
Beberapa koleksi sarana perkeretaapian kuno di sana meliputi 24 lokomotif uap, lima lokomotif Diesel, serta enam kereta kayu.
Bahkan, gerbong kereta vintage berbahan kayu pun masih dioperasikan dengan ditarik menggunakan lokomotif diesel.
Wisatawan bisa sekaligus mencoba merasakan naik kereta kuno ala Eropa dengan rute Stasiun Ambarawa-Stasiun Tuntang.
Corporate Branding & Communication PT KAI Wisata, Riesta Junianti mengatakan, kereta untuk wisata tersebut beroperasi sebanyak tiga sampai empat kali dalam sehari.
Menurut dia, pihak PT KAI Wisata terus berupaya merawat dan menjaga kereta-kereta itu agar bisa tetap dioperasikan.
“Karena umurnya sudah tua, ya, jadi memang perjalanan itu terbatas, tidak bisa terus-terusan.
Nanti bisa cek di akun Instagram @wisata.museumkeretaapiambarawa ya, itu di sana lengkap ada update jadwalnya setiap bulan,” kata Riesta kepada Tribunjateng.com di Museum Kereta Api Ambarawa, Jumat (27/1/2025).
Kereta yang bisa dicoba oleh wisatawan itu terbuat dari kayu jati dengan lokomotif penarik jenis lokomotif diesel vintage berbahan bakar biosolar industri.
Hampir seluruh bagian dalam gerbong tersebut berbahan kayu, mulai dari tempat duduk, lantai, atap, pintu, bahkan jendela yang masih menggunakan gerendel sebagai kuncinya.
Lokomotif diesel vintage yang dipakai yakni seri D300 dan D301, merupakan lokomotif diesel hidraulik buatan pabrik Fried Krupp, Jerman menggunakan bahan bakar dari biosolar industri dengan kapasitas 1.050 liter, pelumas 90 liter dan kapasitas air pendingin 225 liter.
Nantinya para penumpang dapat menikmati pemandangan indah di sekitar Ambarawa-Tuntang, meliputi Danau Rawa Pening, panorama Gunung Telomoyo, Gunung Merbabu dan persawahan hijau.
Laju kereta yang relatif lambat serta getaran-getaran saat melintasi sepanjang rel menjadikan sensasi tersendiri seolah berada di masa lampau.
Sesampainya di Stasiun Tuntang, para pengunjung terkadang disuguhkan dengan makanan tradisional yang dijual warga setempat dan para seniman yang menampilkan tarian daerah.
Perjalanan wisata tersebut berdurasi sekitar 60 menit untuk pulang-pergi.
Selama libur panjang, PT KAI Wisata juga menghadirkan 30 stan UMKM yang menjual aneka produk lokal untuk camilan maupun oleh-oleh di Museum Kereta Api Ambarawa.
Selain itu, sejumlah fasilitas lain yang sudah ada juga masih bisa dinikmati wisatawan.
“Wahana dan layanan yang akan dibuka seperti chocho train, kereta wisata, panahan, kids playground, perpustakaan, audio visual, sewa kostum dan lain-lain,” imbuh Riesta.
Seorang pengunjung di Museum Kereta Ambarawa, Anisa Ayu Muttaqina mengatakan bahwa dirinya sangat bangga dengan dihidupkannya kembali stasiun kereta tersebut sebagai tempat wisata.
Pasalnya, lanjut Anisa, nilai historis dari warisan peninggalan seharah di Indonesia yang diangkat kembali tersebut bisa memperluas wawasan generasi modern.
Baca juga: 5 Tempat Wisata Keluarga di Semarang, Jangan Lupa Mampir ke Museum Kereta Api Ambarawa
“Karena di kala gempuran teknologi saat ini, KAI masih memperkenalkan warisan dan budaya-budaya zaman dulu.
Saya naik kereta ini rasanya jadi seperti balik ke tempo dulu dan berasa banget karena interiornya kayu-kayu,“ pungkas dia.
Kalau berkunjung ke Museum Kereta Api Ambarawa dan bingung mau makan di mana, berikut berbagai kafe atau restoran yang bisa dikunjungi:
1. MbahDharmo Cafe & Resto
Terletak di Jl. Tiga Serangkai Gg. Bugisan, Bugisari, Lodoyong, Kec. Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Rumah makan ini menyediakan berbagai menu mulai dari nusantara maupun western.
Tak hanya makanan berat, di sini juga tersedia berbagai snack dan minuman yang nikmat.
Kisaran harga makan di sini mulai dari Rp 15.000 untuk snack dan Rp 20.000 hingga Rp 30.000-an untuk makan besar.
Menariknya, kamu bisa menikmati suasana outdoor yang seru dan juga cuaca yang sejuk di sini.
2. Lesehan Kampoeng Rawa
Kalau mau sajian keluarga yang lengkap sekaligus berwisata, kamu bisa makan di Lesehan Kampoeng Rawa
Berada di dalam kawasan Kampoeng Rawa, tepatnya di Jl. Lingkar Ambarawa, Waduk Rawapening, Tambakrejo, Tambakboyo, Kec. Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, rumah makan ini menyediakan berbagai menu nusantara menarik.
Mulai dari sayur asem, ikan bakar, daging sapi, kangkung, dan masih banyak lagi.
Untuk restoran di kawasan tepat wisata, harganya masih terbilang terjangkau yakni mulai Rp 300.000-an untuk lauknya.
3. Banaran Sky View
Berlokasi di Jl. Raya Bawen - Solo KM. 1,5 Bawen Baan Baan, Baan, Asinan, Kec. Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Kalau kamu mau makan sambil menikmati Kabupaten Semarang dari ketinggian, ini pilihan yang tepat.
Berbagai menu nusantara dan barat tersedia di sini, dengan harga terjangaku yakni mulai Rp 20.000-an.
Jangan lupa cicipi kopi di sini karena kawasan ini terkenal dengan perkebunan kopinya.
4. Serabi Ambarawa Bu Paisah "66"
Mau mencobai serabi dengan kuah kental yang lezat?
Jangan lupa kunjungi Serabi Ambarawa Bu Paisah "66" yang berlokasi di Lanjong, Ngampin, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Di sini kamu bisa menikmati makanan ringan yakni serabi dengan kuah yang nikmat dan harga terjangkau mulai Rp 10.000-an aja.
(Cynthia/TribunTravel) (TribunJateng)