Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Elon Musk Klaim Truk Buatannya Bisa Jadi Perahu dan Seberangi Sungai

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Elon Musk, CEO SpaceX and Tesla.

TRIBUNTRAVEL.COM - CEO Tesla, Elon Musk, membagikan detail baru tentang Cybertruck melalui Twitter-nya pada Kamis (29/9/2022) lalu.

Elon Musk menuliskan bahwa Cybertruck buatannya cukup tahan air untuk sementara waktu beralih fungsi menjadi perahu.

Cybertruck, model truk ringan berdaya baterai dan bertenaga listrik produksi Tesla. (Flickr/ Phillip Stewart)

Ini bukan pertama kalinya Elon Musk menuliskan tweet tentang kemampuan akuatik Cybertruck.

Pada April 2020, Elon Musk memposting di media sosial bahwa Cybertruck dapat "mengambang untuk sementara waktu."

Baca juga: Foto Jadul Elon Musk Dilelang oleh Mantan Kekasihnya, Terjual Lebih dari Rp 2,4 Miliar

Elon Musk bahkan mengungkapkan bahwa Telsa Model S, salah satu produk mobilnya yang laris manis di pasaran, juga mampu berubah menjadi perahu untuk periode waktu yang singkat.

Kendati demikian, hal itu adalah sesuatu yang tidak direkomendasikan oleh perusahaan untuk dicoba oleh siapa pun.

Elon Musk sekarang mengatakan bahwa Cybertruck diklaim mampu melintasi sungai, sungai dan perairan yang tidak terlalu berombak.

Namun, tidak jelas bagaimana truk tersebut bisa melintasi laut, mengingat bagian pertama dari tweet Elon Musk yang mengatakan "cukup tahan air" dan "berfungsi sementara waktu".

Keduanya tentu bukanlah kata-kata yang sering dikaitkan dengan kapal yang layak berlayar di laut.

Baca juga: Ibu Elon Musk Mengaku Tidur di Garasi saat Mengunjungi Putranya di Markas SpaceX, Kenapa?

Melansir Fox Business, Sabtu (30/9/2022), Elon Musk tidak merinci bagaimana Cybertruck akan menciptakan dorongannya sendiri.

Tetapi, CEO SpaceX menawarkan alasan mengapa dia tertarik dengan kemampuan tersebut.

"Harus bisa dari Starbase ke Pulau Padre Selatan, yang mana membutuhkan sarana penyeberangan," jelas Elon Musk.

Starbase adalah markas utama perusahaan roket SpaceX yang juga dipimpin Elon Musk.

Elon Musk, pebisnis Amerika Serikat yang merupakan pendiri SpaceX dan Tesla. (Flickr/Heisenberg Media)

Lokasinya terletak di Brownsville, Texas, dan dipisahkan dari Pulau Padre Selatan oleh sebuah kanal yang tidak memiliki jembatan serta membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk berkeliling menyeberanginya.

Eln Musk Musk tidak merinci mengapa dia perlu melakukan perjalanan seperti itu, tetapi Pulau Padre Selatan adalah tujuan kehidupan malam dan hiburan yang cukup populer.

Baca juga: Heboh Elon Musk Naik Jet Pribadi Hanya 5 Menit, Jarak yang Ditempuh Cuma 9 Kilometer

Satelit Starlink Milik Elon Musk Hancur Diterpa Badai Luar Angkasa

CEO Space X, Elon Musk, bertekad membangun jaringan internet Starlink yang luas.

Namun, tentu saja, Elon Musk harus menghadari beberapa kendala di sepanjang perjalanannya.

Kembali pada Februari 2022 lalu, 38 satelit Starlink Elon Musk dimusnahkan oleh "perisitwa penghancuran".

Apesnya, peristiwa ini diperkirakan semakin memburuk dalam waktu dekat dan memuncak pada tahun 2025 mendatang.

Lantas, apa sih yang sebenarnya terjadi?

Melansir Entrepreneur, ledakan di permukaan matahari menyebabkan gelombang partikel matahari yang energetik menyapu planet kita.

Elon Musk, pendiri Tesla dan Space X yang saat ini menjadi orang terkaya di dunia. (Flickr/ Steve Jurvetson)

Baca juga: Elon Musk Bantah Rumor Bikin Bandara Pribadi, Sebut Hal Itu Sangat Konyol

Ledakan tersebut memanaskan atmosfer bumi dan meningkatkan densitas (masa jenis) udara di tingkat orbit satelit Starlink.

Akibatnya, satelit mulai tenggalam dan akhirnya terbakar dengan kecepatan ribuan mil per jam.

Sebuah studi yang diterbitkan oleh para peneliti di Cina dan Amerika Serikat pada bulan Agustus mengungkapkan kerugian ekonomi puluhan juta dolar.

Namun dalam skema besar, kerugian itu merupakan kendala kecil untuk SpaceX, yang memiliki lebih dari 3.000 satelit Starlink di orbit dan berencana untuk meluncurkan sekira 40.000 lebih.

Sayangnya perusahaan juga dapat merasakan tantangan serupa di masa depan.

Hal itu disebabkan karena aktivitas matahari, dan cuaca luar angkasa yang menyertainya, meningkat sesuai dengan siklus 11 tahun matahari yang akan mencapai puncaknya pada musim panas 2025.

Elon Musk, dengan kecerdasasanya, mengadopsi kemungkinan kendala-kendala tersebut ke dalam strategi Starlink-nya.

Ia lantas melepaskan satelit di ketinggian rendah sehingga mereka hancur dengan cepat jika terjadi kegagalan dan tidak terjebak di luar angkasa.

Baca juga: Elon Musk Bersikeras Tak Lecehkan Eks Pramugari SpaceX, Begini Pembelaannya

(TribunTravel.com/yurokha)

Baca selengkapnya soal artikel terkait Elon Musk di sini.