TRIBUNTRAVEL.COM - Viral di media sosial sejumlah pemuda menyentuh aliran material awan panas guguran Gunung Merapi.
Video tersebut pertama kali diunggah akun Twitter @SukimanMerapi.
"Ini anak mana?? Kok berani main2 dengan situasi seperti ini. Ada yang punya ini lengkap kelakukan ini? Cc @BPPTKG @jalinmerapi. Kalau enggak salah lokasi Kaliadem. Bagaimana jika ada susualan guguran," tulis akun tersebut.
Dalam video berdurasi 30 detik itu terlihat sejumlah pemuda berjongkok di dekat material awan panas.
Seorang pemuda berjaket hitam kemudian mendekati material awan panas tersebut kemudian menyentuhnya.
Beberapa orang di sekitarnya tidak memperingatkan pemuda tersebut.
Baca juga: Jembatan Gantung Girpasang Viral, Kunjungan Wisata ke Kawasan Lereng Gunung Merapi Membludak
Mereka justru hanya melihat dan merekam aksi berbahaya yang dilakukan orang itu.
Diketahui, insiden tersebut terjadi di Kaliadem, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.
BPPTKG angkat bicara
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida angkat bicara terkait video viral tersebut.
Menurutnya, aktivitas seperti yang ada di video tersebut tidak untuk ditiru.
Baca juga: 3 Museum Unik di Kawasan Merapi, Bukti Kedahsyatan Erupsi Merapi 2010 di Museum Sisa Hartaku
"Masyarakat dilarang mendekati material awan panas guguran karena kondisi masih panas dan membahayakan," ujar Hanik pada Jumat (11/3/2022), dikutip TribunTravel dari Kompas.com.
Hanik menyampaikan, alur sungai yang terdapat tumpukan material awan panas guguran tersebut merupakan daerah yang berbahaya.
Terlebih, masih ada potensi terjadi luncuran awan panas guguran di Gunung Merapi.
"Daerah tersebut masih rawan terjadi awan panas susulan. Mohon tidak melakukan aktivitas di daerah potensi bahaya yang telah ditentukan," tegasnya.
Sebelumnya, Gunung Merapi kembali memuntahkan material awan panas pada 9-10 Maret lalu.
Gunung Merapi tercatat meluncurkan 17 kali awan panas guguran (APG) ke arah Kali Gendol.
Ujung luncuran awan panas guguran Gunung Merapi saat itu teramati di sisi tenggara bunker Kaliadem.
Baca juga: Liburan di Jogja, Mampir ke 5 Tempat Makan Unik dengan Pemandangan Gunung Merapi yuk
Awan panas guguran itu menyebabkan hujan abu ke beberapa tempat terutama di sisi barat laut Gunung Merapi sejauh maksimal 13 km, dilaporkan Kompas.com.
Berdasarkan pantauan foto udara menggunakan drone, jarak luncur awan panas guguran Gunung Merapi kali ini mencapai 4,9 km dari puncak.
Sebagai informasi, status aktivitas Gunung Merapi sampai saat ini masih ditetapkan siaga (level III).
(TribunTravel.com/Sinta)
Baca juga: Syarat Terbaru Naik KRL Jabodetabek dan Solo-Jogja, Penumpang Bisa Duduk Tanpa Berjarak
Baca juga: Harga Tiket Masuk 10 Tempat Wisata di Sleman Jogja Buat Liburan Akhir Pekan Bareng Keluarga
Baca juga: Warung Kopi Klotok dan 4 Tempat Makan Unik di Jogja dengan Pemandangan Gunung Merapi