Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ramadhan 2022

Kenapa Kolak Selalu Identik dengan Bulan Ramadhan di Indonesia?

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolak identik dengan bulan Ramadhan

TRIBUNTRAVEL.COM - Kolak merupakan takjil bercita rasa manis yang kerap tersaji saat buka puasa.

Isiannya berupa pisang, ubi, dan kolang-kaling dengan kuah manis yang terbuat dari santan dan gula aren.

Selain kolak pisang, terdapat beragam variasi kolak yang disajikan sebagai takjil buka puasa.

Mulai dari kolak labu, singkong, biji salak, durian, pacar cina, dan masih banyak lagi.

Perpaduan rasa manis dan gurih membuat kolak menjadi sajian yang tepat saat buka puasa.

Lalu, kenapa kolak selalu identik dengan bulan Ramadhan?

Menurut sejarawan dan penulis buku 'Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia', Fadly Rahman, kolak bisa jadi mendapat pengaruh dari budaya Arab.

"Entah ini hanya sekadar kebetulan atau tidak, kata kolak ini berasal dari kata 'Khalik'," papar Fadly dikutip dari Kompas.com, Rabu (13/4/2022).

Kolak untuk takjil buka puasa (Sajian Sedap)

Media penyebaran agama Islam

Dalam bahasa Arab, 'Khalik' berarti Tuhan, pencipta alam semesta.

Melansir dari TribunnewsWiki, kehadiran hidangan kolak bermula dari dijadikannya kolak sebagai alat penyebaran agama hingga sebagai media pendekat diri dengan Tuhan.

Kolak diyakini sebagai cara sederhaha untuk menyebarkan agama Islam agar lebih mudah dipahami.

Baca juga: Falooda sampai Es Campur, 7 Takjil Buka Puasa dari Beberapa Negara di Dunia

"Memang belum ada sumber pasti yang menyebut kolak dipakai sarana untuk menyebarkan agama islam," kata Fadly.

"Tapi, jika dilihat dari bahan-bahan kolak yang memanfaatkan potensi lokal, kemungkinan besar itu terjadi," sambungnya.

Menurut Fadly, gula aren yang dipakai untuk membuat kolak tersebar dari ujung barat sampai timur Nusantara.

Sementara pisang dan ubi banyak tumbuh di Indonesia.

"Itu artinya sejak beraba-abad lalu, bahan makanan ini sangat eksis di Nusantara," ucap Fadly.

"Ini menunjukkan bagaimana perpaduan lokal dan Islam bisa cocok sebagai bagian dari tradisi Islam nusantara," tambahnya.

Di sisi lain, arkeolog dan dosen sejarah Universitas Negeri Malang, Dwi Cahyono mengatakan, unsur-unsur kolak juga dikaitkan dengan ajaran Islam.

Kolak pisang untuk buka puasa (Agus Yuniarso, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)

Bahan pisang kepok merujuk pada kata 'kapok' dalam bahasa Jawa yang berarti jera, dilaporkan Kompas TV.

Ini mengingatkan manusia agar jera berbuat dosa dan bertaubat pada Tuhan.

Sedangkan ubi dalam bahasa Jawa dikenal dengan 'telo pendem', yang diartikan mengubur kesalahan dalam-dalam.

Baca juga: Resep Sosis Gulung Mi, Camilan Masa Kecil yang Cocok untuk Takjil Buka Puasa

Selain itu, santan dalam bahasa Jawa disebut 'santen' yang menjadi kependekan dari 'pangapunten' atau permohonan maaf.

Bagaimanapun juga, kata Fadly, kolak sudah lekat sebagai selera kolektif makanan Indonesia.

Tak heran jika kolak menjadi makanan yang identik dengan bulan Ramadhan.

Baca juga: 9 Inspirasi Olahan Pisang yang Manis dan Enak untuk Takjil Buka Puasa

Baca juga: Resep Mango Smoothie, Es Simpel untuk Hilangkan Dahaga saat Buka Puasa