TRIBUNTRAVEL.COM - Tahukah kamu bahwa eceng gondok, tanaman air yang sering dianggap sebagai gulma, dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk?
Di tangan para ibu yang tergabung dalam Bank Sampah Kebumen Gemilang Sejahtera (KGS), eceng gondok telah diubah menjadi sandal yang tidak hanya unik tetapi juga ramah lingkungan.
Baca juga: Uniknya Kue Boneka Labubu ala Bake House di Talang Semut, Bukit Kecil, Palembang, Sumsel, Cek Harga
Baca juga: Berburu Oleh-oleh Pempek 26 Ilir Palembang, Rasa Enak & Harga Murah Mulai Rp 1.000
Sandal-sandal ini diproduksi oleh para ibu di Jalan Sersan Zaini, Kelurahan 2 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Sumatera Selatan.
Welis, Direktur Bank Sampah KGS, menceritakan bagaimana ketertarikan untuk memanfaatkan eceng gondok bermula.
Baca juga: Cobain Pedas Nampol Seblak Gurita di Seblak 910 Palembang, Harga Murah Mulai Rp 25 Ribu
Baca juga: Pemandian Eria, Tempat Wisata Hidden Gem di Singkawang, Kalimantan Barat untuk Liburan Akhir Pekan
"Saya sering melihat eceng gondok di perairan sungai dan bertanya-tanya kenapa di Palembang tidak ada yang mau mengolahnya," ungkapnya.
Setelah berdiskusi dengan PT Pusri, mereka kemudian mengadakan pelatihan pembuatan kerajinan tangan berbahan eceng gondok di Desa Wisata Rawa Pening.
Dari pelatihan ini, para ibu mulai menciptakan berbagai kerajinan tangan, termasuk sandal, tempat pensil, dan produk lainnya.
Sandal dari eceng gondok ini sangat diminati, dan untuk memesan sandal tersebut, pelanggan harus antre.
Proses pembuatan sandal memerlukan waktu lebih dari satu bulan.
Pertama, eceng gondok yang diambil dari Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya dijemur di bawah sinar matahari hingga kering.
Setelah kering, eceng gondok akan dianyam atau dikepang sebelum akhirnya dibentuk menjadi sandal.
Baca juga: Harga Tiket Main Bowling di Palembang Indah Mall, 24 Ilir, Bukit Kecil, Palembang, Sumsel
Pembuatan satu pasang sandal memakan waktu sekitar satu minggu.
"Sandal dari bahan eceng gondok ini awet dan tidak mudah rusak meski terkena air," kata Welis.
Ia menceritakan bahwa ada satu sandal yang terlupa dijemur selama empat hari di tengah hujan, tetapi sandal tersebut tetap awet.
Harga sandal dari eceng gondok ini berkisar antara Rp 85 ribu hingga Rp 95 ribu, tergantung ukuran, dengan ukuran paling besar mencapai 42.
Baca tanpa iklan