TRIBUNTRAVEL.COM - Kawasan wisata populer di sejumlah negara terpantau masih sepi wisatawan mancanegara.
Tak hanya di Indonesia, turis mancanegara pun belum terlihat di Bangkok.
Jalan Khaosan atau Khaosan Road yang biasanya ramai turis asing, kini tampak lengang.
Jalan sepanjang 400 meter ini banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai negara.
Banyak wisatawan datang ke Jalan Khaosan untuk menikmati suasana malam, kuliner pinggir jalan yang murah, tempat belanja, hotel dan lainnya.
Jalan Khaosan dulu dikenal sebagai jalan yang tidak pernah tidur.
Tapi, hari ini Khaosan Road masih terasa sepi.
Dikutip TribunTravel dari laman Channelnewsasia, seorang penjual makanan khas Thailand, Supaporn Promto mengatakan, "ini sepertikuburan."
"Dulu di sini ramai turis. Pada malam hari, orang harus berdesak-desakan saat berjalan. Sekarang, semua terasa berbeda," ujarnya.
Sejak awal November 2021, Thailand telah membuka kembali perbatasan internasional.
Sebagian besar turis yang datang ke Thailand biasanya berasal dari Amerika Serikat, diikuti Jerman, Inggris, Jepang dan Korea Selatan.
Otoritas Pariwisata Thailand memperkirakan setidaknya 700.000 turis asing ke Thailand tahun ini.
Untuk tahun 2022, diharapkan sektor pariwisata menghasilkan 1,58 triliun baht (US$45,7 miliar), termasuk 818 miliar baht dari wisatawan internasional.
Sayangnya, semua belum mencapai target.
Bahkan banyak toko dan restoran di sepanjang Khaosan Road yang masih tutup.
Bar dan klub malam di sana belum diizinkan buka kembali karena dikategorikan sebagai tempat hiburan malam yang menurut pemerintah Thailand sangat beririso menularkan Covid-19.
Sejak Maret tahun lalu, pub, bar dan klub malam di Thailand tidak boleh buka.
Pemerintah khawatir tempat hiburan malam akan mendorong tingginya interaksi sosial sehingga menyebabkan infeksi baru.
Bagi para pelaku bisnis di Khaosan Road, 18 bulan terakhir merupakan perjuangan berat karena hampir tidak ada pelanggan.
Mereka tidak ada pendapatan dan bantuan dari pemerintah sangat terbatas.
Banyak yang usahanya bangkrut, tutup dan beralih profesi.
Satu di antaranya Phudit Jiradamangmun, pemilik bar bir Sky 999.
Kepada Channelasianews dirinya mengatakan harus bayar sewa tapi tidak dapat pemasukan apa-apa.
Untuk bertahan hidup, Phudit Jiradamangmun beralih jualan teh susu dan kopi.
Tapi hasil jualannya tak cukup untuk menutupi gaji staf, utilitas dan biaya sewa.
Tabungannya pun habis tahun lalu.
Saat ini angka penularan Covid-19 di Thailand perlahan menurun.
Pada Jumat (12/11/2021) dilaporkan 7.305 kasus baru dan 51 kematian.
Data dari Departemen Pengendalian Penyakit Thailand menunjukkan ada 76.511 infeksi dan 596 korban dalam 10 hari terakhir.
Untuk kembali membangkitkan pariwisata, pemerintah Thailand telah melonggarkan aturan Covid-19 di beberapa provinsi yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara.
Di Bangkok, larangan menjual dan konsumsi alkohol di restoran dicabut pada 1 November 2021, meskipun ini hanya berlaku untuk restoran yang telah disertifikasi untuk standar keamanan dan kebersihan yang diperlukan untuk mengendalikan COVID-19.
Namun, penjualan dan konsumsi alkohol harus berhenti pada jam 9 malam.
Namun, Pusat Administrasi Situasi COVID-19 Thailand (CCSA) masih menunda rencana mengizinkan tempat hiburan malam dibuka kembali pada bulan Desember.
Dalam wawancara pada hari Jumat (12/11/2021) juru bicara CCSA Taweesin Visanuyothin mengatakan izin operasional mungkin diberikan pada 15 Januari 2022, tergantung situasi di lapangan. (TribunTravel.com/tyas)
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Pantai Tanjung Batu, Tempat Wisata di Bangka Belitung yang Tawarkan Keindahan Eksotis
Baca juga: Pilihan 4 Hotel di Semarang untuk Staycation Sebelum Liburan ke Kawasan Bandungan
Baca juga: Terkenal Enak, Ini 5 Kuliner Dekat Cimory Dairyland Puncak yang Patut Kamu Coba
Baca juga: Penerbangan Internasional di Bali Sudah Sebulan Dibuka, Hingga Kini Belum Ada Kunjungan Turis Asing