Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mie Kelor Gud

Mie Kelor Gud, Oleh-oleh Sehat dari Buahan, Tabanan, Bali, Kaya Gizi Tanpa Bahan Kimia dan MSG

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pucang Wangi/ Mie Kelor Gud berlokasi di Jalan Batur Pucangan No. 6, Buahan, Tabanan, Bali.

TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan ke Bali jangan lupa belanja oleh-oleh.

Buat kamu yang mencari oleh-oleh unik di Bali, bisa mampir ke Tabanan Bali.

Baca juga: 6 Hotel Bintang 4 di Seminyak Bali, Punya Fasilitas Kolam Renang, Tarif Inap Mulai Rp 200 Ribuan

I Wayan Sumerta Dana Arta alias Wayan Mokoh saat menunjukan dua bungkus mi kelor. (Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan)

Baca juga: Kerajinan Anyaman Rotan Jadi Oleh-oleh Populer di Taman Ujung, Desa Tumbu, Karangasem, Bali

Di sana, kamu bisa berburu oleh-oleh Mie Kelor Gud.

Pucang Wangi/ Mie Kelor Gud adalah sebuah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang makanan sehat, dengan produk utama berupa mie yang terbuat dari olahan daun kelor.

Baca juga: Panduan Rute ke Pura Besakih Bali dari Jakarta, Cek Juga Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Baca juga: 5 Hotel Bintang 3 di Seminyak Bali, Fasilitas Lengkap dengan Tarif Inap Mulai Rp 100 Ribuan

Berlokasi di Jalan Batur Pucangan No. 6, Buahan, Tabanan, Bali, usaha ini dikelola oleh Wayan Sumerta Dana Arta, yang akrab disapa Wayan Mokoh, seorang pengusaha berusia 53 tahun.

Usaha ini lebih dikenal dengan nama Mie Kelor Gud.

Wayan Sumerta memulai bisnis Mie Kelor Gud pada akhir 2020, tepat di tengah masa pandemi COVID-19.

Terinspirasi dari situasi pandemi yang mengharuskan banyak orang untuk lebih sering berada di rumah, Wayan melihat peluang ketika sebagian masyarakat di sekitarnya memilih membuat mi instan karena kemudahannya.

Namun, ia juga menyadari bahwa mi instan mengandung banyak bahan kimia yang kurang sehat jika dikonsumsi secara terus-menerus.

Dalam situasi tersebut, Wayan menemukan fakta menarik bahwa daun kelor mengandung banyak sekali vitamin dan nutrisi penting yang bermanfaat bagi kesehatan.

Hal ini menjadi titik awal perjalanan usahanya.

Selain itu, ia juga menyadari bahwa banyak anak-anak dan orang dewasa di sekitarnya cenderung sulit untuk mengonsumsi sayuran secara rutin.

Dari sinilah lahir ide untuk mengolah daun kelor menjadi mi yang kaya akan nutrisi.

“Awalnya waktu masa pandemi saya ada kepikiran setelah melihat anak-anak suka sekali sama mi, tapi itu ngga sehat karena kandungan kimianya."

" Kebetulan saya dapat info, ternyata daun kelor banyak kandungan vitaminnya. 

Halaman
1234