Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

18 Fakta Unik Chiang Mai, Kota di Utara Thailand dengan Lanskap Memukau

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fakta unik Chiang Mai, Thailand

TRIBUNTRAVEL.COM - Sekian lama menutup perbatasan akibat pandemi, kini Thailand mulai menerima kunjungan wisatawan asing.

Melansir Kompas.com, Thailand menawarkan tiga pilihan masuk bagi pelaku perjalanan, termasuk turis internasional.

Salah satunya melalui skema bebas karantina Test & Go yang berlaku sejak 1 Februari 2022 lalu.

Melalui skema ini, traveler yang sudah divaksinasi lengkap dapat memasuki Thailand.

Traveler yang berencana liburan ke Thailand bisa memilih Chiang Mai sebagai destinasi wisata.

Terletak di utara Thailand, Chiang Mai menawarkan lanskap alam memukau.

Satwa di Chiang Mai Night Safari (Instagram/chiangmainightsafari)

Dilansir TribunTravel dari Top Facts, berikut 18 fakta unik Chiang Mai.

1. Chiang Mai adalah salah satu dari 10 kota terbesar di Thailand, dengan populasi lebih dari 150.000 orang.

2. Chiang Mai didirikan pada 1292, dan namanya berarti "Benteng Baru".

Chiang Mai adalah ibu kota Kerajaan Lannathai untuk waktu yang lama, tetapi setelah penaklukan Lannathai, kota itu menjadi bagian dari Siam.

Baca juga: Tiket Pesawat Murah Jakarta-Thailand, Terbang ke Bangkok Mulai Rp 1,3 Jutaan

3. Semua penduduk setempat berbicara bahasa Thailand, tetapi mereka biasanya berkomunikasi satu sama lain dalam bahasa Lanna.

Lanna adalah dialek bahasa Thailand yang digunakan di bagian utara negara itu.

Chiang Mai, Thailand (chiangmai.bangkok.com)

4. Bulan-bulan terpanas di Chiang Mai adalah Maret dan April dengan suhu udara mencapai 40 derajat Celcius.

5. Sementara bulan-bulan terdingin adalah Desember dan Januari ketika suhu udara di malam hari bisa turun hingga 10 derajat Celcius.

6. Chiang Mai telah lama menjadi ibu kota dunia digital nomad berkat Internet berkecepatan tinggi yang terjangkau.

7. Puncak tertinggi di Thailand, Doi Inthanon, terletak di Provinsi Chiang Mai.

Tingginya mencapai 2.565 meter di atas permukaan laut dan menjadi

8. Makanan di Chiang Mai tergolong kurang pedas daripada di daerah selatan dan timur.

Namun, rasa pedasnya mungkin juga bisa 'membunuh' turis yang tidak terbiasa dengan makanan pedas.

Baca juga: Berlaku Mulai 1 Juni, Masuk Thailand Cuma Butuh 3 Syarat Ini

9. Khao soi sangat populer di kalangan wisatawan yang datang ke Chiang Mai, yaitu sup kari pedas dengan mie goreng dan ayam.

10. Hampir tidak ada transportasi umum di Chiang Mai.

Hanya ada songthaew, truk pickup dengan dua bangku yang hanya memiliki beberapa rute dan sulit untuk ditemukan.

Ilustrasi kuil Buddha di Chiang Mai (Unsplash/Tim Durgan)

11. Chiang Mai memiliki lebih dari 300 kuil Buddha.

12. Ada lebih dari 2.000 hotel dan wisma di Chiang Mai, tetapi banyak dari mereka telah ditutup secara permanen karena pandemi COVID-19.

Baca juga: Syarat Terbaru Masuk Thailand per 1 Mei 2022, Wisatawan Bervaksinasi Lengkap Tak Perlu Tes Covid-19

13. Chiang Mai memiliki sisa-sisa tembok benteng kuno yang berusia lebih dari 400 tahun.

Bagian kota yang terletak di dalam tembok ini disebut Kota Tua.

14. Harga di kawasan wisata Chiang Mai cukup tinggi, namun di luar itu harganya jauh lebih rendah.

Harga makanan untuk seporsi kurang dari 2 dolar AS atau Rp 29.000.

15. Sebagian besar penduduk setempat tidak berbicara bahasa Inggris.

Orang yang bekerja dengan turis biasanya tahu sedikit bahasa Inggris, tetapi di luar kawasan wisata, disarankan untuk berbicara bahasa Thailand.

16. Waktu terbaik untuk berkunjung ke Chiang Mai adalah dari Oktober hingga Januari, karena cuacanya lebih sejuk dan alamnya paling indah.

17. Ada lebih dari 50 suaka gajah di Chiang Mai & Thailand Utara secara umum.

Suaka gajah ini merupakan daya tarik wisata utama bagi pengunjung asing dan penduduk lokal.

Baca juga: 3 Tahun Tak Pulang Kampung, Jirayut Mudik ke Thailand Langsung Disambut Keluarga Besar

Baca juga: Pesona Lisa BLACKPINK Saat Pulang ke Thailand, Piknik di Tepi Danau Pakai Dress Motif Bunga

18. Loi Krathong, juga dirayakan dengan Yee Peng (festival lentera), adalah waktu dalam setahun ketika setiap warga dan pengunjung Chiang Mai melepaskan lampion ke langit.

Ribuan lampion akan berterbangan di langit pada saat yang bersamaan.

(TribunTravel.com/Sinta)

Artikel lain terkait wisata Thailand