TRIBUNTRAVEL.COM - Gunung Kembang yang terletak di Wonosobo, Jawa Tengah, belakangan ini menjadi sorotan dan favorit baru di kalangan para pendaki.
Popularitasnya bukan tanpa sebab, lantaran Gunung Kembang dikenal memiliki jalur pendakian yang bersih dan bebas dari sampah.
Hal itu berkat penerapan konsep zero waste mountain yang dijalankan di kawasan tersebut.
Selama perjalanan menuju puncak, pendaki pun akan dimanjakan oleh panorama alam yang masih terjaga keasriannya.
Baca juga: 4 Jalur Pendakian Gunung Rinjani Paling Favorit, Lengkap Harga Sewa Mobil ke Sana
Nah, kalau kamu tertarik untuk menaklukkan Gunung Kembang, TribunTravel sudah menyiapkan panduan itinerary lengkap yang bisa kamu ikuti.
Rencana perjalanan ini disusun untuk 2 hari 1 malam, dengan titik keberangkatan dari Klaten menggunakan sepeda motor pribadi via Basecamp Blembem.
Estimasi bujet yang perlu disiapkan sekitar Rp 290 ribuan per orang.
Bujt tersebut sudah mencakup tiket masuk, kebutuhan logistik, hingga perlengkapan selama pendakian berlangsung.
Penasaran dengan detailnya?
Simak ulasan lengkapnya berikut yang telah dirangkum TribunTravel.
Baca juga: Itinerary 1 Day Trip Semarang Berangkat dari Jogja, Kunjungi Lawang Sewu hingga Kota Lama
Itinerary Gunung Kembang 2 Hari 1 Malam
Hari 1: Keberangkatan & Pendakian
- 07.00 – Berkumpul di titik keberangkatan dari Magelang
- 10.30 - Tiba di Basecamp Blembem, Desa Blembem (Kertek, Wonosobo)
Repacking, cek surat izin, tenda, dan peralatan pendakian (larangan tisu/plastik - 11.00 – Proses registrasi dan pembayaran:
Tiket pendakian: Rp 10.000/orang
Retribusi fasilitas (charger, toilet, mushola): Rp 5.000/orang
Parkir motor: Rp 5.000
- 11.30 - Makan siang
- 12.30 – Mulai pendakian via jalur kebun teh, melewati Istana Katak, Kandang Celeng, Pos 1–3 (Akar), Sabana
- 16.30– Tiba di Pos Sabana 2 atau area camping dan mendirikan tena
- 17.00 – Eksplorasi area Tanjakan Mesra & ke puncak untuk sunset
- 19.00 - Makan malam & Istirahat di camping
Baca juga: Pantai Pandanan Lombok Utara: Daya Tarik, Harga Tiket Masuk, Lokasi dan Rute
Hari 2: Sunrise & Turun
- 04.30 – Persiapan dan briefing singkat
- 05.00–06.00 – Naik ke puncak untuk menikmati sunrise dan foto
- 06.00–08.00 – Sarapan, breakdown tumbu, packing
- 08.00–12.00 – Turun ke basecamp, cek barang dan sampah sesuai aturan
- 12.00–13.00 – Istirahat/persiapan pulang
- 13.00 – Kembali ke Magelang.
Baca juga: Berburu Lanskap Sunrise dan Kabut di Sabana Desa Luku Wingir Sumba Timur NTT
Estimasi Biaya
| Transportasi | Rp 100.000 |
| Tiket pendakian | Rp 15.000 |
| Parkir motor | Rp 5.000 |
| Makanan + logistik (2 hari) | Rp 80.000 |
| Tenda + alat masak (sewa) | Rp 80.000 |
| Estimasi Total | Rp 280.000 |
Perlengkapan yang wajib dibawa:
- Jaket gunung & pakaian hangat
- Sepatu trekking/sandal gunung
- Headlamp/senter
- Sleeping bag & matras
- Tenda (jika camping)
- Peralatan masak (kompor, gas, nesting)
- Makanan & minuman cukup
- P3K pribadi & obat-obatan
- Trash bag (jangan tinggalkan sampah)
*Disclaimer:
- Jika bepergian bersama, biaya bisa lebih hemat.
- Biaya dan tarif di atas bisa berubah sewaktu-waktu.
- Jika membawa perlengkapan sendiri, biaya bisa lebih hemat.
6 Tips Mendaki Gunung saat Musim Kemarau
Berikut tips mendaki saat musim kemarau yang dikutip dari blog Eiger Tropical Adventure.
1. Cobalah pilih dengan cermat gunung yang jadi tujuan
Dari Berbagai trackrecord gunung Indonesia, ada beberapa gunung yang mengalami kebakaran saat musim kemarau tiba.
Untuk itu bagi para kamu yang hendak memilih sebelum melangkah.
Meluangkan waktu menikmati kemarau di gunung memang seringkali membuat orang tidak sabar.
Untuk itu coba lebih cermat dalam mempertimbangkan risiko dan kemungkinan lain yang berdampak pada anda.
2. Mempersiapkan fisik dan mental
Usahakan sebelum mendaki, fisikmu sudah terlatih.
Mendaki dimusim kemarau membutuhkan kekuatan fisik yang bugar.
Tidak hanya itu mental yang kuat juga dibutuhkan saat mendaki.
Sebab di jalur pendakianmu akan medapati jalur terjal berdebu dan berbatu.
Jadi persiapkan sebaik mungkin.
3. Gunakan perlengkapan mendaki yang tepat
Dalam memilih perlengkapan yang tepat, tentunya aspek keamanan harus terpenuhi.
Pergunaan sepatu gunung diatas mata kaki supaya terhindar dari cidera ketika terpleset.
Selain itu berguna agar menghalau krikil yang masuk.
Kemudian gunakan pakaian yang menyerap keringat dan sejuk di cuaca panas.
Selain itu sediakan baju ganti dan jaket gunung yang mampu menepis dinginnya udara di hutan gunung saat kemarau.
4. Persiapkan bekal logistik yang cukup.
Ketika kamu memulai perjalanan disiang hari maka kebutuhan logistik harus diutamakan.
Sebab dalam kondisi kemarau di siang bolong, trek pendakian akan terasa 2 kali lebih berat.
Untuk itu asupan nutrisi dan air yang cukup akan menunjang perjalanan anda.
Pastikan kebutuhan air tercukupi dan jangan biarkan perut kosong dalam waktu lama.
Upaya tersebut bertujuan menghindarkan anda dari bahaya dehidrasi dan hipotermia.
5. Membawa penutup hidung, masker, atau buff.
Gunakanlah perlengkapan semacam masker dan sebagainya.
Supaya menjaga saluran pernafasan anda dari debu di sepanjang trek pendakian.
Selain itu menggunakan kacamata juga penting untuk mencegah benda asing masuk ke mata.
6. Bawalah P3K dasar
Mencegah lebih baik daripada tidak sama sekali.
Memprediksi risiko yang akan diterima lebih baik sebelum mendaki.
Seringkali pendaki terpeleset ketika melewati trek yang kering dan berdebu.
Atau biasanya mereka mengalami sesak napas akibat debu yang mengepul.
Jadi penting untuk kamu tahu, pencegahan dan persiapan yang matang sangat dianjurkan.
Baca juga: Update Harga Tiket Masuk Cepogo Cheese Park untuk Liburan Sekolah, Berlaku hingga 14 Juli 2025
(TribunTravel.com/mym)
Baca tanpa iklan