TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang mantan pekerja maskapai di India beberapa waktu lalu sempat membuah heboh dunia penerbangan pada Jumat (20/5/2022).
Ia diduga tengah dalam keadaan mabuk dan menelpon ke Bandara Internasional Kempegowda di Bangalore dengan mengirimkan ancaman teror bom.
Ancaman tersebut secara cepat direspon oleh pihak bandara dengan mengirim personel Pasukan Keamanan Industri Pusat (CISF) untuk melakukan pencarian pada fasilitas mereka.
Melansir laman Simple Flying, Minggu (22/5/2022), aksi penipuan ini dikabarkan terjadi pada panggilan sekitar pukul 03:50 waktu setempat.
Mantan petugas maskapai itu menelpon pada 19 Mei ke saluran bantuan polisi kota Bengaluru pada nomer darurat 112.
Penelepon yang diduga mabuk lantas memberi tahu pihak berwenang bahwa ada sebuah tas berisi bahan peledak terletak di suatu tempat di dalam bandara.
Baca juga: Bandara Terima 12.000 Komplain Sepanjang 2021, Ternyata Bersumber dari 1 Orang
Baca juga: Tulus Hibur Anjing yang Ketakutan Masuk Pesawat, Petugas Bagasi Dapat Hadiah 2 Tiket Kelas Bisnis PP
Hal ini menyebabkan personel CISF melakukan pencarian di bandara selama sekitar satu jam untuk menemukan tas yang dilaporkan.
Meskipun dipanggil sekitar pukul 03:50 waktu setempat, inisden ini rupanya berdampak serius pada ribuan pelancong.
Hal tersebut lantaran penerbangan Kempegowda beroperasi sepanjang waktu.
Memang, beberapa penerbangan jarak jauh berangkat dari kota India sekitar waktu ini, dengan Lufthansa, Qatar Airways, dan Emirates di antara maskapai penerbangan dengan layanan lepas landas pada jam-jam awal ini.
Namun, mencari data penerbangan untuk hari ini, tampaknya tidak ada penerbangan yang mengalami penundaan yang nyata akibat hoaks, berangkat tepat waktu sesuai jadwal.
Baca juga: Video Viral Ledakan dengan Kilatan Api di Dekat Bandara, Sejumlah Penerbangan Terpaksa Dialihkan
Baca juga: Insiden Pesawat Salah Arah, Dijadwalkan Terbang ke Malaysia Justru Mendarat di Australia
Setelah lama tak ditemukan, pihak kepolisian akhirnya menelusuri panggilan yang sempat diterima oleh pihak bandara.
Polisi bandara kemudian digiring ke Subhashish Gupta, mantan karyawan yang dilaporkan bekerja dengan kargo di bandara untuk maskapai yang dirahasiakan.
Dipastikan bahwa Gupta yang berusia 32 tahun telah memberi informasi palsu kepada polisi tentang bahan peledak di bandara.
Upaya yang cukup berani itu diduga sengaja dilakukan untuk menjebak dan memberatkan (sekarang mantan) saudara iparnya, yang baru saja menceraikan saudara perempuannya.
Baca tanpa iklan