TRIBUNTRAVEL.COM - Pertandingan olahraga tingkat Asia Tenggara, SEA Games 2023 sudah mulai dibuka sejak Jumat (5/5/2023).
Tahun ini, SEA Games 2023 akan digelar hingga 17 Mei 2023 mendatang dengan negara Kamboja sebagai tuan rumahnya.
Selama dua pekan pelaksanaan, SEA Games 2023 akan dilaksanakan di sejumlah vanue.
Satu di antara venue SEA Games 2023 di Kamboja yakni ada Olympic Stadium Phnom Penh.
Baca juga: Viral Bendera Indonesia Dikibarkan Terbalik saat SEA Games 2023, Kamboja Minta Maaf
Berlokasi di Phnom Penh, Olympic Stadium merupakan stadion yang dipilih menjadi kandang Timnas Indonesia U-22.
Sebagai tempat pertandingan besar, Olympic Stadium rupanya bukan sembarang gedung olahraga.
TONTON JUGA:
Diketahui, Olympic Stadium rupanya sudah cukup legendaris dan berdiri sejak 1964.
Pada masa itu, pembangunan Olympic Stadium dirancang langsung oleh arsitektur ternama Vann Molyvann.
Dikutip dari laman Cambo Tours, Sabtu (6/5/2023), Olympic Stadium punya bangunan yang cukup megah.
Hal ini dapat dilihat dari kapsaitasnya yang cukup besar dan mampu menampung hingga 70.000 orang.
Pembangunan Kompleks Olahraga Nasional dimulai pada tahun 1963 dan selesai pada tahun 1964.
Desainer Vann Molyvann memanfaatkan pekerjaan tanah besar-besaran untuk membuat stadion.
Ia bahkan harus menggali 500.000 meter kubik tanah untuk membentuk lapangan.
Awal pembangunan Olympic Stadium direncanakan untuk menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Peninsular Asia Tenggara 1963.
Namun sayangnya pertandingan tersebut tiba-tiba harus dibatalkan karena masalah politik di Kamboja.
Baca juga: AirAsia Resmi Luncurkan Rute Jakarta-Phnom Penh, Dukung Event SEA GAMES 2023 di Kamboja
Tahun 1960-an Olympic Stadium kembali menjadi tuan rumah bagi The Games of the New Emerging Forces (GANEFO) didirikan oleh Indonesia sebagai lawan dari Olimpiade.
Pada masa itu pertandingan GANEFO diadakan di Olympic Stadium pada 25 November hingga 6 Desember 1966.
Stadion ini menjadi tuan rumah bagi penampilan tamu kehormatan dan acara kenegaraan, dan merupakan rumah bagi tim atletik nasional Kamboja.
Di tahun yang sama, Olympic Stadium memainkan peran kecil di Piala Dunia FIFA 1966.
Di luar dugaan, Korea Utara menghadapi Australia di babak kualifikasi.
Karena Korea Utara tidak memiliki hubungan diplomatik dengan sebagian besar negara, menemukan tempat yang cocok untuk pertandingan tersebut terbukti sulit, sampai Kepala Negara Norodom Sihanouk, sekutu Kim Il-sung, mengatakan bahwa pertandingan tersebut dapat diadakan di Olympic Stadium.
Baca juga: Nelayan Kamboja Tangkap Ikan Pari 300 Kilogram, Pecahkan Rekor Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia
Pertandingan tersebut menarik 40.000 penggemar, dengan Sihounouk memutuskan setengahnya akan bersorak untuk Australia, sementara separuh lainnya bersorak untuk Korea.
Pertandingan diadakan pada 21 November 1965 dan pada 24 November 1965 dengan Korea Utara memenangkan keduanya (6-1 dan 3-1).
Atas kemenangan itu Korea Selatan dan semua tim Afrika telah mundur sebagai protes terhadap FIFA.
Hal ini menyebabkan Korea Utara langsung lolos ke turnamen final, padahal negara itu baru mencapai perempat final.
Pada masa Khmer Merah, stadion ini digunakan sebagai tempat eksekusi mati para pejabat Republik Khmer yang sebelumnya dipimpin oleh Lon Nol.
Baca juga: Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Siem Reap, Wajib Dikunjungi saat Pertama Kali Liburan ke Kamboja
Dalam beberapa dekade setelah era Khmer Merah, fasilitas stadion rusak parah.
Pada tahun 2000 kompleks Olympic Stadium dibangun kembali oleh perusahaan Taiwan, Grup Yuanta.
Melalui upaya itu Grup Yuanta membangun kembali sebagian kompleks Olympic Stadium menjadi kondominium dan properti komersial.
Pada tahun 2007, stadion ini menjadi daya tarik populer bagi penduduk Phnom Penh, yang menghadiri sesi olahraga harian, pertandingan sepak bola, dan aktivitas lainnya.
Kemudian Mei 2007, penyanyi Irlandia Ronan Keating tampil dalam konser di Indoor Arena stadion, konser pertama oleh artis internasional besar.
Momen ini berlanjut hingga November-Desember 2007, di mana pada bulan itu ada pertandingan Bola Voli untuk Penyandang Cacat Organisasi Dunia mengadakan piala dunianya di Arena Dalam Ruangan stadion.
Pertandingan ini sekaligus menjadi acara olahraga internasional besar pertama di Kamboja dalam lebih dari 40 tahun.
Menariknya di momen itu Kamboja juga unggulan keempat di dunia pada finis ketiga.
Pada tahun 2010 stadion menjadi tuan rumah semua pertandingan sepak bola untuk Liga Utama Kamboja, yang dikenal untuk tujuan sponsor sebagai Metfone C-League.
Tahun ini, Olympic Stadium akan mencatat sejarah baru sebagai tuan rumah dari perhalatan besar SEA Games 2023.
Baca juga: Kamboja Luncurkan Kampanye Pariwisata Safe and Green Tourism Destination, Apa Itu?
Selain soal sejarah, Olympic Stadium juga punya fasilitas yang cukup lengkap.
Di antara fasilitasnya adalah kolam ukuran Olimpiade untuk berenang dan menyelam.
Kemudian ada juga lapangan voli dalam ruangan dengan kapasitas hingga 8.000 orang dan sekarang dikenal sebagai Olympic Stadium Indoor Arena.
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal SEA Games di sini.