TRIBUNTRAVEL.COM - Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat telah beroperasi dan melayani penerbangan umrah dari Indonesia ke Arab Saudi.
Sebagai tindak lanjutnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa Bandara Kertajati bakal menjadi embarkasih haji.
Hal ini diungkapkan Budi Karya saat melanjutkan kunjungan kerjanya di Arab Saudi dan bertemu sejumlah pihak di Mekkah, Jeddah dan Riyadh, Minggu (18/12/12).
Dalam pertemuan tersebut, Menhub Budi Karya Sumadi menawarkan peningkatan kerja sama di sektor penerbangan untuk haji, umrah, dan pariwisata yang diharapkan dapat memulihkan kembali industri penerbangan dan perekonomian masyarakat setelah terdampak pandemi.
Baca juga: 17 Fakta Unik Airbus 330 Lion Air yang Layani Penerbangan Umrah dari Kertajati ke Madinah
Setiba di Arab Saudi, Menhub Budi Karya Sumadi disambut oleh Wakil Menteri Transportasi Arab Saudi Saad bin Abdul Aziz Al-Khalab.
LIHAT JUGA:
Kemudian Menhub bertemu dengan Menteri Umrah dan Haji Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah, Menteri Transportasi dan Logistik Arab Saudi Saleh Al-Jasser, dan Direktur Jenderal Saudi Airlines Ibrahim-Al Omar.
Selain itu, Menhub Budi Karya Sumadi juga bertemu dengan mantan Menteri Haji dan Umroh Arab Saudi Muhammad Saleh Banten.
Saat bertemu dengan kedua Menteri Arab Saudi, Budi Karya Sumadi menceritakan terkait penerbangan Umrah melalui Bandara Kertajati, Jawa Barat, yang telah berlangsung secara reguler, dan mengapresiasi dukungan pemerintah Arab Saudi yang telah membantu memberikan slot penerbangan umrah kepada Indonesia melalui Bandara Kertajati.
Baca juga: Sandiaga Uno Ketemu Menteri Haji & Umrah Arab Saudi, Begini Harapannya
“Saat ini Garuda Indonesia dan Lion Air sudah beroperasi. Kedepan kami mendorong Saudi Airlines untuk dapat melayani penerbangan umrah dari dan ke Kertajati. Pada tahun 2023, kami akan jadikan Bandara Kertajati sebagai embarkasi Haji,” ucap Budi Karya Sumadi, dilansir dari siaran pers resminya.
Sedangkan, pihak Arab Saudi menawarkan Bandara Thaif sebagai poin untuk penerbangan haji dari Indonesia.
Hal tersebut ditawarkan dengan tujuan untuk mengurangi kepadatan kloter penerbangan jamaah haji di Bandara Jeddah dan Madinah, serta dapat mengurangi masa tinggal jamaah Haji di Arab Saudi sehingga dapat menekan biaya haji.
Budi Karya Sumadi mengatakan, kerjasama bilateral kedua negara di sektor penerbangan sudah terjalin sejak lama yaitu pada tahun 15 Desember 1988, melalui penandatanganan perjanjian hubungan udara RI – Arab Saudi.
Yang dilanjutkan dengan penandatanganan MoU yang mengatur hak-hak angkutan udara pada tahun 2017, di mana Indonesia membuka penerbangan penumpang dan kargo di sejumlah bandara.
Di antaranya Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Denpasar, Solo, Balikpapan dan Palembang. Sementara, Arab Saudi membuka penerbangan penumpang dan kargo di sejumlah bandara di Jeddah, Riyadh, Dammam, Madinah, dan Taif.
Baca tanpa iklan