Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Piala Dunia 2022

Pertama Kali dalam Sejarah, Kenapa Piala Dunia 2022 di Qatar Digelar selama Musim Dingin?

Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pertandingan sepak bola. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Piala Dunia 2022 di Qatar digelar selama musim dingin pada November-Desember.

TRIBUNTRAVEL.COM - Piala Dunia 2022 di Qatar telah berlangsung meriah.

Piala Dunia 2022 resmi dibuka pada opening ceremony Minggu (20/11/2022).

Stadion Internasional Khalifa tempat Piala Dunia 2022 pertandingan antara Timnas Inggris vs Timnas Iran. (Tangkapan layar YouTube Qatar Expats)

Namun tahukah kamu, bahwa Piala Dunia 2022 sangat berbeda dari yang sebelumnya?

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Piala Dunia 2022 digelar selama musim dingin pada November - Desember tahun ini di Qatar.

Baca juga: Fans Bola Asal Jepang Bersihkan Stadion Qatar Usai Pembukaan Piala Dunia 2022, Aksinya Banjir Pujian

Padahal, gelaran Piala Dunia sebelumnya berlangsung selama musim panas atau pada pertengahan tahun.

Lalu, kenapa sih Piala Dunia 2022 kali ini justru digelar selama musim dingin?

Simak alasannya yuk!

Dilansir dari beberapa sumber, hal ini demi kebaikan para pemain.

Mengingat Qatar merupakan negara dengan iklim gurun dengan musim panas nan panjang, maka perhelatan sepak bola terbesar di dunia tahun 2022 dilaksanakan di bulan November-Desember.

Baca juga: Nginap di Hotel Kontainer selama Piala Dunia 2022, Suporter Belanda Kaget saat Tahu Tarif Inapnya

Ketika musim panas, kira-kira dari Juli hingga Agustus, suhu rata-rata di Qatar bisa mencapai 37 derajat Celsius bahkan lebih.

Kondisi tersebut dinilai terlalu panas untuk melangsungkan pertandingan sepak bola.

Sementara seperti yang kita tahu, para pemain sepak bola yang masuk ke Piala Dunia didominasi oleh timnas dari negara barat atau eropa yang lebih terbiasa dengan suhu dingin.

Replika trofi Piala Dunia FIFA digambarkan di lapangan dalam upacara pembukaan jelang pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia 2022 antara Qatar dan Ekuador di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha, Qatar, Minggu (20/11/2022) waktu setempat. Al Qaeda mendesak umat muslim untuk tidak menonton Piala Dunia 2022 Qatar. Al Qaeda anggap piala dunia membawa bibit korupsi. Al AFP/RAUL ARBOLEDA (AFP/RAUL ARBOLEDA)

Sementara itu, suhu maksimum pada bulan November di Doha, ibu kota Qatar, adalah 30 derajat Celsius, sedangkan dengan suhu minimumnya 20 derajat Celsius.

Pada bulan Desember, suhu maksimum bisa menyentuh angka 25 derajat Celsius, dengan suhu minimum 16 derajat Celsius.

Maka dari itu, sejak 2015 lalu, FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional) telah mengumumkan Piala Dunia 2022 akan digelar saat musim dingin agar para pemain tidak harus berlaga di tengah suhu tinggi selama musim panas di Qatar.

Suhu saat musim dingin tersebut dinilai cocok untuk mengadakan pertandingan sepak bola.

Baca juga: Nonton Piala Dunia 2022, Ketahui Harga Makan Siang Fantastis di Qatar Capai Rp 230 Ribu per Orang

Di samping itu, pihak penyelenggara juga telah melengkapi setiap sudut stadion dengan AC dan unit pendingin udara guna memastikan kenyamanan bagi pemain dan penonton.

Persiapan tuan rumah penyelenggara, salah satunya dari penyediaan fasilitas stadion berupa ac pendingin.

Ilustrasi pertandingan sepak bola. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Piala Dunia 2022 di Qatar digelar selama musim dingin pada November-Desember. (Pixabay/phillipkofler)

Stadion dengan fitur pendingin atau AC canggih menjadi salah satu pembeda penyelenggaraan Piala Dunia tahun ini.

Hal itu dilakukan agar para penonton Piala Dunia tidak kepanasan.

Fitur AC tersebut merupakan karya dari Saud Abdulaziz Abdul Ghani yang dijuluki sebagai Dr Cool. Abdul Ghani menyediakan fitur AC tersebut agar bisa menjaga kesehatan daripada para pemain dan juga rumput yang ada di sana.

Kemudian, yang membuat gelaran ini sangat luar biasa adalah penggunaan AC tersebut ternyata menggunakan sistem pendingin bertenaga surya

Adapun Qatar bahkan telah meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada 18 Oktober 2022 lalu menjelang Piala Dunia 2022.

PLTS tersebut dibangun di lokasi yang sangat luas dan mempunyai tujuan sebagai pembangkit listrik yang menyediakan hingga 10 persen pasokan energi di Qatar.

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Perdana! Piala Dunia 2022 Qatar Digelar di Musim Dingin dan Pakai AC Bertenaga Surya, Ini Alasannya

Baca juga: Raffi Ahmad Ungkap Aturan Berpakaian saat Nonton Piala Dunia 2022 di Qatar

Baca juga: Aksi Terpuji Suporter Jepang Punguti Sampah di Stadion Al Bayt saat Piala Dunia 2022