Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Misteri Kematian 3 Turis di Resor Mewah Bahama Terungkap, Diduga Keracunan Karbon Monoksida

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan otopsi memutuskan penyebab kematian menjadi keracunan karbon monoksida

TRIBUNTRAVEL.COM - Misteri kematian tiga turis Amerika Serikat (AS) di sebuah resor ternama di Bahama telah terpecahkan.

Awal lalu, kabar dua pria dan seorang wanita ditemukan meninggal di Sandals Emerald Bay di Exuma meramaikan jagat media sosial.

Dari data yang dihimpun, diketahui tiga turis tersebut merupakan seorang warga Florida, Vincent Chiarella (64) dan dua orang asal Tennessee, Michael Phillips (68) dan Robbie Phillips (65).

Ketiganya kehilangan nyawa mereka secara misterius di kamar hotel.

Sementara seorang wanita lagi, yang juga dari AS, telah diterbangkan ke rumah sakit di Nassau dan telah pulih.

Chester Cooper, menteri pariwisata Exuma mengatakan pada saat itu kematian mereka tidak dianggap mencurigakan.

Setelah dilakukan otopsi lengkap dan analisis toksikologi, ditemukan ketiga turis itu semuanya meninggal karena keracunan karbon monoksida.

Ada banyak spekulasi tentang penyebab ketiganya meninggal.

Sebelumnya, beberapa tamu lain di resor mengeluhkan bau insektisida yang kuat.

Kemudian dilakukan penyelidikan terhadap makanan, AC, dan pemanas air hotel.

Setelah dilakukan pemeriksaan medis kepada korban, ditemukan adanya keracunan karbon monoksida sebagai penyebab kematian.

Pekan lalu, menteri Kesehatan dan Kebugaran di wilayah tersebut, Dr Michael Darville, mengatakan kepada Eyewitness News bahwa keluarga almarhum meminta otopsi independen kedua.

Saat diwawancara Dr Michael mengatakan, "Masih ada beberapa penyelidikan yang sedang berlangsung di resor Sandals.

Kami juga memiliki ahli patologi dalam negeri yang telah melakukan pekerjaan mereka, dan sampel dikirim ke laboratorium profesional di Amerika Serikat."

"Laporan toksikologi masih diproses. Anggota keluarga almarhum juga meminta untuk membawa ahli patologi dari luar negeri untuk melakukan otopsi lagi."

Darville menambahkan, "Anda tahu, untuk memindahkan jenazah melintasi air, mereka harus dibalsem dan permintaan itu pun dilakukan."

"Saya tidak tahu persis sejauh apa perjalanannya, tetapi kami bersedia membantu siapa saja yang ingin menemukan penyebab kematian orang yang mereka cintai. Jadi, permintaan itu sedang diproses."

Dikutip TribunTravel dari laman UNILAD, Sabtu (28/5/2022), sebelumya, Perdana Menteri Philip Brave Davis mengatakan kepada publik ungkapan belasungkawa kepada keluarga almarhum.

Baca juga: Viral Video Harimau Sumatera Muncul Dekat Permukiman Warga: Ini Makan Orang pun Mau

Baca juga: Aturan Berenang di Sungai Aare Swiss, Perhatikan Zona Keluar-Masuk dan Area Terlarang

Ia mengatakan, "kita semua tahu, pariwisata adalah mesin dan jantung perekonomian kita. Dan ketika hal-hal seperti ini terjadi, kita harus mengkhawatirkannya."

Dia melanjutkan: "Kami percaya bahwa penyelidikan akan dilakukan dan hasilnya akan sedemikian rupa sehingga [itu] tidak akan memengaruhi produk di masa mendatang.

"Saya tahu Sandals Resort telah melakukan semua yang mereka bisa untuk bekerja sama dalam penyelidikan, baik dengan pihak berwenang dan dengan keluarga.

"Pemerintah juga telah berbicara dengan keluarga. Dan kita tinggal menunggu hasilnya.

"Saya mewakili orang-orang Bahama turut berdukacita untuk keluarga yang ditinggalkan. Belasungkawa kami ucapkan dengan yang tulus atas insiden ini dan pihak yang menjadi korban." (TribunTravel.com/Tys)

Baca juga: 5 Tempat Makan Siang di Jakarta Selatan, Bebek Peking Buatan Bebek Kaleyo Tebet Bikin Nagih

Baca juga: Bisa Dibeli Mulai Hari Ini, Simak Cara Beli Tiket Konser Westlife di Jakarta via Website & Aplikasi