TRIBUNTRAVEL.COM - CEO Tesla Elon Musk menyangkal rumor bahwa ia berencana untuk membangun bandara pribadi di Texas, Amerika Serikat.
Rumor muncul setelah beredar laporan yang menunjukkan rencana pembangunan bandara pribadi Elon Musk dalam tahap pengembangan awal.
Menanggapi hal tersebut, Elon Musk membantahnya melalui sebuah tanggapan di Twitter-nya.
"Tidak benar. Tesla berjarak 5 menit dari bandara Internasional Austin," tulis Musk, seperti dikutip TribunTravel dari laman Entrepreneur, Sabtu (3/9/2022).
Baca juga: Ibu Elon Musk Mengaku Tidur di Garasi saat Mengunjungi Putranya di Markas SpaceX, Kenapa?
"Akan konyol untuk membangun bandara swasta lain, namun bandara komersial yang ada membutuhkan landasan pacu lain, karena Austin berkembang pesat!" ungkapnya.
Elon Musk dan perusahaannya masing-masing memiliki eksistenso yang luas di Texas, khususnya di daerah sekitar Austin.
Menurut laporan baru, Elon Musk mungkin mencari lokasi untuk membuat usaha bisnis besar lainnya di negara bagian yang akan menguntungkan semua mereknya.
Rencana konseptual bahkan telah dibuat untuk Elon Musk guna mulai mengembangkan bandaranya sendiri di luar wilayah perkotaaan Austin.
Terutama, bandara bisa menjadi hub utama bagi Elon Musk dan eksekutif perusahaan serta karyawan lainnya untuk melakukan perjalanan cepat dari Gigafactory terbaru Tesla (sekarang markas utama Tesla), yang dibuka di Austin pada awal tahun 2022 ini.
SpaceX dan The Boring Company milik Elon Musk juga memiliki kantor dan pabrik di Central Texas, yang akan menjadikan bandara pribadi baru sebagai sumber kenyamanan yang besar bagi dia dan jet pribadinya.
Baca juga: Elon Musk Liburan Naik Kapal Pesiar Mewah, Datangi Tempat Suci & Bersejarah di Yunani
Jadwal dan lokasi tepat dari dugaan pembangunan bandara tidak diketahui, tetapi menunjukkan bahwa secara konseptual bandara akan berlokasi di dekat Bastrop, Texas.
Jet pribadi Elon Musk dan keberadaannya menjadi berita utama setelah dia berselisih dengan Jack Sweeney yang berusia 19 tahun.
Perselisihan seputar hak Jack Sweeney untuk terus melacak keberadaan jet pribadi Elon MUsk dan kemudian membagikan informasi tersebut melalui Twitter.
FAA memutuskan untuk mendukung Sweeney, bahkan setelah Elon Musk menawarkan untuk Rp 74 juta untuk Jack Sweeney agar menghentikan pelacakan.
Tercatat bahwa perjalanan Elon Musk masuk dan keluar dari Texas menjadi sangat penting pada tahun 2022 karena Tesla mengerjakan produksi Model Y yang telah lama tertunda.
Bandara utama Austin, Bandara Austin-Bergstrom, memulai rencana ekspansi besar yang disetujui pada 2019, dengan biaya Rp 685 miliar baru-baru ini ditambahkan ke rencana pengembangan, termasuk tiga gerbang baru di terminal utama.
Sementara itu, Gigafactory Tesla terletak hanya sekitar 8 kilometer jauhnya dari Bandara Austin-Bergstrom.
Baca juga: Elon Musk 10 Hari Libur Ngetweet, Bikin Kejutan saat Foto Bareng Paus Fransiskus
Heboh Elon Musk Naik Jet Pribadi Hanya 5 Menit, Jarak yang Ditempuh Cuma 9 Kilometer
Elon Musk kembali menjadi sorotan publik setelah melakukan penerbangan singkat menggunakan jet pribadi.
Bahkan, perjalanan Elon Musk lebih singkat dibanding penerbangan 17 menit Kylie Jenner yang sempat menuai kecaman beberapa waktu lalu.
Melansir Fortune, Elon Musk diketahui telah melakukan beberapa kali penerbangan berdurasi 5 menit dari Bandara Internasional Los Angeles, Amerika Serikat ke Bandara Hawthorne.
Padahal jarak antar keduanya hanya berjarak 9,6 kilometer, yang memakan waktu 10 menit saja dengan Tesla.
Informasi tersebut diungkapkan oleh Jack Sweeney, mahasiswa tahun kedua University of Central Florida.
Sweeney dikenal akan dedikasinya melacak jet pribadi milik Elon Musk.
Ia bahkan memiliki 30 akun Twitter, termasuk @CelebJets dan @ElonJet untuk melacak sang miliarder, selebriti dan oligarki, menggunakan data dari situs seperti ADS-B Exchange.
Mengutip CNBC, Sweeney mengaku bahwa ia melihat Elon Musk melakukan penerbangan pendek dengan jet pribadinya tanpa banyak keributan.
Beda halnya dengan penerbangan 17 menit Kylie Jenner, yang langsung menua banyak kritikan terutama terkait dengan besarnya dampak lingkungan dari perjalanan singkat tersebut.
“Saya tidak benar-benar (terkejut) orang bereaksi,” kata Sweeney.
“Ada begitu banyak alasan mereka harus terkejut. Fakta bahwa (penerbangan) bahkan dapat dilacak, bahwa itu adalah selebriti dan ini adalah penerbangan yang cepat.” tambahnya.
Baca juga: Elon Musk Bersikeras Tak Lecehkan Eks Pramugari SpaceX, Begini Pembelaannya
Akun Sweeny paling populer, @ElonJet, yang melacak pergerakan Elon Musk, menjadi viral pada Januari 2022 lalu.
Kala itu, Sweeney menolak tawaran Elon Musk sebesar Rp 74 juta untuk menangguhkan akun.
Akun tersebut sekarang sudah memiliki lebih dari 478.000 pengikut.
Dimulai pada Juni 2020, akun secara otomatis menerbitkan koordinat penerbangan dari kode yang ditulis Sweeney untuk menarik data dari situs web publik seperti ADS-B Exchange, yang memposting lokasi, ketinggian dan kecepatan yang dikirimkan oleh setiap pesawat yang diatur secara federal.
Khususnya, kata Sweeney, data terkadang bisa menipu.
Terutama penerbangan pendek sering dapat dijelaskan dengan alasan sederhana.
Misalnya, pilot menurunkan penumpangnya di satu bandara, dan kemudian memarkir pesawat di bandara lain di dekatnya.
“Saya percaya (penerbangan singkat Kylie Jenner) adalah untuk memarkir pesawat di Camarillo, sementara mereka turun di Van Nuys,” cuit Sweeney pekan lalu.
“Sama dengan Kim (Kardashian). Mungkin lebih murah untuk memarkir pesawat di Camarillo,” imbuhnya.
Musisi ternama Drake, yang keberadaannya juga dilacak di @CelebJets, mendukung teori Sweeney.
Dalam sebuah komentar, rapper itu menulis, “Ini hanya mereka yang memindahkan pesawat ke bandara tempat mereka disimpan untuk siapa saja yang tertarik dengan logistik, tidak ada yang mengambil penerbangan itu.”
Upaya pelacakan penerbangan Sweeney baru-baru ini dituduh melanggar privasi selebriti.
Tetapi karena kodenya diambil dari data publik, Sweeney tetap tidak simpatik.
Dia mengatakan siapa pun yang memiliki motivasi dapat mengakses informasi tersebut, dan selebriti itu sendiri biasanya tidak malu memposting foto jet mereka di media sosial.
“Orang-orang memiliki pesawat pribadi, mereka memposting semua foto ini di atasnya. Itu bukan rahasia," tutur Sweeney.
Untuk saat ini, Sweeney mengatakan kesibukan sampingannya tetap cukup pasif dan tidak terlalu menguntungkan.
Dia menghasilkan beberapa ratus dolar setiap bulan dari pendapatan iklan dan sumbangan ke situs webnya.
Baca juga: Cuitan Elon Musk Mau Beli Manchester United Jadi Viral di Medsos, Benarkah?
(TribunTravel.com/mym)
Baca selengkapnya soal artikel Elon Musk di sini.