TRIBUNTRAVEL.COM - Begitu banyak situs bersejarah Jepang yang telah rusak atau hancur akibat bencana alam dan perang.

Alasan ini yang membuat situs-situs yang masih tersisa di Jepang dianggap langka dan istimewa.

Tiket Osaka Castle

Tiket Nijo Castle and Ninomaru Palace di Kyoto

The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation atau Unesco, bertujuan untuk melestarikan situs budaya, sejarah, atau alam dunia dengan menetapkannya sebagai Situs Warisan Dunia. 

Termasuk pulau-pulau Okinawa yang baru ditetapkan, Jepang memiliki 24  itus Warisan Dunia, mulai dari desa tradisional hingga kuil Shinto.

Berkat upaya pelestarian, baik wisatawan maupun penduduk tetap dapat mengunjungi situs-situs kuno ini dan mempelajari sejarah Jepang. 

Dilansir dari timeout, berikut ini adalah beberapa Situs Warisan Dunia UNESCO terbaik di Jepang, mulai dari Tugu Perdamaian Hiroshima hingga monumen-monumen kuno di Kyoto. 

Tiket Masuk Taizoin Religious Corporation (Kyoto)

1. Situs Suci dan Rute Ziarah di Pegunungan Kii

Tiket Ninja Samurai Kingdom Ise

Satu dari dua rute ziarah yang ditetapkan oleh Unesco, Pegunungan Kii memiliki tiga situs suci – Yoshino dan Omine, Kumano Sanzan, dan Koyasan. 

Pegunungan yang rimbun menjadikannya tempat yang cocok untuk pendakian, dan bahkan hingga hari ini.

Kamu dapat merasakan ketenangan di balik pemujaan alam Shinto dan Buddha kuno. 

Berbagai rute ziarah yang ditemukan di sini secara kolektif disebut sebagai Kumano Kodo, dan jalur pendakian modern mengikuti jalur kuno. 

2. Kuil Shinto Itsukushima di Miyajima

Baca juga: 10 Tempat Wisata di Tokyo Jepang yang Aman Dikunjungi Bareng Anak, dari Disneyland hingga Legoland

Kuil Itsukushima terkenal dengan gerbang torii merah tua yang terletak di lepas pantai Pulau Miyajima, hanya beberapa menit naik feri dari Hiroshima. 

Datanglah ke sana pagi-pagi sekali untuk menghabiskan sepanjang hari di Miyajima dan melihat kuil tersebut saat air pasang dan surut. 

Saat air surut, kamu dapat berjalan kaki ke gerbang raksasa tersebut.

Kuil ini merupakan contoh arsitektur khas Shinto, yang menciptakan harmoni antara alam dan bangunan buatan manusia. 

Miyajima juga dikenal dengan populasi rusanya – yang jauh lebih jinak dibandingkan rusa yang suka membungkuk di Nara – beserta jalur pendakian dan manisan momiji (kue kecil yang dirancang berbentuk daun maple). 

3. Desa Bersejarah Shirakawago dan Gokayama

Baca juga: Cara Memesan Makanan Ringan di Kereta Peluru Shinkansen Jepang

Mirip dengan desa dongeng, rumah-rumah bergaya gasshozukuri di Shirakawa-go dan Gokayama akan membuat wisatawan yang paling bosan sekalipun terkesima. 

Tersembunyi jauh di pegunungan dan tersebar di sekitar sawah, rumah-rumah pertanian terpencil ini telah dilestarikan karena desainnya yang inovatif dan atap miringnya yang menyerupai tangan yang digenggam dalam keadaan berdoa. 

Fitur-fitur khas ini membantu melindungi rumah-rumah di musim dingin dan membuatnya tetap sejuk di musim panas. 

Banyak rumah sekarang dibuka untuk tur yang dirancang untuk memamerkan kehidupan desa tradisional; beberapa bahkan beroperasi sebagai restoran dan wisma tamu.

4. Yakushima

Pulau kecil di lepas pantai Kyushu ini adalah hutan cedar purba dengan jalur pendakian di tengah alam yang rimbun dan perawan. 

Yakusugi, pohon cedar yang sangat tua, tersebar di seluruh pulau. 

Jomonsugi, diperkirakan berusia 2.000 hingga 7.000 tahun, terletak jauh di dalam hutan; diyakini sebagai pohon tertua di Jepang dan karenanya memberinya makna spiritual khusus juga. 

Jalur pendakian paling populer adalah Shiratani Unsuikyo: dikatakan telah menginspirasi 'Princess Mononoke' milik Studio Ghibli, memiliki jalur yang sering dilalui untuk pendaki pemula. 

5. Monumen Bersejarah Kyoto Kuno (Kyoto, Uji dan Otsu)

Kyoto ada dalam setiap rencana perjalanan ke Jepang dan memang seharusnya begitu; kota spiritual ini dipenuhi dengan kuil dan tempat suci yang membangkitkan kembali Jepang klasik yang tidak dapat ditiru oleh Tokyo yang ramai. 

Di Kyoto, kamu tidak boleh melewatkan Paviliun Emas di Kuil Kinkakuji dan Kuil Ryoan-ji, tempat pengunjung dapat bersantai di taman batu Zen. 

Kota tetangga Kyoto, Uji dan Otsu, juga patut dikunjungi untuk menikmati suasana alam dan arsitektur tradisional yang lebih tenang. 

6. Hiroshima Peace Memorial (Genbaku Dome)

Genbaku Dome di Hiroshima merupakan bagian yang tragis, namun penting dari sejarah Jepang. 

Pada 16 Agustus 1945, bom atom pertama dijatuhkan di kota Hiroshima, menghancurkan semua yang dilaluinya. 

Ajaibnya, Genbaku Dome tetap berdiri, dan pemerintah kota memutuskan untuk mempertahankan bangunan tersebut sebagaimana adanya untuk menghormati para korban dan sebagai pengingat akan konsekuensi perang dan senjata nuklir yang menghancurkan.

Di sekeliling kubah terdapat Taman Peringatan Perdamaian dengan patung-patung dan burung bangau origami yang didedikasikan untuk ribuan korban yang hilang dalam pengeboman tersebut.

Museum Peringatan Perdamaian juga merupakan tempat yang wajib dikunjungi – jangan lupa untuk membawa tisu. 

7. Gunung Fuji, tempat suci dan sumber inspirasi artistik

Tidak ada perjalanan ke Jepang yang lengkap tanpa melihat Gunung Fuji, baik di Danau Kawaguchiko Yamanashi, dari kereta peluru yang menempuh perjalanan dari Tokyo ke Kyoto, atau bahkan dari puncak gedung di Tokyo. 

Gunung Fuji telah menginspirasi banyak generasi seniman termasuk Hokusai dalam  mahakarya ukiyo-e -nya  'The Great Wave Off Kanagawa', itulah sebabnya tempat bersejarah ini dianggap sebagai sumber inspirasi artistik oleh Unesco.

Gunung besar ini juga memiliki sisi spiritual: para peziarah Buddha akan berdoa di kuil Sengen-jinja dan mendaki gunung untuk mengunjungi dewa Shinto Asama no Okami, yang konon tinggal di kawah tersebut. 

Di musim panas, gunung ini dibuka untuk pendakian, meskipun sebagian besar pendaki saat ini memulai dari stasiun kelima di tengah gunung.

8. Situs Gusuku dan Properti Terkait Kerajaan Ryukyu

Situs Gusuku merupakan tempat bersejarah dan sakral di Kerajaan Ryukyu, yang kini dikenal sebagai Okinawa. 

Situs Unesco ini menyimpan 500 tahun sejarah Ryukyu, dari abad ke-12 hingga abad ke-17, dan memiliki sembilan monumen, empat di antaranya di Naha.

Situs yang paling terkenal, Kastil Shuri, mengalami kerusakan akibat kebakaran tragis pada tahun 2019. 

Namun, wisatawan masih dipersilakan untuk mengunjungi situs rekonstruksi dan situs Unesco lainnya di dekatnya, termasuk gerbang batu Sonohyan-utaki. 

Di sebelah selatan kastil terdapat taman Shikina-en, yang awalnya merupakan bagian dari kediaman kerajaan, yang terkenal dengan perpaduan desain tradisional Jepang dan Cina. 

Tamaudun, makam kerajaan yang menyimpan sisa-sisa keluarga kerajaan Ryukyu, wajib dikunjungi bagi setiap pecinta sejarah. 

Ambar/TribunTravel