TRIBUNTRAVEL.COM - McDonalds telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan pernah membuka kembali ratusan restorannya di Rusia lagi.
Kabar tersebut dikonfirmasi oleh pimpinan McDonalds yang mengatakan bahwa restoran mereka di Rusia akan ditutup secara permanen dan dijual, mengingat perang berdarah yang sedang berlangsung antara Rusia dengan Ukraina.
Restoran cepat saji yang populer di berbagai negara ini memutuskan untuk menutup permanen 850 cabang di seluruh Rusia ketika Vladimir Putin mengobarkan perang terhadap Ukraina awal tahun ini.
Dengan adanya konflik yang masih berlangsung itu, kepala McDonalds mengatakan bahwa bisnisnya di Rusia tidak lagi bisa dipertahankan serta tak konsisten dengan nilai-nilai jual McDonalds.
Sebagai dedikasi dan loyatilasnya, Chris Kempczinski, CEO McDonalds akan terus membayar semua karyawan McDonalds di Rusia meskipun restorannya sudah ditutup pada Maret 2022.
Baca juga: Pria Temukan Paket Makanan McDonalds Berusia 60 Tahun, Terkejut dengan Aromanya
Kempczinski mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Namun, kami memiliki komitmen untuk komunitas global kami dan harus tetap teguh dalam nilai-nilai kami."
Ketika perusahaan McDonalds mengumumkan akan menutup permanen restoran cepat saji tersebut, para penggemar kulinet McDonalds seperti burger hingga nugget langsung mengantre untuk pesanan terakhir mereka.
Dan bagi sebagian orang pun ada yang memanfaatkan momen ini dengan menjual makanan McDonalds dalam kemasan frozen.
Berdasarkan informasi dari pasar online Rusia, harga makanan McDonalds akan melambung tinggi meski menunya dijual dalam kemasan frozen.
Menurut laporan Daily Star, seorang pelanggan McDonalds tiba-tiba berubah menjadi pengusaha daging ketika mencoba menjual empat burger, nugget, dan saus cocol McDonalds dengan harga 250 Pound Britania atau setara sekira Rp 4,5 juta.
Seorang pebisnis pemula bahkan sedang mencoba untuk menguangkan 46 Pound Britania atau setara sekira Rp 840 ribu dari hasil jual dua burger, dua minuman McDonalds, dan pai ceri.
Baca juga: Sebagian Restoran McDonalds Malaysia Hapus Kentang Goreng dari Daftar Menu, Kenapa?
Baca juga: Buntut Debat Harga Kentang Goreng, Karyawan McDonalds di AS Ditembak Pelanggan Drive-Thru
Coca-cola yang membatalkan pasokan ke Rusia juga membuat harga secangkir minumannya melonjak menjadi 8 Pound Britania atau setara Rp 146 ribu.
Dalam sebuah pernyataan dari Kempczinski, ia mengatakan, "Konflik di Ukraina dan krisis kemanusiaan di Eropa telah menyebabkan penderitaan yang tak terkatakan kepada orang-orang yang tidak bersalah. Sebagai sebuah sistem, kami bergabung dengan dunia dalam mengutuk agresi dan kekerasan dan berdoa untuk perdamaian."
"Dalam tiga puluh tahun lebih McDonalds beroperasi di Rusia, kami telah menjadi bagian penting dari 850 komunitas kami beroperasi."
"Pada saat yang bersamaan, nilai-nilai kami berarti kami tidak dapat mengabaikan penderitaan manusia yang tidak perlu yang terjadi di Ukraina."
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)
Baca juga: Lamar Kekasihnya saat Antre di McDonalds, Pria Ini Malah Ditolak Mentah-mentah
Baca juga: Mengapa Kentang Goreng McDonalds Bikin Nagih? Ternyata Bahan Ini yang Jadi Rahasianya
Baca tanpa iklan