Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Seorang Penumpang Pria Mabuk Dilaporkan Hilang setelah Lompat ke Laut dari Kapal Pesiar

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kapal pesiar. Seorang penumpang pria yang sedang mabuk dilaporkan telah melompat ke laut dari kapal pesiar yang ditumpanginya.

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang penumpang pria yang sedang mabuk dilaporkan telah melompat ke laut dari kapal pesiar yang ditumpanginya.

Melansir Business Insider, pria berusia 20 tahun tersebut sedang berlibur bersama keluarganya dengan kapal pesiar saat ia melompat ke laut.

Ilustrasi permukaan laut (Unsplash/Matt Hardy)

Royal Caribbean mengonfirmasi bahwa seorang penumpang, yang identitasnya belum diungkapkan, pergi ke laut dekat Bahama sekitar jam 4 pagi pada Kamis (2/5/2024) dan telah hilang sejak saat itu.

Penjaga Pantai AS meluncurkan pencarian penumpang tersebut pada hari Kamis.

Baca juga: Penyelam Tunjukkan Aksi Menegangkan saat Melompat ke Kolam dari Ketinggian 55 Kaki di Kapal Pesiar

Seorang juru bicara Royal Caribbean mengatakan kepada Business Insider, "Tim Perawatan dari perusahaan pelayaran tersebut memberikan dukungan dan bantuan kepada keluarga tamu selama masa sulit ini."

Bryan Sims, sesama penumpang kapal pesiar, mengatakan kepada The New York Post bahwa dia bergaul dengan penumpang tersebut di bak mandi air panas sampai pukul 03.30 waktu setempat.

LIHAT JUGA:

Sims mengatakan pria itu tampak cukup mabuk.

Sims mengatakanbahwa setelah meninggalkan bak mandi air panas, mereka bertemu dengan ayah penumpang tersebut saat mendekati lift.

"Ayahnya meributkan dia karena mabuk," kata Sims.

Deborah Morrison, penumpang lain di kapal pesiar tersebut, mengatakan bahwa ada banyak teriakan dan awak kapal segera diberitahu.

"Awak kapal segera melancarkan upaya pencarian dan penyelamatan bersama Penjaga Pantai AS, yang mengambil alih pencarian," kata juru bicara Royal Caribbean.

Baca juga: 8 Penumpang Terdampar di Afrika setelah Kapal Pesiar Menolak Mereka untuk Ikut Berlayar

Kapal pesiar Liberty of the Seas berangkat dari Florida Selatan dan berjarak 57 mil dari Great Inagua di Bahama ketika penumpangnya keluar dari kapal.

Kapal pesiar ini memiliki 18 dek dan mampu menampung hingga 3.634 penumpang.

Kapal ini dilayani oleh sekitar 1.300 awak.

Kemungkinan terjatuh ke laut di kapal pesiar sangat rendah.

Pada tahun 2023, sekitar 31 juta penumpang melakukan perjalanan dengan kapal pesiar, dan setidaknya 10 orang tenggelam, dengan dua di antaranya selamat, Business Insider melaporkan.

"Bahkan satu insiden saja sudah terlalu banyak," kata juru bicara Cruise Lines International Association kepada Business Insider, sambil menambahkan bahwa sebagian besar kasus disebabkan oleh perilaku sembrono atau suatu bentuk tindakan yang disengaja. dari sebuah kapal.

Bulan lalu, seorang pria berusia 23 tahun yang mabuk laut jatuh ke laut dari kapal pesiar MSC Euribia saat melintasi Laut Utara di Eropa dan dianggap tewas.

Pada bulan Desember, seorang penumpang MSC Cruises melompat dari salah satu kapalnya saat berlayar dari Eropa menuju Amerika Selatan.

Menurut laporan CLIA, hanya 28,2 persen penumpang yang jatuh ke laut antara tahun 2009 dan 2019 berhasil diselamatkan.

Ilustrasi kapal pesiar yang berlayar di laut lepas. (Pexels /Pixabay)

Etika naik kapal pesiar

Kapal pesiar bisa menjadi pilihan berlibur dengan keluarga.

Umumnya paket wisata kapal pesiar sudah termasuk fasilitas lengkap seperti kolam renang, restoran, ruang bermain, daan tidak lupa kamar yang nyaman untuk menikmati keindahan laut.

Ada beberapa etika naik kapal pesiar agar liburan terasa lebih nyaman, seperti dilaporkan Kompas.com.

Baca juga: Demi Bisa Tinggal di Kapal Pesiar, Pasangan Jual Seluruh Hartanya, Mengaku Hidup Mereka Berubah

1. Pastikan datang tepat waktu

Kapal pesiar biasanya bersandar di beberapa titik dan memberi kesempatan para penumpang untuk mengeksplor lokasi berlabuhnya kapal ini.

Namun, waktu berlibur di luar kapal pesiar biasanya terbatas.

Ada waktu tertentu yang sudah dijadwalkan agar penumpang kembali dan kapal berangkat kembali.

Kapal bisa saja tertunda keberangkatannya dan kemudian tiba di pelabuhan persinggahan berikutnya.

Ilustrasi kapal pesiar. (Unsplash/Josiah Weiss)

2. Jangan asal ambil kursi

Selain ruang privat di kamar, kursi di sekitar fasilitas kapal pesiar bisa jadi terbatas jumlahnya.

Misalnya, kursi di tepi kolam renang yang cocok dijadikan tempat berjemur pada pagi hari di atas kapal.

Jangan asal menempati kursi dengan "menandainya" terbelih dulu.

Misal, meninggalkan barang di kursi pagi-pagi sekali untuk menandakan kepemilikian, padahal tidak menduduki kursi  dalam beberapa jam.

Baca juga: TikToker Ungkap Alasan di Balik Pemberian Es Krim di Kapal Pesiar: Banyak Penumpang Meninggal

3. Jangan membuang sampah ke laut

Membuang barang ke laut tidak sekadar tindakan kasar, tetapi juga dianggap serius dan berpotensi dilaran bepergian di jalur pelayaran pada masa mendatang.

Orang yang membuang sampah ke laut bisa dikenakan denda, tergantung peraturan setiap kapal pesiar.

(TribunTravel.com/SA)