Namun belum sampai setahun, bisnis ayam goreng Lusi hancur akibat pandemi Covid-19.

Ia pun akhirnya iseng-iseng mengunggah foto onde-onde buatan ibunya melalui media sosial.

"Kemudian ibu itu kan bikin onde-onde. Terus saya posting, ternyata banyak yang minta akhirnya memutuskan untuk meneruskan bikin onde-onde," jelasnya.

Banyaknya peminat membuat Lusi berinovasi dengan menciptakan beragam varian rasa.

Selain onde-onde original berisi kacang hijau, Lusi berkreasi dengan membuat onde-onde cokelat, keju, nangka, dan ubi ungu.

Lusi juga membuat onde-onde dengan isian ayam pedas.

"Awalnya kan kita sudah banyak varian onde-onde yang rasa manis, kemudian akhirnya kepikiran membuat onde-onde yang gurih khususnya buat pencinta pedas, jadi menambah rasa saja selain yang manis kita ada yang gurih," jelasnya.

"Responnya awalnya mereka masih yang menebak nebak ya rasanya seperti apa? Enak apa enggak? Belum bisa membayangkan," imbuh Lusi.

Baca juga: Panduan Rute Menuju Cepogo Cheese Park, Tempat Wisata Hits di Boyolali

Ternyata onde-onde dengan isian ayam pedas buatan Lusi diminati banyak pelanggan.

Bahkan Onde-onde Bu Is laris diminati pembeli hingga luar kota Boyolali.

Promosinya yang kerap menggunakan media sosial dan dari mulut ke mulut pelanggan didengar oleh warga negara Indonesia di Jerman.

"Pernah ngirim juga ke Jerman, Malaysia juga pernah. Tapi yang onde-onde kering, karena lebih tahan. Kalau yang onde-onde basah hanya bertahan sehari saja. Karena tidak menggunakan bahan pengawet," kata dia.

Untuk harga, Onde-onde Bu Is dibanderol mulai Rp 20.000 per pack berisi 8 butir onde-onde.

Sebagai informasi, Onde-onde Bu Is berlokasi di Jl. Merapi No.66, Surowedanan, Pulisen, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Onde-onde Bu Is buka setiap hari dengan jam operasional sebagai berikut:

• Senin-Sabtu 06.30-16.30 WIB
• Minggu 09.00-16.30 WIB