Insiden tersebut memicu penyelidikan lebih lanjut, dengan penyebab ditemukan karean jendela berbentuk persegi.
Secara khusus, masing-masing sisi persegi menerima terlalu banyak tekanan, menyebabkan keretakan dan menghancurkan pesawat.
Sedangkan empat sudut persegi mengambil hingga 70% dari tekanan, menyebabkan mereka berantakan ketika digunakan secara berulang.
Baca juga: Mike Tyson Tinju Seorang Penumpang Mabuk di Pesawat, Videonya Viral di Medos
Untuk mencegah lebih banyak insiden seperti itu, desainer bergerak mencari bentuk baru untuk menahan tekanan, dan mengarah ke bentuk jendela melingkar yang digunakan hingga kini.
Bukan hanya bentuk yang digunakan para insinyur untuk memastikan bahwa jendela tetap kokoh selama penerbangan, melainkan juga lapisan perlindungan.
Jika diperhatikan, jendela pesawat terbuat dari tiga lapisan akrilik.
Lapisan paling luar adalah yang paling tebal dan mengambil semua tekanan dari luar, sedangkan yang di tengah juga tebal dan memiliki lubang kecil yang digunakan untuk menyamakan tekanan dan melindungi panel bagian dalam.
Saat ini, insiden yang melibatkan jendela pesawat memang sangat jarang terjadi.
Meski begitu, jendela tetap menjadi bagian penting dari pemeriksaan keamanan.
Baca juga: Pertama Kali Naik Pesawat? Simak Tips dan Trik Terbaik Agar Penerbangan Lancar
Baca juga: Pilot Alami Cedera di Kokpit, Pesawat Terpaksa Mendarat Darurat
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal artikel penerbangan di sini.
Baca tanpa iklan