Saat itu Raines mengatakan bahwa dia tidak bisa melihat dada pria itu kembang kempis untuk sementara waktu.
Menyadari bahwa jalan napasnya tersumbat, pasangan itu bertindak untuk membersihkannya.
Untungnya, ada peralatan medis di dalam pesawat, termasuk oropharyngeal airway yakni alat yang digunakan untuk membuka jalan napas pasien.
Penumpang lain ikut membantu merakit peralatan.
Selain jalan napas orofaringeal, Shifflett menggunakan bag valve mask yang memberikan ventilasi tekanan positif.
Raines terus melakukan kompresi dada.
Baca juga: Penumpang Nekat Buka Pintu Darurat Pesawat Ternyata Stres Nganggur, Masalah Hidup Terungkap
Menggambarkan tekanannya, Raines, yang telah menjadi perawat selama sepuluh tahun, berkata: "Itu sangat luar biasa."
Setelah lima belas menit, mereka berhasil mengembalikan detak jantung pria itu, tepat saat mereka melakukan pendaratan darurat di Raleigh, Carolina Utara.
Raines berkata melihat mata pria itu terbuka, itu menjadi suatu hal yang menakjubkan.
Penumpang pria tersebut dibawa ke rumah sakit oleh petugas darurat untuk diberikan tindakan medis lanjutan.
Raines berkata: "Tidak sering ketika anda memberikan CPR atau mengalami situasi seperti ini, pasien benar-benar berhasil. Itu tidak sering terjadi."
Baca juga: Video Viral Penumpang Rekam Detik-detik Kecelakaan Kereta dengan Mobil, HP sampai Terlempar
Beruntung Raines dan Shifflett berada di penerbangan untuk memberikan pertolongan pertama, karena mereka awalnya mencoba beralih ke penerbangan sebelumnya, tetapi tidak jadi karena tiketnya terlalu mahal.
Pasangan itu mengakui bahwa mereka senang mereka terjebak dengan penerbangan awal mereka.
Sejak kejadian yang terjadi pada 1 Mei 2023 ini, pasangan tersebut tetap berhubungan dengan pria itu dan keluarganya.
Menurut laporan UniLad, masih belum diketahui apa yang menyebabkan kondisi medis pria itu, karena dia dilaporkan tidak mengalami serangan jantung.
Baca juga: Viral Pilot Nyanyi Lagu Coldplay di Pesawat, Pakai Speaker & Didengar Seluruh Penumpang
Baca tanpa iklan