TRIBUNTRAVEL.COM - Jepang terkenal dengan jalanannya yang bersih, sistem pengelolaan sampah yang efisien, dan tidak banyak sampah yang terlihat.
Namun, satu hal yang menarik perhatian banyak pengunjung adalah tidak adanya tempat sampah umum atau tempat sampah di Jepang.
Baca juga: Cara Memeriksa Apakah Ponsel Androidmu Berfungsi dengan Kartu SIM di Jepang
Baca juga: Sering Dikira Sama, Ini Bedanya Sento dan Onsen Jepang
Hal ini mungkin tampak mengejutkan bagi orang-orang dari negara lain yang memiliki tempat sampah umum sebagai hal yang lumrah, namun ada beberapa alasan mengapa Jepang mengambil pendekatan berbeda dalam pengelolaan sampah.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut deretan alasan mengapa tidak ada tempat sampah di Jepang.
Baca juga: Panduan Naik Gunung Fuji Jepang Buat Pendaki Pemula
Baca juga: 10 Tempat Wisata Baru di Tokyo Jepang yang Buka Tahun 2024
1. Masalah keamanan
Pada 20 Maret 1995, kota Tokyo diguncang oleh serangan teror domestik yang menyebabkan banyak kematian dan cedera.
Dikenal sekarang sebagai Insiden Subway Salin 1995, sebuah kelompok kultus bernama AUM Shinrikyo melepaskan Sarin lulusan laboratorium di beberapa stasiun kereta bawah tanah Tokyo.
Gas sarin sangat beracun dan lebih kuat dibandingkan sianida.
Karena gas tersebut tidak berwarna dan tidak berbau, maka sulit untuk dideteksi, dan bila terkena dosis yang mematikan, mereka yang terkena dampaknya mungkin meninggal dalam waktu 1-10 menit, dan korbannya menderita kelumpuhan yang menyebabkan mati lemas.
Sarin, yang merupakan gas buatan, diklasifikasikan sebagai senjata kimia dan dilarang digunakan oleh Konvensi Senjata Kimia tahun 1993.
Gas yang sangat beracun itu dibawa ke kereta bawah tanah dalam kantong plastik, yang kemudian ditusuk oleh anggota sekte di dalam 3 kereta bawah tanah yang berbeda.
Serangan tersebut dilakukan di Kasumigaseki, dekat Diet Nasional, dan menyebabkan kematian 13 orang dan luka serius pada sekitar 6.300 orang.
Bagi negara dengan tingkat kejahatan yang rendah dan sedikit terorisme dalam negeri, serangan ini merupakan sebuah kejutan besar.
Membuang tong sampah umum adalah satu upaya untuk mencegah serangan di masa depan, karena diyakini tempat tersebut merupakan tempat di mana zat-zat berbahaya dapat dengan mudah disimpan.
Baca juga: 6 Tempat Wisata Populer di Tokyo Jepang yang Bakal Ditutup Tahun 2024
2. Norma budaya dalam membawa sampah
Satu alasan mengapa tidak ada tempat sampah di Jepang adalah karena sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat untuk membawa sampah sendiri sampai mereka dapat membuangnya dengan benar.
Norma budaya ini sudah mendarah daging dalam masyarakat Jepang dan dipandang sebagai cara untuk menunjukkan rasa hormat terhadap ruang publik dan meminimalkan jumlah sampah yang menumpuk.
3. Pengumpulan sampah memerlukan penggunaan dana publik
Alasan lain kurangnya tempat sampah adalah biaya pengumpulannya yang mahal.
Pengumpulan sampah dikelola oleh masing-masing distrik dan kota, namun sebagian besar merupakan layanan publik gratis, dan hal ini tidak berlaku di semua negara.
Oleh karena itu, pemasangan tempat sampah di kota-kota besar seperti Tokyo di seluruh wilayah pusat akan menyebabkan lonjakan permintaan tenaga kerja (negara ini sudah berada di tengah-tengah kekurangan tenaga kerja jangka panjang yang diperkirakan akan semakin buruk di masa depan) dan kantong pendanaan yang benar-benar baru.
Untuk saat ini, masuk akal untuk meminta masyarakat membawa pulang sampah mereka dan memisahkannya di sana, dan secara keseluruhan, masyarakat sangat peduli dengan menjaga kebersihan ruang publik dan tidak mencemari lingkungan.
4. Sistem pengelolaan sampah yang efektif
Dan yang terakhir, kurangnya tempat sampah umum di Jepang juga disebabkan oleh sistem pengelolaan sampah yang sangat efektif di negara tersebut.
Terdapat peraturan dan regulasi yang ketat seputar pembuangan sampah, dan sampah disortir dan dikumpulkan secara hati-hati di lokasi yang telah ditentukan.
Artinya, kebutuhan akan tempat sampah umum berkurang karena masyarakat tahu di mana membuang sampahnya dan kecil kemungkinannya meninggalkan sampah di jalanan.
Secara keseluruhan, pendekatan Jepang terhadap pengelolaan sampah mungkin tampak tidak lazim bagi masyarakat negara lain, namun pendekatan ini sangat efektif dalam menjaga negara tetap bersih dan meminimalkan sampah.
Meskipun jumlah tempat sampah di ruang publik hanya sedikit, budaya tanggung jawab dan sistem pengelolaan sampah yang efektif di Jepang membuat keberadaan tempat sampah tidak begitu diperlukan.
Jadi di mana bisa menemukan tong sampah?
Tidak benar jika dikatakan bahwa tidak ada sama sekali tempat sampah umum di Jepang.
Kamu akan menemukannya di taman umum, beberapa stasiun kereta api, dan toilet umum.
Kamu juga akan melihat bahwa di samping mesin penjual otomatis, terdapat wadah daur ulang khusus untuk kaleng, gelas, dan botol plastik setelah membeli dan menghabiskan minuman.
Ambar/TribunTravel
Baca tanpa iklan