TRIBUNTRAVEL.COM - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KJCB) yang sudah lama dinanti kini hampir rampung.
Pogres pembangunan konstruksi dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah mencapai sekria 84 persen.
Artinya, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menyisakan 16 persen lagi pekerjaan yang harus diselesaikan.
Melansir rilis resmi Kemenhub, Senin (30/1/2023), pemerintah pun terus mengawal penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Baca juga: Kunjungi IKN, Menhub Tinjau Lokasi Bakal Dermaga dan Bandara VVIP
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan proyek pembangunan KCJB rampung pada Juni 2023.
Diharapkan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat beroperasi secara komersial pada Juli 2023 mendatang.
“Pak Luhut (Menkomarves), Pak Erick (Menteri BUMN), dan saya ditugaskan bapak Presiden untuk mengawal proyek ini," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Kereta ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing bangsa kita,” imbuh Menhub saat meninjau proyek KCJB di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023).
Menhub mengatakan, pembangunan proyek infrastruktur transportasi publik seperti kereta cepat diperlukan untuk mengatasi berbagai permasalahan, satu di antarantya yaitu masalah kemacetan.
“Kita tahu bahwa cost dari kemacetan itu triliunan. Oleh karena itu bapak Presiden Jokowi memberikan tantangan kepada kami untuk bangun MRT, LRT, kereta cepat, dan transportasi publik lainnya, yang diharapkan bisa mengurangi kerugian yang ditimbulkan akibat kemacetan,” ucap Menhub.
Lebih lanjut Menhub menjelaskan bahwa Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang memiliki kereta cepat yang berkecepatan hingga 360 km/jam.
Baca juga: Menhub Tinjau Pulau Terluar Indonesia, Berpesan Agara Pelabuhan dan Bandara Terus Dikembangan
Ia juga mengungkapkan, kereta cepat dibangun dengan teknologi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan menambah pengalaman SDM di bidang perkeretaapian.
“Pembangunan MRT, LRT, dan kereta cepat yang berteknologi tinggi, dapat menjadi laboratorium bagi anak bangsa untuk belajar," tutur Menhub.
"Di negara Eropa, Jepang, dan lainnya sudah biasa membangun. Oleh karenanya, kita harus melakukan suatu hal yang baru, agar kita memiliki pengalaman dan bisa membangun infrastruktur transportasi publik dengan lebih baik lagi kedepannya,” jelas Menhub.
Saat ini pengerjaan proyek KCJB terus berlangsung untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan.