Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Aksi Penembakan Maut Viral, Thailand Siapkan Bangsal Jiwa untuk Pengunjung yang Trauma

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi konsultasi kesehatan. Thailand membuka sebuah unit kesehatan mental pada Rabu (4/10/2023) untuk membantu mereka yang merasa trauma dengan aksi penembakan maut di mal.

Namun perlu dikhawatirkan jika ada beberapa orang yang mendapatkan efek sampingnya yaitu trauma.

"Seperti pemilik toko, staf, bahkan orang yang lewat, pembeli atau masyarakat sekitar akan terkena dampak mentalnya."

Dr Amporn mengatakan, bahwa dia juga prihatin dengan kesehatan mental anak laki-laki yang melakukan penembakan maut tersebut.

Meski motif remaja itu masih belum jelas, namun hal ini telah memberikan pelajaran kepada masyarakat tentang pentingnya kepedulian terhadap generasi muda.

Baca juga: Fakta Unik Menara Hantu Thailand, Warisan Kemewahan yang Tersisa dalam Reruntuhan

Pusat perbelanjaan Siam Paragon dan stasiun SkyTrain BTS Siam yang berdekatan di Bangkok, Thailand. (Mark Fischer, CC BY-SA 3.0 , via Wikimedia Commons)

Kronologi Aksi Penembakan di Mal Thailand, Pelaku Masih Remaja

Viral aksi penembakan yang terjadi di Mal Siam Paragon, Bangkok, Thailand.

Aksi penembakan yang terjadi di Bangkok itu menewaskan 1 orang dan 6 lainnya mengalami luka-luka.

Pelaku di balik aksi penembakan adalah seorang remaja yang baru berusia 14 tahun.

Remaja itu brutal melacarkan tembakan sebanyak 10 kali di tengah keramaian Mal Siam Paragon Bangkok.

Penembakan di Mal Siam Paragon, Bangkok, Thailand, melukai sedikitnya tiga orang pada Selasa (3/10/2023).

Berbagai video di media sosial menunjukkan ratusan orang berlarian dari salah satu destinasi belanja utama di ibu kota Thailand tersebut, yang sangat populer di kalangan turis dan penduduk lokal.

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan kepada wartawan, tiga orang terluka dalam insiden itu dan penembaknya telah ditangkap.

“Polisi sedang mengamankan lokasi kejadian. Situasinya sudah mereda,” kata Srettha kepada wartawan, dikutip dari kantor berita AFP.

Penembakan ini terjadi beberapa hari menjelang peringatan satu tahun insiden mantan polisi bersenjata pisau dan pistol menyerang tempat penitipan anak, menewaskan 24 anak-anak dan 12 orang dewasa.

Thailand mempunyai tingkat kepemilikan senjata tinggi dan sejarah panjang penuh kekerasan dalam insiden senjata api, baik skala kecil maupun besar.

Halaman
1234