Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Buka Suara

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pohon sakura. Viral sebuah video yang memperlihatkan turis Indonesia merusak pohon sakura di Jepang.

TRIBUNTRAVEL.COM - Beberapa waktu yang lalu, sebuah video yang memperlihatkan turis Indonesia merusak pohon sakura di Jepang, viral di media sosial.

Video viral tersebut diunggah akun Facebook Japan Travel Tips & Planning.

Ilustrasi Facebook. Viral sebuah video yang memperlihatkan turis Indonesia merusak pohon sakura di Jepang. (Brett Jordan/Unsplash)

Terlihat beberapa orang berusaha menggoyang-goyangkan pohon sakura saat seorang rekannya berfoto.

"Haha... Jatuh," kata orang yang merekam video.

Baca juga: 5 Tempat Terbaik di Jepang Buat Menyaksikan Pesona Gunung Fuji

"Udah, ayo," balas orang dalam video.

Dugaan sekelompok turis ini berasal dari Indonesia diperkuat dengan komentar akun tersebut.

LIHAT JUGA:

"Which language they speaking? (Bahasa apa yang mereka gunakan?)," tulis seorang warganet.

"I asked them and the guy said Indonesia. I was speechless when them doing it (Saya tanya mereka dan laki-laki itu menjawab Indonesia. Saya kehilangan kata-kata ketika mereka melakukan itu)," balas akun lainnya.

Baca juga: 5 Restoran Terbaik di Tokyo Jepang yang Bisa Kamu Kunjungi Tanpa Perlu Reservasi

Sejumlah warnaget luar negeri juga meninggalkan respons negatif.

Kebanyakan mereka menilai, tindakan turis yang diduga asal Indonesia tersebut tidak sesuai.

Menanggapi video viral tersebut, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya pun buka suara.

Ilustrasi pemandangan bunga sakura di Jepang. Viral sebuah video yang memperlihatkan turis Indonesia merusak pohon sakura di Jepang. (Crystal Kay/Unsplash)

"Hati-hati, Bapak Ibu sekalian. Pariwisata itu bukan hanya milik Kemenparekraf, tetapi punya semua orang Indonesia," ujar Nia saat Weekly Press Briefing di Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2024), dikutip dari Kompas.com.

"Pariwisata itu bisnis persepsi, tidak bisa dibawa barangnya," tambah dia.

Itu sebabnya, Nia mengatakan, penting untuk menjaga kelakuan wisatawan nasional asal Indonesia saat berlibur ke luar negeri.

Halaman
12