TRIBUNTRAVEL.COM - Libur Imlek di Solo dan sekitarnya, traveler bisa menyaksikan pertunjukan barongsai dari Tripusaka yang selalu dinanti.
Sepanjang Februari 2024, banyak event yang menghadirkan pertunjukan barongsai dari perguruan Tripusaka.
Pertunjukan barongsai Tripusaka ini digelar di berbagai tempat.
Mulai dari di sekolah, restoran, hingga pusat perbelanjaan yang mengadakan perayaan Imlek meriah.
Baca juga: 4 Tempat Nonton Barongsai di Solo Beserta Jadwal Pertunjukan, Liburan Imlek Makin Meriah
Lalu, di mana saja traveler bisa menyaksikan pertunjukan barongsai Tripusaka di kawasan Solo dan sekitarnya?
Berikut ini jadwal sejumlah pertunjukan barongsai Tripusaka, dikutip dari akun Instagram resmi @tripusakasolo, Jumat (9/2/2024).
2 Februari 2024
SD Warga Ska
07.00 WIB
2 Februari 2024
Paragon Mall
14.00 WIB
4 Februari 2024
Grebeg Sudiro
12.00 WIB
5 Februari 2024
Pakuwon Mall (tonggak)
18.30 WIB
6 Februari 2024
SD Kanisius
07.00 WIB
9 Februari 2024
SD Pangudi Luhur
07.00 WIB
9 Februari 2024
Klinik Bening
07.00 WIB
9 Februari 2024
Wisma Boga
18.00 WIB
9 Februari 2024
RM Orient
18.00 WIB
10 Februari 2024
Solo Grand Mall (tonggak)
11.00 WIB
10 Februari 2024
The Park Mall
18.00 WIB
11 Februari 2024Solo Square11.00 WIB
11 Februari 2024
Pakuwon Mall (UNS)
15.00 WIB
11 Februari 2024
Paragon Mall
18.00 WIB
13 Februari 2024
Pusat Grosir Solo
12.30 WIB
14 Februari 2024
The Park Mall
16.00 WIB
18 Februari 2024
The Park Mall (tonggak)
12.00 WIB
25 Februari 2024
Indogrosir Palur
10.00 WIB
Baca juga: Jadwal Barongsai Solo Safari 2024 Sambut Imlek, Ada Dua Pertunjukan dalam Sehari
Mengenal Perguruan Barongsai Tripusaka
Bicara soal pertunjukan barongsai di Solo memang rasanya tak lepas dari perguruan Tripusaka ya.
Barongsai Tripusaka terkenal sebagai pioner tradisi dari China di Solo.
Hal ini dikatakan Adjie Chandra, Pembina Barongsai Tripusaka saat ditemui TribunSolo.com, Jumat (25/1/2019) silam.
Dikutip dari TribunSolo.com, dulu awalnya, Adjie dan teman dekatnya, Tek Giyanto, mendirikan perguruan yang fokus pada seni dan olahraga wushu.
Kemudian menjelang pergantian pemerintahan pada 1998, mereka melihat ada potensi untuk membangkitkan kebudayaan China dari tekanan era Orde Baru.
Hal itu kian terlihat saat adanya deklarasi satu di antara partai baru pasca reformasi yang memperkenalkan budaya-budaya Tionghoa sebagai tema utamanya.
Dalam deklarasi yang digelar di Stadion Sriwedari, Surakarta kala itu, Adjie melihat seni barongsai dan liong yang ditampilkan bukan asli dari warga lokal Solo, melainkan didatangkan dari Kota Semarang.
Melihat hal tersebut, Adjie dan sahabatnya tergerak untuk mendirikan perguruan barongsai di Surakarta.
“Pada waktu itu saya berpikir, eman-eman (sayang sekali). Harusnya Solo punya potensi (di bidang Barongsai), kita punya dasar wushu, kok,” ucapnya.
Baca juga: Nonton Barongsai di Jakarta Pusat, Datangi 4 Mal Ini, Grand Indonesia hingga Senayan City
Niat Adjie dan temannya untuk mendirikan perguruan barongsai pun disambut antusias berbagai pihak.
Banyak pemerhati barongsai dari daerah lain yang menyumbangkan segala perlengkapan untuk membantu usaha Adjie tersebut.
Pada 5 Februari 1999, cikal bakal Barongsai Tripusaka pun lahir.
Pada 1999 ketika perayaan Imlek bisa diselenggarakan lagi pasca Orde Baru, Barongsai Tripusaka pun tampil untuk pertama kalinya di Sriwedari.
Baca juga: KAI Meriahkan Momen Imlek di Sejumlah Stasiun, Bagi-bagi Angpo hingga Suguhkan Atraksi Barongsai
Tripusaka Punya Tiga Misi
Pengurus Barongsai Tripusaka Solo tak hanya menjadikan barongsai sebagai kegiatan kebudayaan Tionghoa.
Dalam perkembangannya, Barongsai Tripusaka menetapkan ada tiga misi utama yang menjadi prioritas bagi perguruan mereka.
Ketiga misi tersebut adalah religi, olahraga, dan hiburan.
Misi ritual, sebelum pementasan, semua anggota tanpa terkecuali harus memasuki Lithang (Kelenteng Khonghucu) untuk berdoa bersama.
Doa tersebut dipimpin Haksu, menurut tata cara dan keyakinan serta agama mereka masing-masing.
Dari segi olahraga, sejak tahun 1999, beberapa daerah di Indonesia mulai menggelar perlombaan barongsai.
Barongsai Tripusaka pun kerap menunjukkan kehebatannya dengan memenangkan berbagai perlombaan mulai tingkat daerah, provinsi, hingga nasional.
Baca juga: 8 Tradisi Tahun Baru Imlek, Bagikan Amplop Merah hingga Nonton Barongsai
Terakhir, Barongsai Tripusaka juga memiliki misi hiburan atau entertainment.
"Kalau misi yang satu ini, tiap Imlek khususnya, pasti panen order," kata Adjie.
Untuk fokus di bidang hiburan ini, keinginan pelanggan menjadi prioritas pengurus Barongsai Tripusaka.
“Jadi kalau zaman dulu, barongsai hanya warna merah, putih, hitam. Sekarang ada yang ungu, ada yang kuning, ada yang oranye. Macam-macam itu tergantung kesukaan nanti yang manggil," lanjutnya.
(TribunTravel.com/KY/Bobby W)
Simak artikel lainnya seputar barongsai di sini.