TRIBUNTRAVEL.COM - PT Pelita Air Service dikabarkan bakal melakukan penerbangan berjadwal.
Meski manajemen maskapai belum mau memberi penjelasan terkait hal tersebut, namun sebuah banner memperlihatkan kalau maskapai milik PT Pertamina (Persero) tersebut segera melayani penerbangan berjadwal.
Dalam banner tersebut diperlihatkan Pelita Air Service dengan pesawat Airbus A320 Neo, bertuliskan Coming Soon berlogo Pertamina.
Menanggapi hal tersebut Direktur Utama PT Pelita Air Service, Albert Burhan masih belum memberi komentar.
"Terkait adanya informasi tersebut, saya belum bisa memberikan komentar," kata Albert saat dihubungi Tribunnews, Minggu (21/11/2021).
Selain itu beredar pula informasi Pelita Air Service membuka lowongan untuk kategori Captain pesawat A320 melalui akun Instagram resmi miliknya.
Pada informasi tersebut, disebutkan akhir pendaftaran ketiga lowongan kerja tersebut pada 29 November 2021.
Selain membuka lowongan untuk captain, pada situs lokerbumn.com, Pelita Air Service juga mencari first officer serta flight attendant untuk pesawat Airbus A320.
Sebelumnya Pelita Air Service sendiri disebut, akan menggantikan Garuda Indonesia yang memiliki masalah keuangan. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga telah memberikan izin maskapai penerbangan niaga berjadwal untuk Pelita Air Service.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, surat izin usaha sudah dikeluarkan untuk Pelita Air.
Ia juga mengungkapkan Pelita Air sudah mengantongi sertifikat standar angkutan udara niaga berjadwal.
Sertifikat tersebut berfungsi untuk melakukan operasional penerbangan.
Sementar itu menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto, Pelita Air Service sudah memiliki sertifikat standar yang diterbitkan oleh Online Single Submission Risk Based Approach.
"Pelita Air Service saat ini sudah mempunyai izin usaha angkutan udara dalam negeri atau domestik," ucap Novie.
Meski begitu, Novie mengungkapkan maskapai Pelita Air masih harus mengurus izin lain seperti sertifikat Air Operator Certificate (AOC) atau izin terbang.
Garuda Indonesia
Sementara itu, PT Garuda Indonesia kini terus berusaha diselamatkan oleh pemerintah.
Meski kondisinya telah payah, bahkan disebut secara teknis bangkrut, manajemen dan pemerintah terus berupaya mengoperasikan maskapai flag carrier tersebut.
Kini, Garuda bakal fokus pada penerbangan rute domestik, sementara rute internasional akan semakin berkurang.
Ini sebagai salah satu upaya perseroan untuk menyehatkan kinerja keuangan.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/11/2021), maskapai pelat merah ini akan menutup 97 rute penerbangannya secara bertahap hingga 2022 mendatang.
Langkah ini dilakukan bersamaan dengan proses restrukturisasi yang tengah dilakukan Garuda.
Adapun rute internasional yang diterbangkan oleh perseroan merupakan selective routes yang dianggap dapat mengkontribusikan profitability yang baik bagi perseroan,” tulis Manajemen Garuda.
Garuda akan meningkatkan kontribusi pendapatan kargo melalui optimalisasi belly capacity dan digitalisasi operasional.
Rute-rute penerbangan internasional tertentu yang akan dipertahankan bertujuan pengangkutan kargo.
Selain itu, maskapai milik negara tersebut akan meningkatkan kontribusi pendapatan ancillary melalui product unbundling dan ekspansi produk yang ditawarkan.
Hal itu sebagai strategi utama Garuda untuk mendukung kegiatan operasional perseroan.
Berdasarkan rencana bisnis ke depan, Garuda hanya akan memiliki 140 rute penerbangan di 2022.
Artinya berkurang 97 rute penerbangan dari posisi di 2019 yang memiliki 237 rute penerbangan.
Seiring dengan pengurangan rute penerbangan, perseroan pun memangkas jumlah pesawatnya.
Jika di 2019 beroperasi dengan 202 pesawat maka di 2022 menjadi hanya 134 pesawat, atau berkurang 68 pesawat.
Selain itu, jenis pesawat Garuda juga akan dikurangi dari 13 menjadi hanya tujuh jenis.
Sebab, banyaknya jenis pesawat yang digunakan malah menambah beban keuangan perusahaan karena kompleksnya perawatan yang harus dilakukan.
“Garuda akan mnyesuaikan jumlah pesawat sesuai kondisi pasar serta menyesuaikan jenis dan atau tipe pesawat untuk mensimplifikasi operasional serta mendorong efisiensi biaya,” ungkap Manajemen Garuda. (Tribunnews.com/Hari Darmawan/Kontan.co.id)
Baca juga: 7 Pasar Natal Terbaik di Eropa 2021, Jelajah Pasar Natal Alexanderplatz di Berlin Jerman
Baca juga: Aturan Perjalanan Baru ke Prancis, Turis Lansia Harus Sudah Suntik Booster Covid-19
Baca juga: Amerika Larang Warganya Liburan ke Jerman dan Denmark yang Sedang Mengalami Lonjakan Kasus Covid-19
Baca juga: 5 Kuliner Enak dan Murah di Jakarta Timur untuk Makan Malam, Hangatnya Bakso Bakar Millennials
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Telah Kantongi Izin Operasi Berjadwal, Pelita Air Service Akan Operasikan Pesawat Airbus?