TRIBUNTRAVEL.COM - Candi Mendut bisa menjadi pilihan tempat wisata di Magelang selain Candi Borobudur.

Lokasinya pun tak begitu jauh dari Candi Borobudur atau sekitar 4 kilometer.

Cari hotel di Magelang buat liburan, klik di sini

Untuk lokasinya, Candi Mendut berada di Jl. Mayor Kusen, Sumberrejo, Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Candi Mendut merupakan candi Buddha yang tak kalah bersejarah dibanding Candi Borobudur.

Beli oleh-oleh khas Magelang slondok, klik di sini

LIHAT JUGA:

Belanja oleh-oleh khas Magelang getuk trio, klik di sini

Bahkan dilaporkan situs resmi Museum & Cagar Budaya Warisan Dunia Borobudur, Candi Mendut disebut-sebut sebagai candi yang usianya lebih tua atau paling tidak sezaman dengan Candi Borobudur.

Hal ini berdasarkan temuan tulisan pendek (inskripsi) yang diduga berasal dari bagian atas pintu masuk.

Pesan hotel dekat Candi Mendut Magelang, klik di sini

Dari segi paleografis, tulisan tersebut ada persamaan dengan tulisan-tulisan pendek yang tertera pada bagian atas panel relief Karmawibhangga Candi Borobudur.

Candi Mendut sebelumnya sempat hilang dan ditemukan kembali pada tahun 1836.

Kemudian pada tahun 1897-1904, Pemerintah Hindia Belanda melakukan pemugaran dan perbaikan.

Dari usaha pemugaran tersebut, Pemerintah Hindia Belanda berhasil mengembalikan bagian kaki dan tubuh candi.

Pemugaran kemudian kembali dilakukan pada tahun 1908 bersamaan dengan perbaikan Candi Borobudur.

Lalu pada tahun 1925 dilakukan pemugaran dengan memasang stupa kecil di atap candi.

Baca juga: Rekomendasi 5 Hotel Murah Dekat Candi Borobudur Magelang Tarif Rp 100 Ribuan

Alternatif wisata sejarah di Magelang

Candi Mendut bisa menjadi alternatif tempat wisata sejarah di Magelang.

Terlebih bagi traveler yang tidak memiliki banyak waktu untuk berwisata.

Menjelajahi Candi Borobudur bisa memakan waktu beberapa jam, namun untuk mengunjungi Candi Mendut waktu yang dibutuhkan lebih singkat.

TribunTravel sempat berkunjung ke Candi Mendut beberapa waktu yang lalu.

Dari tepi jalan, Candi Mendut sudah terlihat jelas.

Usai memarkirkan kendaraan, TribunTravel berjalan menuju loket masuk di mana terdapat jalan setapak berisi penjual suvenir.

Jarak dari lokasi parkir menuju candi pun tidak terlalu jauh.

Memasuki Candi Mendut, traveler akan disambut langsung oleh stupa berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 33,8 meter dan lebar 25 meter.

Kemudian untuk tinggi bangunan Candi Mendut mencapai 18,95 meter.

Melalui 14 anak tangga, traveler bisa naik ke atas candi.

TribunTravel juga sempat menaiki candi dan menemukan beberapa relief yang menggambarkan berbagai cerita tentang agama Buddha.

Selain relief, Candi Mendut juga memiliki arca, stupa, dan jaladwara atau saluran pembuangan air dari selasar candi.

Usai menaiki candi, TribunTravel berkeliling kawasan candi yang tak begitu luas.

Karena ditumbuhi beberapa pepohonan, Candi Mendut cenderung teduh dan sejuk.

Baca juga: Borobudur Land Magelang: Lokasi, Harga Tiket Masuk, Jam Buka, dan Daya Tarik

Di sebelah utara Candi Mendut, TribunTravel menemukan stupa-stupa rekonstruksi sebanyak 48 buah yang terdiri dari 24 buah pada tingkat pertama, 16 buah pada tingkat kedua, dan 8 buah pada bagian teratas.

Dinamakan stupa rekonstruksi, karena stupa-stupa tersebut tidak dalam bentuk sempurna saat ditemukan.

Dan sampai saat ini, stupa-stupa tersebut dipertahankan dengan bentuk aslinya karena belum dapat dipasang pada candi.

Harga tiket masuk Candi Mendut terbaru 2023

Untuk mengunjungi Candi Mendut, traveler harus mengeluarkan biaya untuk tiket masuk.

Adapun harga tiket masuk Candi Mendut cukup terjangkau, yaitu Rp 10.500 per orang untuk dewasa.

Sedangkan pengunjung anak-anak akan dikenakan traif Rp 5.500 per anak.

Menurut petugas loket yang ditemui TribunTravel, harga tiket tersebut berlaku setiap hari baik weekdays maupun weekend.

"Setiap hari sama, tapi biasanya lebih ramai Sabtu-Minggu," ungkap petugas loket tersebut kepada TribunTravel.

Menurutnya, kebanyakan pengunjung yang datang justru berasal wisatawan asing.

"Kebanyakan bule, ditemani guide-nya," sambung dia.

Meski demikian, ada sejumlah pengunjung lokal yang biasanya merupakan siswa sekolah.

(TribunTravel.com/SA)