TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler masih ingan dengan Raden Roro Istiati Wulandari atau lebih dikenal dengan Mbak Rara si pawang hujan.
Ya, Rara merupakan sosok pawang hujan yang beberapa waktu lalu sempat viral saat gelaran MotoGP 2023 di Mandalika, Lombok, Nusat Tenggara Barat.
Pada momen itu, Rara diberi kepercayaan oleh pemernitah Indonesia untuk mengatur curah hujan saat pertandingan MotoGP 2022.
Aksinya tersebut cukup viral hingga membuat sosok Mbak Rara banyak jadi perbincangan dan mulai dikenal publik.
Baca juga: Venue KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Ayana Komodo Resort hingga Hotel Meurora
Setelah sukses menangani hujan di ajang MotoGP 2022, Rara kini mulai kembali beraksi.
Pawang hujan fenomenal tersebut kembali didapuk pemerintah Indonesia untuk ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, jelang KTT ASEAN Summit ke-42 Tahun 2023.
TONTON JUGA:
Informasi yang diperoleh POS-KUPANG.COM, Mbak Rara tiba di Labuan Bajo, Selasa 9 Mei 2023. Saat tiba Mbak Rara langsung menuju Pelabuhan Marina. Pelabuhan Marina menjadi salah satu tempat pelaksanaan KTT ASEAN Summit bagi pemimpin Negara dan delegasi-delegasi dari negara-negara peserta KTT.
Pantauan POS-KUPANG.COM, terlihat tiba di Pelabuhan Marina, Mbak Rara sempat melakukan ritual. Saat itu terlihat hujan rintik-rintik di kawasan Pelabuhan multiprose itu.
Mbak Rara terlihat mengelilingi kawasan itu dengan menjalankan ritualnya untuk pawang hujan. Saat wartawan hendak mengambil video, foto dan live, Mbak Rara sempat tidak mau karena masih menjalankan ritual.
"Jangan dulu aku lagi jalani tugas ya," ujarnya.
Bahkan sejumlah petugas dan panitia juga melarang untuk tidak dulu diwawancara karena Mbak Rara masih melakukan ritual. Karena menurut mereka, jika langsung di foto atau di video maka ritual pawang hujan tidak berhasil.
Tampak usai melakukan ritual, terlihat di area kawasan Pelabuhan itu kembali cerah, hujan juga langsung perlahan berhenti, meskipun di sekitarnya terlihat mendung dan hujan.
Setelah itu Mbak Rara bersedia untuk diwawancarai para awak media yang sudah menunggu. Mbak Rara juga sambil membawa bahan simbol ritualnya.
"Oke sebelumnya aku ijin dulu ya, dari bawa langit Labuan bajo di jalan Soekarno, Marina Labuan Bajo, atas ijin Allah Tuhan yang maha kuasa, Rara dapat jodoh bisa membantu banyak event kenegaran. Saya datang sini bersama ibu Mery, asisten saya," ujarnya.
Rara mengatakan, setiap event-event kenegaraan dirinya mendoakan baik jarak jauh maupun jarak dekat.
"Untuk event di Labuan Bajo, sebenarnya sempat saya do'ain jarak jauh, tapi kalau jarak jauh itu terkadang berhasil, terkadang tidak. Kalau jarak jauh itukan kadang tidak terkontrol karena ada kesibukan lain," ujarnya.
Meski demikian, dalam doanya jarak jauh, ia sempat membantu panitia event organisation dalam KTT ASEAN pada hari pertama dan berhasil.
"Di pelataran kemarin itu sempat hujan dan saya doakan jarak jauh akhirya cerah kembali. Dan tadi di sini sempat gelap dan sudah netes tapi didoakan bersama oleh segenap rekan-rekan disini BUMN dan teman-teman EO yang undang saya dan sudah sehati maka sudah cerah kembali,"ujarnya.
Bukan hanya di kawasan Pelabuhan Marina saja, Mbak Rara juga sempat melakukan pawang di bandara Komodo Labuan Bajo.
"Di bandara juga sempat mau hujan tapi bisa digeser," ujarnya.
Menurutnya, Indonesia itu tidak milik satu agama, atau satu suku, tapi Indonesia adalah Bhineka Tunggal Ika.
"Saya selalu berprinsip saya lahir diciptakan oleh Allah, Tuhan yang Maha kuasa. Karena hal inilah indigo yang dititipkan Tuhan untuk saya itu buat kebaikan," ujarnya.
"Karena kita punya pemimpin yang sangat baik yaitu bapak Jokowi dan Ibu Negara Ibu Iriana dan saya pun sering setia mengawal rekan-rekan Paspampres dengan pengabdian yang tulus tanpa mengharapkan imbalan. Intinya event berjalan baik dan sukses," ujarnya.
Mbak Rara juga mengatakan, selama ini ia bekerja untuk mengawal tambang batu bara. Namun karena libur, maka dirinya ke Labuan Bajo dan bisa melihat keindahan alam Labuan Bajo yang sangat luar biasa.
Ketika ditanya berapa lama berada di Labuan Bajo, kata Mbak Rara, tentatif.
"tentatif ya, yang jelas tak kenal maka tak sayang, tapi kalau sudah kenal alam semestanya, lautnya, hewanya, awanya tentu otomatis udah betah. Atau pun pawang hujan itu bisa jarak jauh," Ujarnya.
Menurutnya, modifikasi cuaca tidak hanya tim doa (pawang) saja yang berperan, namun BMKG juga mungkin semaksimal mungkin mendoakan lewat peralatan canggih sehingga tidak terjadi hujan badai atau apapun.
"Saya tetap terus mensupport pak Jokowi dan menteri-menterinya," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunFlores dengan judul BREAKING NEWS: Mbak Rara Pawang Hujan di MotoGP Mandalika, Beraksi di KTT ASEAN Summit 2023
Baca selengkapnya soal berita viral di sini.