Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Liburan Natal dan Tahun Baru

5 Perayaan Unik di Tokyo Jepang Selama Desember 2021, Cocok untuk Rayakan Natal dan Tahun Baru

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gishi-sai

TRIBUNTRAVEL.COM - Perayaan Natal dan Tahun Baru di Jepang identik dengan Pasar Natal dan Iluminasi Musim Dingin.

Jika kamu ingin mencoba hal berbeda, ada beberapa perayaan unik yang bisa kamu jelajahi di Tokyo Jepang.

Perayaan unik di Tokyo ini bisa jadi alternatif untuk kamu yang ingin merayakan Natal dan Tahun Baru dengan cara yang berbeda.

Dilansir TribunTravel dari laman tokyocheapo, berikut 5 perayaan unik di Tokyo, Jepang selama Desember 2021 yang cocok untuk rayakan Natal dan Tahun Baru.

1. The Japanese Beautiful Boys Exhibition (4-12 Desember 2021)

Pengunjung yang menikmati karya seni di pameran (StockSnap /Pixabay)

Baca juga: 7 Hal Terbaik yang Bisa Kamu Lakukan untuk Rayakan Libur Natal dan Tahun Baru di Jepang

Pameran ilustrasi gratis yang berfokus pada drama sejarah tradisional Jepang.

Ilustrasi aktor terkenal Jepang, Hashizo Okawa dan Masaki Kyomoto, berpakaian seperti samurai, ninja, dan banyak lagi.

Tempatnya adalah Galeri Ginza Pied-nu.

2. Mutek Japan 2021 (8 – 12 Desember 2021)

Mutek Japan 2021 (Instagram/mutek.jp)

Baca juga: Larang Kedatangan Wisatawan Asing, Bandara Internasional Jepang Langsung Sepi

Mutek adalah festival musik lima hari yang menggabungkan musik elektronik, seni, dan teknologi.

Acara yang tersebar di beberapa tempat di Shibuya dan Odaiba dengan tiket untuk setiap sesi sekira 2.000 yen.

3. Gishi-sai (14 Desember 2021)

Gishi-sai (Corpse Reviver, CC BY-SA 3.0 , via Wikimedia Commons)

Baca juga: 7 Resor Ski Terbaik di Jepang untuk Libur Natal 2021, Mampir ke Zao Onsen Ski Resort di Yamagata

Juga dikenal sebagai Festival 47 Ronin dan Ako Gishi-sai, acara ini memperingati 47 samurai setia yang membalaskan dendam tuan mereka dengan membunuh musuhnya, setelah itu mereka melakukan ritual bunuh diri.

Tanggal acara ini selalu ditetapkan pada 14 Desember, hari di mana para samurai ini menyerbu rumah musuh mereka.

Pada hari itu, Gishi-sai dimulai dengan upacara peringatan dan persembahan teh kepada para dewa, setelahnya penduduk setempat yang berpakaian seperti 47 samurai berangkat dari Kuil Sengakuji dan melakukan prosesi khidmat di sekitar area tersebut.

Halaman
12