TRIBUNTRAVEL.COM - Kabar gembira untuk traveler yang berwisata melalui Stasiun Yogyakarta.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) baru saja menghadirkan fasilitas baru di Stasiun Yogyakarta.
Adapun fasilitas baru di Stasiun Yogyakarta tersebut berupa underpass yang menghubungkan antara peron utara dan selatan.
Hal ini disampaikan langsung oleh KAI pada unggahan terbaru di akun Instagram resminya @kai121_.
Baca juga: 7 Tempat Makan Siang Enak di Jogja Dekat Malioboro, Bisa Dikunjungi Sambil Jalan Kaki
"Wah ada fasilitas baru nih di Stasiun Yogyakarta, kalau dulu kalian harus menyebrangi jalur dari dan menuju peron utara atau selatan," ujar KAI dalam sebuah video reels.
KAI mengatakan, underpass di Stasiun Yogyakarta ini pada dasarnya sudah ada sejak 1959 silam.
TONTON JUGA:
Keberadaannya juga masih kerap difungsikan namun beberapa kali dibuka tutup.
Maka untuk menghidupkannya kembali, underpass di Stasiun Yogyakarta kemudian direnovasi kembali.
Sehingga dapat digunakan dengan nyaman oleh para wisatawan yang pulang pergi melalui Stasiun Yogyakarta.
"Sekarang kalian bisa lebih aman dan nyaman berpindah jalur dengan pengoperasian kembali underpass stasiunnya," ujar KAI.
Selain mengaktifkan kembali, undepass di Stasiun Yogyakarta juga diberi fasilitas baru.
Adaupun fasilitas yang dimaksud yakni berupa eskalator
Bagian dalamnya juga dipercantik dengan penambahan pencahayaan yang terang.
Selain pada dindingnya juga diberi tambahan ornamen-oranamen estetis, membuat underpass Stasiun Yogyakarta jadi lebih cantik.
"Pokoknya selama jalan di underpass ini nyaman banget deh," kata KAI.
Baca juga: KAI Hadirkan Face Recognition di Stasiun Solo Balapan, Antrean Makin Cepat dan Mudah
Fakta Unik Undepass di Stasiun Yogyakarta
Sebagaimana dijelaskan di atas, Stasiun Yogyakarta memang diketahui punya dua peron terpisah di sisi utara dan selatan.
Mengapa bisa demikian?
Disebutkan oleh KAI bahwa peron tersebut terpisah lantaran pada zaman dulu ada dua operator kereta yang beroperasi di Stasiun Yogyakarta.
Di jalur sisi selatannya dimiliki oleh NIS (Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij) dengan lebar rel 1.435 mm.
Sementara itu pada sisi utaranya dimiliki oleh SS (Staatsspoorwegen) dengan lebar rel 1.067 mm.
Saat ini Stasiun Yogyakarta termasuk dalam ketegori bangunan bersejarah.
Desainnya dibuat bergaya lonia dan art deco, membuat Stasiun Yogyakarta pernah dijuluki sebagai stasiun tercantik se-Hindia Belanda.
Kanopi plasmennya punya 44 tiang penyangga buatan Firma L. J. Enthoven te's Gravenhage.
Diketahui bangunan itu dibuat sama dengan Stasiun di Den Haag yang ada di Belanda.
Letak stasiunnya juga tepat di jantung kota jadi sangat strategis.
Tinggal keluar dari Stasiun Yogyakarta, kamu sudah bisa langsung jalan-jalan dan belanja ke Malioboro.
Selain itu Stasiun Yogyakarta juga dekat ke tugu Golong Gilig yang jadi ikon pariwisata Jogja.
Baca juga: Pertama Kali Naik Kereta Panoramic, Sandiaga Uno: Sensasinya Luar Biasa
Tips Naik KRL Solo-Jogja
Berbicara soal Stasiun Yogyakarta, kereta Rel Listrik (KRL) menjadi transportasi umum yang populer di antara warga Solo dan Jogja.
Kehadiran KRL Solo-Jogja tentu membuat mobilitas masyarakat semakin efisien.
Wajar saja jika KRL Solo-Jogja banyak diandalkan untuk bepergian antar kedua tempat.
Bahkan KRL Solo-Jogja hampir selalu penuh sesak penumpang, terutama saat momen liburan dan akhir pekan.
Nah, buat traveler yang ingin naik KRL Solo-Jogja, ada sederet tips yang perlu disimak.
Tips naik KRL Solo-Jogja ini pastinya bisa menjadi jawaban untuk perjalanan yang lebih lancar dan aman.
Baca juga: Cara Naik Bus Jogja Heritage Track, Gratis dan Bisa Jadi Ide Liburan Seru
Berikut tips naik KRL Solo-Jogja yang telah TribunTravel rangkum dari laman Pemkot Solo.
1. Gunakan Kartu Non Tunai atau Kartu Multi Trip
Sebagai penumpang KRL Solo-Jogja, sangat dianjurkan untuk menggunakan kartu non tunai atau kartu multi trip.
Kartu-kartu ini memungkinkan untuk melakukan pembayaran dengan cepat dan efisien tanpa perlu menggunakan uang tunai.
Penumpang dapat mengisi saldo kartu di stasiun atau melalui aplikasi resmi yang tersedia.
Dengan menggunakan kartu non tunai atau kartu multi trip, penumpang akan menghemat waktu saat naik KRL.
2. Periksa Saldo Kartu
Sebelum melakukan perjalanan dengan KRL Solo-Jogja, pastikan untuk memeriksa saldo kartu.
Penumpang dapat melakukannya di mesin pengecekan saldo yang tersedia di stasiun atau melalui aplikasi resmi.
Memiliki saldo yang cukup pada kartu akan memastikan dapat melakukan perjalanan tanpa hambatan.
Baca juga: Harga Tiket Kereta Gantung Tumpeng Menoreh Jogja, Wisata Baru yang Viral di Medsos
3. Periksa Jadwal KRL
Pastikan untuk selalu memeriksa jadwal KRL Solo-Jogja sebelum pergi ke stasiun.
Jadwal dapat berubah dari waktu ke waktu, terutama pada hari-hari tertentu seperti akhir pekan atau hari libur.
Dengan memeriksa jadwal sebelumnya, kalian dapat mengatur waktu dengan lebih baik dan menghindari kekecewaan karena melewatkan kereta yang diinginkan.
4. Tertib dan Patuh terhadap Peraturan
Selama menggunakan transportasi KRL Solo-Jogja, penting untuk tetap tertib dan patuh terhadap peraturan yang berlaku.
Pastikan untuk mengikuti instruksi petugas KRL dan menggunakan fasilitas dengan benar.
Jaga kebersihan di dalam kereta dan hindari tindakan yang mengganggu penumpang lain.
Dengan sikap yang baik dan patuh terhadap peraturan, dapat menciptakan pengalaman perjalanan yang menyenangkan bagi semua penumpang.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, perjalanan dengan KRL Solo-Jogja akan menjadi lebih menyenangkan dan efisien.
Manfaatkan waktu perjalanan untuk bersantai atau melakukan hal-hal yang produktif.
Nikmati keuntungan menggunakan transportasi umum yang ramah lingkungan ini dan berkontribusi pada mengurangi kemacetan di jalan.
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal kereta api Indonesia di sini.