Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

WNI di London Kenang Kepergian Ratu Elizabeth II, Sebut Peduli Persoalan Kemanusiaan

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratu Elizabeth II ketika menghadiri acara peresmian di Elizabeth Line, London, Inggris. Warga Negara Indonesia (WNI) di kota London, Inggris menilai Ratu Elizabeth II sosok yang bersahaja dan karismatik.

TRIBUNTRAVEL.COM - Ratu Elizabeth II tutup usia dalam usia pada Kamis (8/9/2022) sore waktu setempat.

Kepergian Ratu Elizabeth II meninggalkan kesedihan mendalam bagi berbagai pihak.

Ratu Elizabeth II (Instagram/theroyalfamily)

Ucapan duka pun terus mengalir untuk mendiang Ratu Elizabeth II.

Wahyu Hansudi, Warga Negara Indonesia (WNI) di kota London, Inggris menilai Ratu Elizabeth II sosok yang bersahaja dan karismatik.

Baca juga: Ucap Belasungkawa, Sandiaga Uno Kenang Momen Kunjungan Ratu Elizabeth II ke Indonesia pada 1974

"Selain sederhana beliau sangat peduli dengan persoalan-persoalan kemanusiaan," kata Wahyu kepada Tribun Network, Jumat (9/9/2022).

Pria yang berprofesi tour consultant ini mengaku pernah melihat langsung Ratu Elizabeth II saat melintas di jalan raya.

LIHAT JUGA:

Meski hanya sepintas, Wahyu merasakan sendiri bahwa Ratu Elizabeth II sangat berwibawa dan dihormati oleh rakyat Britania Raya.

"Saat itu Ratu Elizabeth di mobil dalam perjalanan entah kemana begitu," urainya.

Bagi Wahyu, hal yang paling mengesankan dari Ratu Elizabeth II di akhir-akhir hayatnya dengan kondisi usia yang sudah lanjut tetapi masih berkegiatan.

Baca juga: Jadi Tempat Pemakaman Ratu Elizabeth II, Westminster Abbey Ditutup Sementara Buat Turis

 "Ratu masih bisa menyempatkan diri untuk mengunjungi panti jompo yang baru diresmikan serta menerima perdana menteri Inggris yang baru," tutur Wahyu yang sudah menetap di London 19 tahun.

Beberapa hari sebelum wafat, Ratu Elizabeth sempat menyambut Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss tepatnya pada Selasa (6/9/2022) di Istana Balmore.

Ratu Elizabeth II (Instagram/@dukeandduchessofcambridge)

Pertemuan Ratu Elizabeth II dan Liz Truss, merupakan sebuah tradisi di mana setiap Perdana Menteri Inggris yang baru terpilih punya kewajiban menemui Ratu.

Perlu diketahui bahwa penyambutan Liz Truss sebagai PM Inggris oleh Sang Ratu dilangsungkan dengan cara yang berbeda.

Pasalnya, setiap PM Inggris yang baru biasanya menemui Ratu Elizabeth II di Istana Buckingham, seperti Boris Johnson dan Teresa May.

Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk Liz Truss yang harus datang ke Istana Balmore untuk memenuhi permintaan khusus karena kondisi fisik Ratu Elizabeth yang menurun.

Ratu Elizabeth II pada Juni 2022 turut merayakan Platinum Jubilee untuk menandai 70 tahun berkuasa sejak menggantikan ayahnya, Raja George VI, pada 1952.

Pada Rabu (7/9/2022) Ratu Elizabeth II membatalkan pertemuan virtual dengan menteri senior setelah disarankan beristirahat oleh para dokternya.

Dengan Ratu Elizabeth II meninggal, maka Pangeran Charles (73) akan menjadi penerus takhta Kerajaan Inggris.

Baca juga: Hormati Mendiang Ratu Elizabeth II, Karyawan Kereta Api dan Pos di Inggris Batal Mogok Kerja

Paspor Inggris akan mengalami perubahan

Kematian Ratu Elizabeth II telah memicu pertanyaan tentang paspor Inggris, diberitakan TribunTravel.

Kematiannya telah menyebabkan ketidakpastian tentang dokumen resmi dan surat-surat yang menggunakan namanya sebagai jaminan, seperti dikutip dari laman euronews.com, Sabtu (10/9/2022).

Ilustrasi paspor Inggris. Setelah kematian Ratu Elizabeth II, paspor Inggris akan mengalami perubahan secara bertahap. (Flickr/ Chris Fleming)

Pada halaman pembuka, paspor Inggris berisi kata-kata sebagai berikut:

"Sekretaris Negara Yang Mulia meminta dan mewajibkan atas nama Yang Mulia semua pihak yang berkepentingan untuk mengizinkan pembawanya lewat dengan bebas tanpa izin atau halangan dan untuk memberikan bantuan seperti itu kepada pembawanya dan perlindungan yang mungkin diperlukan."

Seorang pengguna Twitter bertanya apakah paspor mereka sekarang harus diganti setelah kematian Sang Ratu.

Jawaban sederhananya, yaitu "ya".

Baca juga: Panduan Lengkap Perjalanan ke London untuk Beri Penghormatan Terakhir Ratu Elizabeth II

Baca juga: Kala Ratu Elizabeth II ke Jakarta, Disambut Pawai Ondel-ondel Lengkap dengan Tanjidor

Kata-kata di depan paspor harus diubah untuk mewakili Raja Charles III naik takhta, namun kemungkinan akan menjadi perubahan secara bertahap.

Sama halnya seperti perangko, koin, dan semua cara lain citra ikonik Ratu masuk ke kehidupan Inggris selama 70 tahun terakhir, memperbarui paspor tidak akan menjadi proses yang cepat.

Orang dengan paspor yang menyebutkan Yang Mulia hanya perlu mengubahnya setelah habis masa berlakunya dan akan diperbarui, biasanya 10 tahun sejak dikeluarkan.

Meskipun dengan kematian Ratu Elizabeth II, paspor akan tetap berlaku untuk perjalanan sampai tanggal masa berlaku habis.

Paspor baru kemungkinan akan mengubah kata-kata "her" menjadi "his" untuk mencerminkan Raja baru.

Tetapi belum ada tanggal yang diberikan untuk kapan perubahan ini akan dilakukan.

Kantor paspor Australia telah mengeluarkan pesan yang mengatakan bahwa produksi dan penerbitan paspor Australia tidak akan terpengaruh oleh kematian Ratu Elizabeth II.

Mereka mengatakan bahwa paspor tetap berlaku dan kata-kata akan berubah di masa depan untuk mencerminkan aksesi Yang Mulia Raja Charles III.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kata WNI di London, Ratu Elizabeth II Sosok Bersahaja dan Peduli Persoalan Kemanusiaan.