Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Turis Nekat Nggak Mau Bayar Tiket Wisata Gunung, Masuk Lewat Rute Terlarang & Jatuh ke Kawah

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Kurnia Yustiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Gunung Vesuvius di Italia. Seorang turis nekat lewat rute terlarang dan jatuh ke kawah Gunung Vesuvius, Italia pada Sabtu (9/7/2022).

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang turis enggan membayar tiket masuk dan nekat lewat rute terlarang gunung berapi paling terkenal di Eropa, Vesuvius.

Nahasnya, ia jatuh ke kawah Gunung Vesuvius saat selfie menggunakan ponsel.

Seseorang yang melakukan foto selfie (StockSnap /Pixabay)

Ceritanya, turis asal Amerika Serikat ini berangkat mendaki di Gunung Vesuvius bersama tiga kerabatnya.

Dilansir dari Daily Star, Rabu (13/7/2022), pria berusia 23 tahun ini bersama ketiga kerabatnya diketahui enggan membayar tiket pendakian pada Sabtu (9/7).

Baca juga: Buang Sampah Sembarangan di Jalan, Penumpang Mobil Mewah Kena Semprot Emak-emak

Mereka justru memilih lewat rute terlarang tanpa izin dan mendaki gunung berapi setinggi 4.202 kaki yang menjulang di atas kota Napoli, Italia.

Tonton juga:

Saat mereka mencapai puncak, turis itu mengeluarkan ponselnya untuk mengambil foto selfie, menurut laporan lokal.

Sayangnya ponselnya terlepas dari tangannya dan jatuh ke kawah gunung berapi.

Dalam upaya untuk mengambilnya kembali, pria itu sendiri jatuh ke gunung berapi.

Beruntung ia hanya mengalami luka kecil serta memar di lengan dan punggungnya.

Petugas penyelamat pun dikerahkan untuk masuk ke dalam kawah untuk membantu turis tersebut keluar.

Mereka kemudian dibawa oleh polisi dan helikopter penyelamat gunung.

Ilustrasi helikopter, Rabu (16/12/2020). (Pixabay/Pexels)

Baca juga: Turis Wanita Tewas Diserang Hiu di Resor Populer Mesir, Sempat Ucapkan Kata-kata Terakhir

Turis dan tiga kerabatnya, bersama dengan dua orang lainnya, diperkirakan akan didakwa masuk tanpa izin setelah mencoba dari mendaki puncak gunung lewat rute terlarang.

Vesuvius adalah gunung berapi paling terkenal di Eropa, dan mungkin di dunia.

Letusan Vesuvius pada tahun 79 masehi menutupi Pompeii dan kota saudaranya Herculaneum dalam lapisan abu panas yang tebal, diperkirakan menewaskan lebih dari 2.000 orang.

Pompeii Archaeological Park menunjukkan pemeran tubuh dua pria, seorang majikan berusia 40 tahun dan budak mudanya, setelah mereka ditemukan selama penggalian baru-baru ini sebuah Villa di Civita Giuliana di pinggiran Pompeii, seperti yang dikatakan pejabat Park, kondisinya optimal untuk mendapatkan pemeran para korban, mengikuti teknik yang disempurnakan pada tahun 1863 oleh Giuseppe Fiorelli. (HANDOUT / POMPEI ARCHAEOLOGICAL PARK / AFP)

Baca juga: Kunjungi McDonalds Dua Kali Sehari, Seorang Pria Kaget Kena Denda Parkir Rp 1,7 Juta

Sementara banyak orang Pompeii pergi sebelum letusan terakhir, ribuan orang terperangkap dalam ledakan abu panas dan gas beracun selama 15 menit terakhir.

Roberto Isaia, peneliti senior Observatorium Vesuvius, mengatakan awan mematikan itu memiliki suhu lebih dari 100C dan terdiri dari CO2, klorida, partikel abu pijar dan kaca vulkanik.

"15 menit di dalam awan neraka itu pasti bisa diinterminasi," kata Isaia kepada The Guardian.

"Penduduk tidak bisa membayangkan apa yang terjadi. Orang-orang Pompeiian hidup dengan gempa bumi, tetapi tidak dengan letusan, jadi mereka terkejut dan tersapu oleh awan abu pijar itu," imbuhnya.

Situs ini tidak digali sampai tahun 1748, ketika para arkeolog tercengang menemukan bahwa abu mematikan telah melenyapkan kota dan banyak penduduknya seperti 'kapsul waktu kehidupan' yang hampir sempurna di Kekaisaran Romawi.

Hal Penting yang Harus Disiapkan saat Naik Gunung

Seorang pria yang sedang mendaki gunung (Hermann Traub /Pixabay)

Melansir laman Pulse.ng, berikut beberapa hal penting yang perlu disiapkan untuk mendaki gunung.

1. Air

Air sangat penting untuk aktivitas pendakian gunung.

Kamu perlu menjaga diri tetap terhidrasi untuk membantu bergerak dengan nyaman di jalan setapak.

Sebagai aturan praktis, kemas satu liter air untuk setiap jam selama pendakian.

Jika berencana untuk mendaki dengan jarak yang jauh jauh, air mungkin cukup membebani karena berat.

Pertimbangkan untuk membawa filter air atau pemurni air, dan temukan sumber air di perjalanan selama pendakian jika ada.

2. Navigasi

Kamu harus membawa semacam navigasi saat mendaki karena mudah tersesat, terutama di daerah yang belum dikunjungi sebelumnya.

Navigasi yang paling dapat diandalkan adalah peta fisik, jadi jangan lupa untuk memasukkannya ke dalam ransel.

3. Perlindungan matahari

Sangat penting untuk melindungi diri dari terik sinar matahari selama pendakian.

Kenakan tabir surya sebelum mencapai jalan setapak dan gunakan kembali saat diperlukan selama pendakian.

Kamu juga bisa membawa topi dan kacamata hitam agar pendakian semakin nyaman.

4. Kotak pertolongan pertama

Persediaan pertolongan pertama dasar sangat penting sehingga dapat merawat diri sendiri atau teman jika terjadi cedera saat mendaki.

Pendakian memang dapat mengakibatkan cedera yang tidak terduga dan kamu harus bersiap untuk menanganinya.

5. Makanan

Penting untuk memasukkan makanan yang tidak mudah busuk ke dalam ransel.

Kemas banyak makanan ringan padat kalori untuk membuat kamu tetap kuat berjalan sepanjang pendakian.

6. Headlamp

Bawalah headlamp selama pendakian, bahkan jika kamu tidak berencana untuk berjalan selama kondisi gelap.

Terkadang, pendakian akan memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan dan tersesat dalam kegelapan dapat dengan cepat memperumit situasi.

7. Pisau lipat

Pisau lipat bisa berguna untuk tugas-tugas kecil seperti menggali lubang, membuka kaleng makanan, memotong semak, dan lainnya.

Kamu juga perlu mengenakan pakaian yang nyaman dan sepatu bot khsusu untuk mendaki yang kokoh untuk perjalanan.

Sebab, itu dapat membuat seluruh pengalaman mendaki menjadi lebih mudah.

Baca juga: Momen Menegangkan 3 Orang Luka-luka setelah Ikut Festival Lari Banteng yang Ikonik di Spanyol

(TribunTravel.com/ Rtn)

Baca juga selengkapnya seputar kejadian buruk yang dialami wisatawan, di sini.