TRIBUNTRAVEL.COM - Dua orang pemain kayak merekam momen mengerikan saat teman mereka diserang buaya besar.
Kembali pada tahun 2010, pemain kayak Amerika Chris Korbulic dan Ben Stookesberry sedang berkayak di Sungai Lukuga Kongo bersama temannya Hendri Coetzee.
Tiba-tiba, Hendri diseret buaya berukuran sekitar 15 kaki dan tidak pernah terlihat lagi.
Pada saat itu Korbulic menjelaskan, "Saya melirik tepat di sebelahkua, seekor buaya keluar dari air, dan dia naik ke sisi kiri Hendri, bahu kirinya sangat dekat mulut buaya itu."
Ketiga pria itu adalah pemain kayak kelas dunia.
Baca juga: Buaya Osama, Telah Memangsa 83 Orang hingga Dianggap Pemakan Manusia Paling Mematikan di Uganda
Korbulic dan Stookesberry, bekerja sama dengan Hendri Coetzee untuk menjadi orang pertama yang menaiki perahu arung di Sungai Lukuga.
"Buaya itu menariknya tepat di bawah air. Kami berdua benar-benar shock dan tidak percaya. Apa yang baru saja terjadi sungguh mengerikan," kata Korbulic kepada Associated Press saat diwawancara pada tahun 2010.
Hendri diseret buaya dari kayak pada 7 Desember 2010.
Sebelum kejadian hari itu, mereka juga melihat tiga buaya kecil dengan panjang sekitar tiga kaki.
Saat itu, ketiga pemain kayak tersebut sedang menyusuri sungai yang lebarnya kira-kira 100 kaki, dengan posisi Hendri di tengah, Stookesberry di depan sebelah kiri dan Korbulic sedikit di belakangnya.
Baca juga: Viral Video Penampakan Buaya Berenang di Pantai Anyer Bikin Heboh Wisatawan
Ketika perahu Hendri Coetzee terbalik, Stookesberry dan Korbulic menyaksikan selama 20 detik saat buaya menarik Coetzee.
Menyadari mereka tidak dapat membantu, mereka berdua dengan cepat mendayung ke tepi menuju sebuah desa untuk minta pertolongan penduduk.
Warga setempat memberi tahu mereka bahwa buaya itu kemungkinan 'panjangnya 15 kaki dan beratnya dua ton'.
Segera setelah insiden itu, perahu Hendri terlihat mengapung kemudian diseret ke tepi oleh penduduk desa.
Tidak ditemukan banyak goresan di kayak Hendri.
Namun, tubuhnya tidak pernah ditemukan dan dia diduga telah meninggal.
Dikutip dari laman UNILAD, Selasa (20/3/2022), pada tahun 2013, kisah kematian Hendri Coetzee diceritakan dalam film dokumenter National Geographic, Man-Eater of The Congo.
Cuplikan saat Coetzee diserang juga disertakan, namun saat buaya menyerang tidak ditampilkan.
Baca juga: Niat Cari Frisbee di Taman Buat Dijual, Laki-laki Paruh Baya Justru Diserang Buaya
Setelah tiba di desa terdekat tak lama setelah serangan itu, Korbulic dan Stookesberry tampak mengalami trauma.
Hal tersebut diketahui saat Korbulic meminta bantuan melalui radio dan mengatakan, "Ini Ben, bisakah kamu mendengarku? Kami mengalami kecelakaan yang mengerikan di sini. Hendri baru saja digigit buaya."
Buaya Bernama Osama Dianggap Pemakan Manusia Paling Mematikan di Uganda
Buaya sepanjang 5 meter, yang dijuluki 'Osama' oleh warga telah membunuh lebih dari 80 orang di sebuah desa di Luganga, Uganda.
Buaya bernama Osama ini dianggap pemakan manusia paling mematikan di Uganda.
Berdasarkan laporan, Osama telah memusnahkan 10 persen dari populasi Lunganga.
Buaya besar ini menghuni Danau Victoria, yang merupakan danau terbesar di Afrika.
Osama biasanya menunggu di dekat tepi danau untuk mengintai korbannya.
Korban Osama termasuk anak-anak berusia 12 tahun hingga orang tua.
Buaya Osama kemudian menyeret mangsanya ke dasar danau.
Dikutip dari laman UNILAD, Senin (18/7/2022), warga lokal Luganga bahkan menganggap Osama abadi karena kekuatannya.
Baca juga: Viral Video Pria Memancing Ikan yang Diincar Buaya, Dikejar hingga ke Tepi Sungai
Korban ke-83 Osama adalah seorang anak laki-laki berusia 12 tahun.
Seorang penduduk desa, Paul Kyewalyanga pernah menceritakan kematian saudaranya kepada The Sydney Morning Herald pada tahun 2005, tak lama setelah Osama ditangkap dan dipindahkan dari danau.
Kala itu Kyewalyanga memberanikan diri naik perahu dayung dengan saudaranya, Peter.
Tiba-tiba ia melihat Osama menyerang, melompat ke perahu mereka dan mencoba menyeret Peter.
Paul menjelaskan, "Osama tiba-tiba muncul dari air dan menjatuhkan diri ke dalam perahu.
"Bagian belakang perahu tempat saya duduk terendam. Peter mencengkeram sisi perahu sambil berteriak.
Mereka berkelahi selama sekitar lima menit, dan saya mendengar suara robekan."
Dia menambahkan, "Aku dengar Peter berteriak, 'Dia mematahkan kakiku.' Kemudian dia diseret ke dalam danau. Beberapa hari kemudian kami menemukan kepala dan lengannya."
Baca juga: Niatnya Mancing Ikan di Sungai, Pasangan Ini Malah Diserang Buaya
Pada tahun 2005, Osama akhirnya ditangkap ketika penduduk setempat dan petugas satwa liar.
Sekitar lima puluh orang berhasil menangkap Osama, yang dipimpin oleh Otoritas Margasatwa Uganda
Mereka bekerja sama memancing buaya buas itu keluar dari dasar danau dengan paru-paru sapi.
Osama tetap dibiarkan hidup dan menjadi bagian program pengembangbiakan oleh Alex Mutamba dari Uganda Crocs.
"Semua buaya Nil seperti Osama akan memakan manusia jika mereka merasa wilayah mereka dirambah. Tapi buaya kami baik-baik saja, aman, jadi aku tidak terlalu khawatir."
Amukan Osama selama bertahun-tahun berbeda dengan serangan buaya Australia baru-baru ini.
Seorang pria Australia, Kai Hansen dari Darwin memukul moncong buaya air asin yang dikenal dengan nama Fred saat ia menerjang ke arahnya bulan lalu.
Cerita Kai yang mengaku hampir dimakan reptil besar itu pun viral di medsos.
Kai adalah pemilik Goat Island Lodge di tepi sungai Adelaide.
Saat ini ia Kai tinggal di rumahnya dengan buaya betina tercinta Casey, yang telah direcoki oleh Fred.
Inilah yang membuat Kai memukul moncong hewan itu dan meminta tim pencarian buaya memindahkannya. (TribunTravel.com/Tys)