TRIBUNTRAVEL.COM - Kabar gembira nih buat pelanggan setia moda transportasi kereta api!
PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah memprogramkan peremajaan sarana kereta api kelas ekonomi.
Peremajaan kereta api kelas ekonomi ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan selama dalam perjalanan.
“Dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, KAI selalu berupaya untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan dalam berbagai aspek," ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus.
Baca juga: Prosedur Pembatalan Tiket Kereta Api Antarkota, Cek Syarat dan Ketentuannya
"Kali ini, KAI akan membeli kereta-kereta baru kelas ekonomi untuk menggantikan sarana yang sudah lama beroperasi,” tambahnya, seperti dikutip dari laman kai.id, Jumat (26/8/2022).
Saat ini, KAI memiliki 1.346 unit kereta penumpang, dimana 22 persen kereta tersebut sudah cukup lama di operasikan sehingga perlu peremajaan.
Dari keseluruhan jumlah unit kereta penumpang yang KAI miliki, 58 persennya merupakan kereta kelas ekonomi yaitu sebanyak 831 unit.
Saat ini KAI masih mendata jumlah kereta yang akan dibeli untuk menggantikan kereta-kereta yang telah lama dioperasikan tersebut.
Rencana pembelian kereta api kelas ekonomi baru ini juga merupakan salah satu langkah KAI untuk memenuhi harapan pelanggan yang terus pulih setelah sebelumnya terdampak pandemi Covid-19.
Baca juga: Viral Penumpang yang Keluhkan Soal Posisi Tempat Duduk Kereta Api, Pihak KAI Beri Tanggapan
Dalam melanjutkan transformasi perusahaan, KAI akan terus mendengarkan berbagai masukan dari pelanggan.
Mindset Customer Oriented selalu KAI kedepankan dalam mengembangkan perusahaan.
“KAI akan terus berinovasi dalam mengembangkan berbagai layanan dan beradaptasi dengan perkembangan zaman sehingga pelanggan dapat lebih nyaman selama dalam perjalanan menggunakan KA,” ucap Joni.
KAI Operasikan Kereta Bersejarah untuk Meriahkan HUT ke-77 RI
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengoperasikan 2 sarana kereta api bersejarah yaitu Lokomotif Bon-Bon dan Kereta Djoko Kendil.
Lokomotif Bon-Bon dan Kereta Djoko Kendil dioperasikan dari Stasiun Jakarta Kota menuju Stasiun Tanjung Priok pada Rabu (17/8/2022) lalu.
Bertajuk 'Kereta Bersejarah Menyapa', pengoperasian Lokomotif Bon-Bon dan Kereta Djoko Kendil dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kegiatan diikuti oleh Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo beserta jajaran KAI dan komunitas Indonesian Railway Preservation Society (IRPS).
Baca juga: Nagita Slavina Ajak Rafathar dan Rayyanza Naik Kereta Istimewa, Tarifnya Capai Rp 88 Juta
Para peserta serta petugas pada kereta bersejarah tersebut menggunakan pakaian di masa kemerdekaan untuk mengenang perjuangan para pahlawan.
Dalam rangkaian kegiatan ini, jajaran Direksi KAI menyapa pelanggan, membagikan bendera kepada pelanggan, melakukan perjalanan dengan kereta bersejarah dan lomba mewarnai bagi anak-anak dengan tema kemerdekaan.
“Pada hari ini, KAI turut serta memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia bersama seluruh pelanggan melalui perjalanan kereta bersejarah dan berbagai kegiatan lainnya,” kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.
Lokomotif Bon-Bon atau Lokomotif Listrik ESS3201 merupakan lokomotif listrik pertama yang beroperasi di Indonesia.
Lokomotif ini mulai dijalankan pada 6 April 1925 dalam peresmian elektrifikasi jalur kereta api yang pertama kalinya pada rute Tanjung Priok - Meester Cornelis (Jatinegara).
Jalur kereta listrik di Batavia (Jakarta) tersebut menandai dibukanya sistem angkutan umum massal yang ramah lingkungan, yang juga merupakan salah satu sistem transportasi paling maju di Asia pada zamannya.
Lokomotif dijuluki Bon-Bon karena dahulu suara klaksonnya berbunyi "boon boon".
Sementara Kereta Djoko Kendil pertama kali dioperasikan pada 1938 untuk melayani kereta mewah Nacht Express relasi Surabaya-Yogyakarta-Purwokerto-Jakarta.
Baca juga: Kemenhub Terbitkan 4 Surat Edaran Baru, Berlaku untuk Transportasi Darat, Laut, Udara & Kereta Api
Kereta Djoko Kendil terdiri dari 2 kereta yang juga diberi nomor baru yaitu IW 3821 dan IW 38221.
Nama Djoko Kendil diambil dari hikayat seorang putri Kerajaan Brawijaya yang jatuh cinta pada Djoko Kendil, seorang pemuda dari kalangan masyarakat biasa.
Kereta ini diproduksi dari pabrik Beynes di Belanda dan direstorasi oleh KAI di Balai Yasa Manggarai untuk mengembalikan sejarah kejayaannya.
Setelah direstorasi, kapasitas total Kereta Djoko Kendil yaitu 41 tempat duduk dengan fasilitas balkon, ruang utama, mini bar, ruang santai dan ruang makan atau ruang rapat.
Adapun Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Tanjung Priok merupakan 2 stasiun yang penuh sejarah.
KAI konsisten melestarikan bentuk asli bangunnya dan akan terus meningkatkan layanannya.
“Kegiatan Kereta Bersejarah Menyapa ini merupakan wujud komitmen KAI dalam merawat serta melestarikan sarana dan prasarana perkeretaapian yang menjadi bagian sejarah Indonesia,” ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.
Kereta api di masa-masa perjuangan merupakan satu-satunya transportasi yang dapat diandalkan.
Tak hanya untuk kepentingan angkutan laskar rakyat perjuangan, tetapi juga untuk angkutan logistik militer serta perpindahan pejabat pemerintahan di masa perjuangan.
Perjalanan Lokomotif Bon-Bon dan Kereta Djoko Kendil diharapkan dapat membangkitkan lagi semangat cinta Tanah Air serta mengenang kiprah kereta api yang telah menemani bangsa Indonesia dari masa penjajahan hingga merdeka seperti saat ini.
Didiek juga mengucapkan apresiasinya kepada para pencinta kereta api yang telah banyak memberikan sumbang saran untuk kemajuan dan pelestarian benda bersejarah kereta api.
"Kami sebagai generasi penerus insan kereta api akan terus menjaga dan membangun perkeretaapian sehingga lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat. KAI berkomitmen untuk menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk indonesia." tutupnya.
Baca juga: Asyik! Kereta Panoramic Pertama di Indonesia Segera Hadir
(TribunTravel.com/mym)
Baca selengkapnya soal artikel kereta api di sini.
Baca tanpa iklan