Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mesin Pesawat Rusak saat Mengudara di Atas Samudera Pasifik, Pilot Sempat Ucapkan 'Mayday'

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pesawat Qantas. Pesawat Qantas yang terbang dari Auckland Sydney mengalami kerusakan mesin saat mengudara di atas Samudera Pasifik.

TRIBUNTRAVEL.COM - Pesawat Qantas yang terbang dari Auckland, Selandia Baru ke Sydney, Australia mengalami kerusakan mesin saat mengudara, Rabu (18/01/2023).

Pilot sempat mengeluarkan panggilan "mayday" menyusul masalah mesin di atas Samudera Pasifik.

Ilustrasi pesawat Qantas. Pesawat Qantas yang terbang dari Auckland Sydney mengalami kerusakan mesin saat mengudara di atas Samudera Pasifik. (Dok. Qantas)

Mayday yang dikeluarkan saat penerbangan sebagai pertanda bahaya besar dan segera membutuhkan bantuan.

Kemungkinan bantuan diperlukan sebelum mendarat darurat di bandara.

Baca juga: Tabrakan Dua Pesawat Terjadi saat Proses Parkir di Bandara, Beruntung Tak Ada Korban

Australian Broadcasting Corp (ABC) melaporkan, Qantas yang memakai pesawat Boeing 737 mengalami masalah dengan salah satu dari dua mesinnya sekitar satu jam dari Sydney.

"Itu seperti ledakan kecil, dan kemudian sedikit turbulensi, dan hanya itu," ungkap seorang penumpang.

LIHAT JUGA:

"Kami hanya berpikir oke, ini agak aneh," imbuhnya.

Beruntung, pesawat berhasil mendarat di Bandara Sydney setelah penerbangan 3,5 jam.

Bandara Sydney mengatakan kru darurat disiagakan sebagai tindakan pencegahan, termasuk petugas pemadam kebakaran, ambulans, dan polisi.

Baca juga: Kronologi Tragedi Yeti Airlines, Pesawat dengan Kecelakan Maut Terburuk di Nepal

Mereka telah berjaga satu jam sebelum pesawat mendarat.

Seorang penumpang mengatakan kepada wartawan, mereka diberitahu saat meninggalkan pesawat di Sydney bahwa mesin rusak.

Ilsutrasi jendela pesawat. Pesawat Qantas yang terbang dari Auckland Sydney mengalami kerusakan mesin saat mengudara di atas Samudera Pasifik. (Eva Darron/Unsplash)

Mereka menggambarkan pengalaman tentang kerusakan mesin seperti gelombang tsunami.

"Hal itu tentu saja memacu adrenalin," kata seorang penumpang.

Sementara itu, Neil Hanford, Ketua Strategic Aviation Solutions yang berbasis di Sydney mengatakan bahwa oeing 737 dapat terbang dengan cepat dan mendarat dengan aman walau dengan satu mesin.

Halaman
12