Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Daya Tarik Waerebo, Wisata di Flores NTT yang Masuk Daftar Desa Kecil Terindah Dunia

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Itinerary pendakian Waerebo. Media global berbasis di Inggris merilis daftar kota dan desa kecil terindah di dunia, termasuk Waerebo.

TRIBUNTRAVEL.COM - Pulau Flores memiliki ratusan tempat wisata yang menawarkan lanskap memukau.

Selain Taman Nasional Komodo, Waerebo juga wajib dikunjungi saat liburan di Flores.

WISATA MANGGARAI - Potret keindahan Mbaru Niang yang merupakan rumah adat berbentuk kerucut di Desa Adat Waerebo, Manggarati, NTT, Senin (11/8/2025). (Flickr/monica renata)

Pada Maret 2024, media global berbasis di Inggris, Time Out, merilis daftar kota dan desa kecil terindah di dunia.

Sebanyak 16 desa dan kota dari berbagai negara masuk daftar ini.

Berikut daftar desa dan kota kecil terindah di dunia versi Time Out.

1. Rothenburg ob der Tauber, Jerman 

2. Waerebo, Indonesia 

3. Sidi Bou Said, Tunisia

 4. Carmel-by-the-Sea, Amerika Serikat 

5. Alberobello, Italia 6. Esperance, Australia 

Baca juga: Daya Tarik, Lokasi, dan Akses Menuju Pantai Sebanjar di Alor NTT

7. Ogmachi, Jepang 

8. Grindelwald, Swiss 

9. Kralendijk, Bonaire 

10. Stepantsminda, Georgia 

11. Guatape, Kolombia 

12. Ilulissat, Greenland 

13. Banff, Kanada 

14. Sapa, Vietnam 

15. Klaksvik, Faroe Islands 

16. Ghandruk, Nepal

Penduduk Desa Waerebo berada di barat daya kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. (Kompas/BARRY KUSUMA)

TimeOut menggambarkan Waerebo sebagai desa dengan pemandangan indah yang tak boleh dilewatkan. 

Butuh waktu paling tidak tiga jam untuk sampai di Waerebo melalui jalur pendakian gunung dan hutan. 

Berikut beberapa daya tarik Waerebo yang menjadikannya sebagai salah satu desa terindah di dunia.

1. Rumah adat yang megah dan unik

Rumah adat Mbaru Niang dengan atap kerucut yang berlokasi di puncak bukit merupakan ikon populer Waerebo. 

Rumah adat Mbaru Niang sangat langka. 

Jumlahnya hanya tujuh dan dihuni oleh enam hingga delapan orang dalam satu rumah. 

Mbaru Niang terbuat dari bahan alami seperti bambu, kayu, dan ijuk, dengan diameter sekitar 15 meter dan tinggi mencapai 12 meter.

Mbaru Niang terdiri dari lima lantai yang punya fungsi berbeda, yaitu untuk tinggal, menyimpan makanan, dan ritual adat.

Baca juga: Pantai Lato Flores Timur NTT: Daya Tarik, Harga Tiket Masuk, Lokasi & Jam Buka

2. Dikelilingi pegunungan

Terletak di ketinggian sekitar 1.200 mdpl, Waerebo dikelilingi hutan tropis dan pegunungan.

Waerebo menawarkan pemandangan sangat memukau, terutama saat kabut turun.

Bahkan Waerebo mendapat julukan 'desa di atas awan', karena lanskap menakjubkan yang ditawarkan.

3. Tradisi dan budaya yang masih lestari

Masyarakat Waerebo masih memegang teguh adat istiadat warisan leluhur.

Ada upacara adat penyambutan tamu bernama Waelu'u.

Sistem kehidupan gotong royong dan harmoni dengan alam masih terjaga.

4. Pengalaman menginap di rumah adat

Pengunjung yang datang ke Waerebo tentu bisa menginap di sana.

Uniknya, pengunjung dapat menginap di rumah adat Mbaru Niang bersama warga desa.

Berkunjung ke Waerebo, pengunjung bisa menyatu dengan kehidupan sehari-hari penduduk, menikmati makanan khas sederhana, dan merasakan suasana desa yang tenang tanpa hiruk-pikuk modernitas.

Pemandangan Desa Adat Waerebo di Kampung Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. saat pagi hari, Selasa (25/6/2024). (Tribun Travel/Sinta Agustina)

Sebagai informasi, Waerebo terletak di Desa Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Untuk menuju Waerebo, pengunjung harus melewati perjalanan darat selama beberapa jam dari Labuan Bajo.

Perjalanan dapat dilakukan menggunakan kendaraan roda dua maupun empat.

Baca juga: Daya Tarik Pantai Lewolein di Lembata NTT, Tawarkan Lanskap Gunung Ile Lewotolok

Namun pengunjung harus berhati-hati jika menggunakan sepeda motor, karena banyak jalan rusak dan ekstrem.

Perjalanan dari Labuan Bajo ke Denge akan memakan waktu selama empat jam perjalanan melalui Jalur Trans Flores.

Desa Denge merupakan desa terakhir yang dapat diakses kendaraan.

LIHAT JUGA:

Dari Denge, wisatawan bisa naik menuju pos awal pendakian menggunakan ojek.

Untuk mencapai Waerebo tidak mudah, wisatawan harus mendaki sejauh 7 kilometer selama kurang lebih tiga jam.

Tiba di Desa Waerebo, wisawatan akan melihat pemandangan alam yang indah berupa gunung-gunung yang saling berpadu.

Hamparan rerumputan hijau dengan sapuan kabut memberikan suasana megis, tenang, dan damai.

Masyarakat setempat akan menyambut pengunjung dengan ramah. 

(TribunTravel.com)