TRIBUNTRAVEL.COM - Cerita rakyat Skandinavia memang menceritakan tentang makhluk legendaris yang tak terhitung jumlahnya.
Salah satu yang paling terkenal adalah Kraken.
Dikatakan sebagai monster mirip cumi-cumi yang mampu menghancurkan seluruh kapal, Kraken mungkin tampak seperti fiksi belaka.
Akan tetapi banyak pelaut dari abad terdahulu mengaku pernah menemukannya.
Baca juga: Sosok Tri Adinata Guru Viral yang Didatangi Alan Walker, Dulu Dicemooh Gara-gara Kuliah Seni Musik
Lantas, apa itu Kraken?
Melansir allthatsinteresting.com, Rabu (29/5/2025), mulai abad ke-13, para pelaut mulai melaporkan dugaan penampakan Kraken.
Mereka mengklaim melihat tentakel raksasa di dalam air yang cukup kuat untuk menghancurkan atau membalikkan kapal.
Banyak dari penampakan ini terjadi di laut antara Norwegia dan Islandia.
Baca juga: Alan Walker Terbang ke Medan Temui Guru Musik & Siswa yang Viral, Sempatkan Bagi-bagi Tiket Konser
Hal itu memicu berbagai pendapat yang muncul dari berbagai ahli.
Salah satu penjelasan rinci paling awal datang dari seorang uskup Denmark abad ke-18 bernama Erik Pontoppidan.
Ia mendeskripsikan monster laut dalam bukunya The Natural History of Norwegia.
Hebatnya, sekitar satu abad kemudian, novel terkenal Herman Melville, Moby-Dick, menceritakan tentang cumi-cumi raksasa yang mungkin adalah Kraken milik Uskup Pontoppidan.
Kraken kemudian muncul dalam novel Twenty Thousand Leagues Under the Seas karya Jules Verne, diikuti oleh beberapa buku, puisi dan kemudian acara televisi serta film.
Baca juga: Viral The Power of Emak-emak, Alih-alih Takut Malah Kompak Nangkap Ular Piton
Meskipun Kraken telah lama menjadi kisah legendatis, binatang laut dalam dongeng ini masih diselimuti misteri.
Beberapa mengklaim makhluk itu hanyalah legenda, atau cumi-cumi atau gurita berukuran sangat besar yang belum teridentifikasi berabad-abad yang lalu.
Ada pula yang menunjuk pada sejarah panjang dan menarik di balik monster tersebut dan mengklaim bahwa Kraken mungkin benar-benar nyata.
Meskipun Kraken telah lama menjadi bagian dari pengetahuan Skandinavia, salah satu deskripsi pertama tentang binatang itu secara tertulis berasal dari Francesco Negri.
Seorang pendeta dan penulis perjalanan Italia, Negri menggambarkan Kraken dalam sebuah buku perjalanan pada pergantian abad ke-18 setelah penjelajahan panjang di Skandinavia.
Dalam teks Negri Viaggio settentrionale, ia mengklaim bahwa Kraken adalah ikan bertanduk banyak dengan banyak tangan.
Baca juga: Pria Dapat Hadiah Mobil dari Dealer usai Viral Bawa Bayinya yang Sakit Kronis Pakai Alat Bantu Napas
Negri juga membedakan makhluk itu dari ular laut, binatang legendaris lainnya yang dikatakan mengintai di perairan.
Kisah penting kedua tentang makhluk mitos ini muncul beberapa dekade kemudian dari Hans Egede, seorang misionaris Dano-Norwegia.
Ia menyatakan bahwa Kraken mirip dengan hewan legendaris lain yang dikenal sebagai Hafgufa.
Diyakini oleh beberapa ilmuwan modern bahwa sebenarnya Kraken adalah seekor ikan paus.
Meskipun memberikan gambaran yang jelas tentang seperti apa rupa Kraken, deskripsi tersebut tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan deskripsi uskup dan sejarawan Denmark Erik Pontoppidan.
Dalam bukunya Natural History of Norwegia, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1752, ia menyatakan bahwa Kraken "bulat, datar, dan penuh dengan lengan, atau cabang".
Dia juga mengatakan bahwa hewan tersebut berukuran lebar satu setengah mil dan merupakan hewan terbesar dan paling mengejutkan dari semua ciptaan hewan.
Selain itu, ia mengutip beberapa nelayan yang dengan suara bulat menegaskan, dan tanpa sedikit pun variasi dalam pendapat mereka, bahwa siapa pun yang mendayung di Laut Norwegia pada musim panas berada dalam bahaya besar akibat Kraken.
Pontoppidan menambahkan bahwa para nelayan ini memperingatkan bahwa menangkap banyak ikan adalah pertanda buruk, karena mereka hanya muncul ke permukaan untuk menghindari binatang buas tersebut.
"Di sana-sini terlihat tonjolan yang lebih besar seperti tepian pasir, di mana berbagai jenis ikan kecil terlihat terus-menerus melompat-lompat hingga mereka lepas ke dalam air dari sisi-sisinya, akhirnya muncul beberapa titik terang atau tanduk, yang semakin lama semakin tebal semakin tinggi di atas permukaan air," tulis Pontoppidan.
Pontoppidan juga mencatat bahwa tanduk ini dapat "berdiri setinggi dan sebesar tiang kapal berukuran sedang."
Muncul dari kedalaman dengan "aroma yang kuat dan aneh", Kraken "membuka lengan atau tanduknya, menangkap dan menelan tamu-tamu yang menyambutnya, dan mengubah mereka, setelah waktu yang ditentukan, melalui pencernaan, menjadi umpan untuk Ikan lainnya. jenis yang sama."
Meskipun sebagian besar lautan masih belum dijelajahi, banyak orang modern meragukan keberadaan Kraken.
Bahkan beberapa orang yang percaya pada legenda tersebut berpikir bahwa kisah-kisah paling awal tentang hal itu dilebih-lebihkan.
Namun, sebagian lainnya masih yakin bahwa makhluk itu mengintai di kedalaman hingga saat ini.
Baca juga: Viral Remaja Ngamuk Tak Dibelikan iPhone, Ayah sampai Berlutut Minta Maaf
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca aritkel terkait berita viral, kunjungi laman ini.