Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Gunung Semeru Naik Status Menjadi Siaga, Ini Area yang Wajib Dijauhi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Erupsi Gunung Semeru yang ditandai munculnya guguran awan panas

TRIBUNTRAVEL.COM - Status Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur naik menjadi level III (siaga).

Peningkatan status Gunung Semeru menjadi level siaga terhitung mulai 16 Desember 2021 pukul 23.00 WIB.

Kabar ini diumumkan oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui akun Instagram resminya, @kesdm.

Menindaklanjuti hal tersebut, Kementerian ESDM memiliki sejumlah anjuran bagi seluruh masyarakat, terutama yang berdomisili dekat Gunung Semeru.

Baca juga: Kisah di Balik Video Bocah yang Lari saat Erupsi Gunung Semeru, Selamat Setelah Sembunyi di Masjid

Dirangkum TribunTravel dari akun Instagram @kesdm, berikut imbauan Kementerian ESDM kepada masyarakat.

1. Mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Semburan lava pijar di Gunung Semeru pada malam hari (Instagram.com/tnbromotenggersemeru/)

2. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Baca juga: Sempat Terkena Lahar Dingin Gunung Semeru, Air Terjun Tumpak Sewu di Lumajang Tetap Buka

Baca juga: Kaleidoskop 2021, 7 Aksi Viral di Tempat Wisata: Prank Petugas Gunung hingga Joget Gendong Monyet

3. Tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/ puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

4. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.

Serta mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Baca juga: Aktivitas Penerbangan di Jawa-Bali Normal Pasca Erupsi Gunung Semeru

Selain anjuran diatas, Kementerian ESDM juga mengimbau masyarakat agar tidak terpancing berita hoax mengenai aktivitas Gunung Semeru.

Pembaharuan informasi terkait Gunung Semeru di Badan Geologi bisa diakses melalui aplikasi aplikasi/ website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id).

Informasi terbaru juga bisa diakses melalui media sosial Instagram PVMBG (@pvmbg_) dan Facebook atau Twitter (PVMBG).

Baca juga: 8 Fakta Gunung Semeru, Puncak Tertinggi di Pulau Jawa yang Digemari Para Pendaki

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Kepulan Asap Tebal Menutupi Puncak Jonggring Saloko

(TribunTravel.com/Mym)

Baca selengkapnya soal artikel Gunung Semeru di sini.