Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Bubur Cikini HR Suleman, Pilihan Kuliner Malam di Jakarta Pusat

Editor: Kurnia Yustiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bubur Cikini HR Suleman di Jalan Cisadane No.121, Cikini, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

Bubur Cikini HR Suleman Berawal dari Jual Martabak

Sebelum terkenal akan menu bubur ayam yang lezat, Bubur Cikini HR Suleman justru menjual martabak.

Awalnya sang pemilik yang bernama Radji menjual martabak.

Resep makanan ini didapat dari saudara jauhnya yang berasal dari India.

“Menu yang dijual awalnya itu martabak. Pak Radji kan belajar banyak dari saudara jauhnya yang berasal dari India. Diajarin berbagai resep makanan asli sana," ungkap Joni.

Baca juga: Rekomendasi 7 Kuliner Malam di Payakumbuh, Bofet Sianok Sajikan Soto Padang sampai Bubur Kampiun

Radji malah tak menyangka menu bubur ayam yang menyusul belakangan menjadi lebih terkenal ketimbang martabak.

Banyak orang yang menyukai bubur ayam khas Cirebon.

Joni melanjutkan, dulu mereka berjualan di pinggir jalan dengan gerobak.

Kala itu, mereka masih menamakannya Bubur Cikini atau disingkat Burcik meski tetap menjual martabak.

Baca juga: 8 Kuliner Malam di Padang yang Terkenal Enak, dari Soto Garuda sampai Sate Danguang Danguang

“Zaman dulu mencari lapak susah, masih kejar-kejaran dengan trantib," lanjut pria yang bekerja sejak tahun 2014 itu.

Setelah sempat pindah beberapa kali di sekitaran Jalan Cisadane, akhirnya kedai bubur ini menempati sebuah ruko di pinggir jalan.

"Tahun 90-an awalnya jualan di depan teras yang punya ruko. Tahun 94, rukonya sudah menjadi hak milik dan kita berjualan di dalam," cerita Joni.

Nama HR Suleman sebenarnya bukan nama pertama dari Bubur Cikini.

Baca juga: Rekomendasi 8 Kuliner Malam di Medan yang Terkenal Enak dan Murah

Menurut cerita Joni, nama Suleman didapat pemiliknya sehabis pulang dari Mekkah.

"Beliau kan pulang dari haji ketemu orang, suruh kasih nama Sulaiman. Setelah kedai pakai nama itu, malah menjadi semakin ramai," ungkap Jonii.

Selepas sang pemilik wafat, usaha ini diteruskan oleh generasi kedua, anak-anaknya.

Cucunya pun turut membantu mengelola usaha ini.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Bubur Cikini HR Sulaiman Legendaris Sejak 1969, Berawal dari Jual Martabak.

Simak juga artikel lainnya seputar kuliner malam di sini.