TRIBUNTRAVEL.COM - Kecelakaan maut terjadi di Tol Batang-Semarang.
Kecelakaan tersebut melibatkan bus Rosalia Indah.
Baca juga: 4 Kisah Pilu Kecelakaan Maut di Tol Jakarta-Cikampek, Kakak Beradik Tewas
Baca juga: Fakta Kecelakaan Maut di Tol Jakarta-Cikampek, Seluruh Penumpang Gran Max Tewas
Diduga sopir mengantuk, yang menyebabkan kecelakaan terjadi.
Akibat kecelakaan tersebut, 7 orang dinyatakan tewas.
Satu orang diketahui kondektur sempat terjepit bodi bus yang ringsek.
Baca juga: Viral Pria Diduga Mengambil Potongan Kaki Korban Kecelakaan Kereta dan Memakannya
Baca juga: Demi Uang Asuransi, Pria Lumpuh Nekat Potong Kedua Kakinya dan Ngaku Kecelakaan Traktor
"Korban meninggal 7 orang. Posisi di kamar jenazah RSI Weleri. Luka ringan 15 orang dan yang selamat 12 orang," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, melalui pesan singkatnya, Kamis.
Dia mengatakan bus tersebut mengangkut 32 penumpang dengan satu sopir dan satu kondektur.
Menurutnya, kecelakaan bermula saat bus Rosalia Indah berjalan dari arah barat ke timur.
Bus tersebut melaju di lajur kiri jalan.
Sesampainya di lokasi kejadian, sopir mengantuk.
"Sesampainya di KM 370 + 200 jalur A pengemudi mengantuk sehingga bus Rosalia Indah keluar dari jalan masuk ke parit sepanjang 200 meter," tuturnya.
Baca juga: Nahas, Seorang Lansia Nekat Rekayasa Kecelakaan Guna Dapatkan Asuransi Namun Gagal Karena Faktor Ini
Semua Penumpang Tewas, Kondisi Mayat Korban Kecelakaan Maut Tol Cikampek Miris, Hanya 1 Yang Utuh
Sebelumnya juga terjadi kecelakaan di Tol Cikampek.
Kecelakaan maut terjadi di KM 56 Tol Jakarta-Cikampek pada Senin, (8/4/2024).
Kecelakaan yang terjadi H-2 Lebaran melibatkan minibus Gran Max, Low SUV dan bus Primajasa.
Dalam video yang viral di X, memperlihatkan Grand Max yang dilalap api.
Sementara itu Torios hanya bagian kap depannya saja yang terbakar.
Dirangkum TribunTravel dari Tribunnews, berikut deretan fakta kecelakaan maut di KM 56 Tol Jakarta-Cikampek.
1. Kronologi Kecelakaan
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast menjelaskan, kejadian berawal saat mobil Grand Max tengah melintas dari Jakarta ke arah Cikampek.
"Mobil Grand Max yang berada di jalur contraflow arah Cikampek mengalami trouble," ujarnya, saat dikonfirmasi.
Karena mengalami masalah, mobil Grand Max kemudian berupaya menepi di bahu jalan kanan di jalur B yang mengarah ke Jakarta.
Namun, saat itu pula ada bus Primajasa yang datang dari arah Cikampek.
"Ketika itu ada bus yang dari arah Cikampek tidak bisa menghindar dan menabrak dan seketika langsung terbakar," kata dia.
Insiden tersebut turut melibatkan mobil Terios yang menabrak bus.
"Selanjutnya juga ada satu Terios yang mengalami dampak dan menabrak bus dan juga ikut terbakar," ucapnya.
2. Kondisi korban kecelakaan
Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 07.00 WIB itu melibatkan tiga kendaraan, dua mobil Daihatsu Grandmax dan Terios, serta satu mobil bus.
Hingga saat ini, polisi berhasil mengevakuasi 12 kantong jenazah.
"Belum tahu jumlahnya berapa, tapi 12 kantong jenazah dievakuasi," kata petugas di lapangan, Senin, dikutip dari Wartakotalive.com.
Dari sejumlah korban yang ada, hanya satu korban yang merupakan sopir kondisi jasadnya masih utuh.
Sementara itu, korban lainnya kondisi hangus terbakar.
"Sopir yang utuh jenazahnya, kalau untuk lainnya terbakar parah," ujarnya.
Sementara itu, Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan, menuturkan ada enam jenazah yang kondisinya utuh.
Aan mengatakan korban tewas kecelakaan masih diidentifikasi.
"Ada enam mayat yang masih utuh. Ini sedang diidentifikasi juga oleh tim Inafis," katanya di RSUD Karawang.
Diketahui, seluruh korban tewas merupakan penumpang dari mobil Daihatzu Grand Max yang ludes terbakar.
Selain itu, berdasarkan keterangan dari kepolisian Dirlantas Polda Jawa Barat, dikabarkan ada korban terjebak di dalam kendaraan yang terlibat kecelakaan.
Aan menyebut untuk korban yang mengalami luka berat dan ringan ada dua orang.
"Korban dari bus ada satu luka berat, kernet bus, kemudian kendaraan Terios satu luka ringan," ujar Aan.
3. Jasa Raharja Beri Santunan
Pihak Jasa Raharja telah tiba di RSUD Karawang untuk melakukan pendataan dan memberikan santunan ke keluarga korban atau ahli waris.
Proses identifikasi diperkirakan memakan waktu yang lama.
Dirut PT Jasa Raharja, Rivan Purwantono, menyatakan pihaknya masih menunggu identifikasi yang dilakukan petugas kepolisian.
"Kejadian kecelakaan pada pagi ini tidak bisa dihindari. Masih proses identifikasi. Kita tidak tahu korban dari kendaraan yang mana karena masih identifikasi," paparnya, Senin, dikutip dari tayangan Breaking News Kompas TV.
Ia memastikan setiap korban yang meninggal atau luka-luka akan mendapat santunan dari Jasa Raharja.
"Yang paling penting melakukan identifikasi terhadap korban, mari kita menunggu bersama.
Setelah identifikasi akan kita umumkan," ucapnya.
Saat ini, petugas masih menelusuri pemilik mobil yang terbakar untuk mengetahui daftar penumpangnnya.
"Seandaniya identitas telah didapatkan kita akan hubungi keluarga korban."
"Santunan bagi korban meninggal Rp50 juta dan korban luka-luka maksimal Rp20 juta," imbuhnya.
4. Penerapan Jalur Contraflow Sempat Dihentikan
Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan mengungkapkan penerapan jalur kontraflow di Tol Jakarta-Cikampek bakal dihentikan pasca-terjadinya kecelakaan maut yang melibatkan bus dan dua minibus pada Senin (8/4/2024).
Aan mengatakan hal ini dilakukan untuk memperlancar arus kendaraan dari arah Jakarta dan sebaliknya.
"Kita hentikan (penerapan jalur kontraflow) untuk memperlancar arus yang dari Jakarta," kata Aan.
Dia juga mengungkapkan jalur untuk kendaraan yang melintas dari arah Bandung akan diarahkan ke Cikampek Selatan.
"Untuk mengurangi beban arus lalu lintas yang ada di Cikampek ini," tuturnya.
Aan juga menjelaskan bahwa penerapan kontraflow ini akan dievaluasi usai terjadinya kecelakaan maut.
"Tentu semua akan kita evaluasi untuk kontraflow dan semuanya untuk keselamatan bersama," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Kronologi Bus Rosalia Indah Kecelakaan Maut, Diduga Sopir Mengantuk, 7 Tewas, Kondektur Terjepit