TRIBUNTRAVEL.COM - Foto-foto roti gosong yang dijual di sebuah pasar kawasan Manchester, Inggris menjadi perbincangan hangat.
Meskipun roti gosong tersebut laris manis di pasaran, namun malah menuai pro kontra dari netizen.
Sebagian netizen menyebut bahwa roti gosong merupakan makanan lezat dan bikin ketagihan,
Sedangkan yang lain, menganggap roti gosong tersebut tidak layak untuk dikonsumsi serta tampilannya yang hangus membuat banyak orang kecewa.
Baca juga: Pakar Etiket Ungkap Cara yang Benar Mengoles Mentega pada Roti, Terlihat Ribet tapi Elegan
Perdebatan sengit antara kedua kubu lantas menjadi viral di media sosial, seperti dikutip dari Oddity Central, Sabtu (13/8/2022).
Hal itu terjadi setelah beberapa foto roti gosong yang ada di Manchester beredar secara online.
βIni indah, saya selalu mengambil selusin ketika di Hyde untuk putra dan suami saya, mereka sudah mencobanya dan sekarang kecanduan,β tulis komentar seorang netizen.
"Saya orang Skotlandia dan ini adalah roti dengan tampilan yang bagus, mereka terjual habis pada jam 8 pagi. Favorit saya adalah roti dengan irisan persegi dan saus cokelat,β penggemar lain menambahkan.
Kendati demikian, beberapa orang tidak dapat membayangkan memakan roti gosong dengan mulut mereka.
Selain itu, mereka juga memperingatkan tentang bahaya makan makanan yang gosong secara umum karena dilaporkan bersifat karsinogenik.
"Pasti karsinogenik. Hati-hati," tulis seseorang berkomentar.
Baca juga: Sisca Kohl Jual Roti Panggang Rp 1 Miliar, Ditjen Pajak: Di Mana Tokonya?
Pada tahun 2018 lalu, badan standar makanan Skotlandia telah memperingatkan konsumen untuk membatasi konsumsi roti yang disajikan secara gosong,
Hal itu disebabkan karena adanya bahan kimia penyebab kanker pada makanan gosong yang dikenal sebagai akrilamida.
Alasan kesehatan tersebut tentu membuat para penggemar khawatir.
Namun, mereka mengklaim bahwa cita rasa roti gosong ala Skotlandia sebanding dengan risiko yang diterima.
Di sisi lain, menurut Cancer Research, akrilamida dari roti panggang yang dibakar, keripik yang dibakar, atau kentang renyah kemungkinan tidak meningkatkan risiko kanker.
"Studi berkualitas baik belum menunjukkan bahwa akrilamida dari makanan menyebabkan kanker pada manusia,β ungkap penelitian tersebut.
Alasan Mengapa Roti Tak Boleh Dikonsumsi Secara Berlebihan
Roti merupakan salah satu makanan yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat.
Makanan ini kerap kali digunakan sebagai menu untuk sarapan, teman minum teh hingga pengganjal perut ketika lapar tiba.
Roti juga dapat diolah dengan mudah untuk berbagai hidangan, mulai dari sandwich, roti bakar, burger dan masih banyak lagi.
Kendati demikian, mengonsumsi roti secara teratur ternyata dapat berbahaya bagi tubuh.
Sejumlah alasan ilmiah mengungkap bahwa makan roti secara teratur mungkin tak sesehat apa yang dipikirkan banyak orang.
Melansir Pulse.ng, Selasa (24/5/2022), berikut sejumlah alasan mengapa konsumsi roti berlebih dapat berbahaya bagi kesehatan.
Baca juga: Fakta Unik Roti Buaya, Kuliner Ikonik yang Selalu Ada di Pernikahan Adat Betawi
1. Meningkatkan kadar gula darah
Tubuh memproses karbohidrat olahan dengan cepat.
Akibatnya, membuat gula darah dan insulin melonjak hingga menciptakan ledakan energi yang singkat.
Sesaat gula darah turun, tubuh akan merasa sangat mengantuk.
Kemudian orang mungkin perlu makan lebih banyak untuk mendapatkan energi.
Dengan begitu, dapt membuat kadar gula darah dalam tubuh meningkat.
2. Sulit dicerna
Ketika biji-bijian dimurnikan, lapisan terluar dan terdalam dari biji-bijian akan menghilang.
Proses ini menghilangkan serat dan beberapa protein, meninggalkan kanji (zat tepung).
Kurangnya kanji tersebut menyebabkan roti berubah menjadi massa yang lengket ketika dicampur dengan cairan pencernaan di perut.
Mereka akan berada di sistem pencernaan untuk waktu yang lama dan menyebabkan penumpukan racun di dalam tubuh.
3. Mempercepat penambahan berat badan
Roti putih yang dikemas dan diiris sebelumnya hanya mengandung karbohidrat sederhana yang diproses tinggi karena pemurnian menghilangkan semua nutrisi sehat.
Makanna itu juga penuh dengan garam, gula halus dan pengawet.
Jika makan terlalu banyak roti, pastinya bisa membuat berat badan bertambah.
Baca juga: Roti Widoro, Oleh-oleh Legendaris dari Sukoharjo yang Resepnya Dibuat Koki Kerajaan
4. Mengandung anti nutrisi
Lektin dan Fitat adalah racun yang ditemukan di semua biji-bijian dan kacang-kacangan yang mengikat nutrisi tertentu (seperti zat besi, seng, kalsium dan lain-lain).
Racun ini dapat memperlambat atau menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.
Karena roti terbuat dari biji-bijian, itu bisa berdampak buruk bagi perut.
Roti dapat menyebabkan peradangan pada lapisan perut, sehingga sulit untuk menyerap nutrisi dalam makanan yang kita makan.
5. Kemungkinan mengandung bahan kimia berbahaya
Karena cara pembuatan roti yang berbeda, kemungkinan ada bahan pengolah tepung untuk membuat roti mengembang, lembut dan memberikan hasil akhir yang baik.
Beberapa bahan tersebut bisa berbahaya bagi tubuh dalam jangka panjang, seperti potasium bromat, sakarin dan iodat.
Baca juga: Roti Anget, Jajanan Legendaris di Depan SD Pangudi Luhur Solo yang Masih Eksis Sejak Tahun 1980
(TribunTravel.com/mym)
Baca selengkapnya soal artikel viral di sini.