Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Menguak Misteri Kraken, Monster Laut yang Abadi Dalam Sejarah Skandinavia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kraken adalah makhluk mitologi legendaris Skandinavia.

Ada pula yang menunjuk pada sejarah panjang dan menarik di balik monster tersebut dan mengklaim bahwa Kraken mungkin benar-benar nyata.

Kraken adalah makhluk mitologi legendaris Skandinavia. (Flickr/davitydave)

Meskipun Kraken telah lama menjadi bagian dari pengetahuan Skandinavia, salah satu deskripsi pertama tentang binatang itu secara tertulis berasal dari Francesco Negri.

Seorang pendeta dan penulis perjalanan Italia, Negri menggambarkan Kraken dalam sebuah buku perjalanan pada pergantian abad ke-18 setelah penjelajahan panjang di Skandinavia.

Dalam teks Negri Viaggio settentrionale, ia mengklaim bahwa Kraken adalah ikan bertanduk banyak dengan banyak tangan.

Baca juga: Pria Dapat Hadiah Mobil dari Dealer usai Viral Bawa Bayinya yang Sakit Kronis Pakai Alat Bantu Napas

Negri juga membedakan makhluk itu dari ular laut, binatang legendaris lainnya yang dikatakan mengintai di perairan.

Kisah penting kedua tentang makhluk mitos ini muncul beberapa dekade kemudian dari Hans Egede, seorang misionaris Dano-Norwegia.

Ia menyatakan bahwa Kraken mirip dengan hewan legendaris lain yang dikenal sebagai Hafgufa.

Diyakini oleh beberapa ilmuwan modern bahwa sebenarnya Kraken adalah seekor ikan paus.

Meskipun memberikan gambaran yang jelas tentang seperti apa rupa Kraken, deskripsi tersebut tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan deskripsi uskup dan sejarawan Denmark Erik Pontoppidan.

Dalam bukunya Natural History of Norwegia, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1752, ia menyatakan bahwa Kraken "bulat, datar, dan penuh dengan lengan, atau cabang".

Dia juga mengatakan bahwa hewan tersebut berukuran lebar satu setengah mil dan merupakan hewan terbesar dan paling mengejutkan dari semua ciptaan hewan.

Selain itu, ia mengutip beberapa nelayan yang dengan suara bulat menegaskan, dan tanpa sedikit pun variasi dalam pendapat mereka, bahwa siapa pun yang mendayung di Laut Norwegia pada musim panas berada dalam bahaya besar akibat Kraken.

Pontoppidan menambahkan bahwa para nelayan ini memperingatkan bahwa menangkap banyak ikan adalah pertanda buruk, karena mereka hanya muncul ke permukaan untuk menghindari binatang buas tersebut.

"Di sana-sini terlihat tonjolan yang lebih besar seperti tepian pasir, di mana berbagai jenis ikan kecil terlihat terus-menerus melompat-lompat hingga mereka lepas ke dalam air dari sisi-sisinya, akhirnya muncul beberapa titik terang atau tanduk, yang semakin lama semakin tebal semakin tinggi di atas permukaan air," tulis Pontoppidan.

Pontoppidan juga mencatat bahwa tanduk ini dapat "berdiri setinggi dan sebesar tiang kapal berukuran sedang."

Halaman
123