TRIBUNTRAVEL.COM - Belakangan ini, harga tiket Candi Borobudur dan Candi Prambanan tengah menjadi sorotan.
Sebab, harga tiket Candi Borobudur dan Candi Prambanan kerap kali mengalami perubahan.
Perubahan harga Candi Borobudur dan Candi Prambanan tersebut lantas menyulitkan para pelaku industri pariwisata di Jogja.
Seperti halnya para anggota Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Jogja.
Baca juga: 7 Kuliner Malam di Jogja Dekat Stasiun Lempuyangan, Banyak Pilihan & Terkenal Enak
Mereka turut merasakan dampak dari seringnya perubahan harga tiket Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
"Apakah Borobudur dan Prambanan tetap jadi favorit? Enggak juga, kami arahkan semua ke destinasi lain," kata Ketua DPD ASITA DIY Hery Setyawan, Minggu (7/5/2023).
Dia menjelaskan, sejumlah kendala yang mendasari terkait hal tersebut yakni karena harga tiket masuk Candi Borobudur dan Candi Prambanan masih berubah-ubah.
Sehingga beberapa agen tour dan travel yang menangani turis mancanegara harus berpikir dua kali jika mengundang mereka.
"Borobudur sama Prambanan harganya berubah-ubah. Itu jadi kendala buat kami juga. Karena turis itu pesan tiket untuk jangka panjang. Satu tahun yang lalu mereka pesan tiket harga sekian, setahun kemudian naik berlipat-lipat," jelasnya.
Para turis mancanegara tidak mau tahu dengan adanya perubahan harga tiket setiap tahun ini.
Sementara pihak penyedia jasa tour dan travel juga keberatan jika harus mengeluarkan uang tambahan untuk melunasi tiket yang sudah dibayar pada saat pemesanan di awal.
Baca juga: 6 Tempat Sarapan Enak di Jogja, Ada Saoto Bathok Mbah Katro yang Murah
"Yang mau nomboki siapa? Mereka (turis) gak mau bayar tambahan, yang dibayar ya pada saat perjanjian itu yang ditandatangani. Bulan Maret misalnya pemerintah naikan harga tiga kali lipat mereka gak peduli buat bayar tambahan," ucapnya.
Sebagai alternatif untuk menyikapi persoalan ini, seringkali rekan di DPD ASITA DIY mengalihkan rute wisata lain khusus bagi turis mancanegara.
"Bisa ke wisata alam yang benar-benar natural sama wisata culture. Mereka harus melihat kalau mau ganti destinasi wisata biasanya dari seni budaya atau kami alahkan ke wisata alam," ungkapnya.
Baca juga: Favorit Mahasiswa, Cobain 5 Kuliner Andalan untuk Sarapan Enak di Jogja
Untuk tarif layanan Cand Borobudur, bahkan bisa naik 150 persen di periode tertentu.
Baca tanpa iklan