TRIBUNTRAVEL.COM - Kembali pada 84 tahun lalu, dunia digemparkan dengan kecelakaan kapal udara Hindenburg.
Kecelakaan tersebut merupakan salah satu peristiwa paling terkenal dalam sejarah penerbangan.
Bagaimana tidak, kebakaran da kecelakaan Hindenburg menewaskan setidaknya 36 korban jiwa.
Meski demikian, ada salah satu penumpang yang selamat, yakni Heinrich Kubis.
Baca juga: Pramugari Bagikan Tips Terbaik untuk Mendapat Fasilitas Gratis di Pesawat Kelas Ekonomi
Ternyata, Heinrich Kubis adalah sosok yang menyandang gelar sebagai pramugari pertama di dunia.
Melansir laman Simple Flying, Senin (8/11/2021), Kubis diketahui lahir pada tahun 1888.
Karir pria asal Jerman ini dimulai pada bidang perhotelan di kancah hotel mewah Eropa.
Dia bekerja di tempat-tempat mewah seperti Hotel Ritz, Paris dan Carlton Hotel, London.
Setelah malang-melintang di berbagai tempat, Kubis akhirnya menjajal pengalaman baru dengan bertugas sebagai pelayan di sebuah penerbangan.
Baca juga: Pramugari Ungkap Tips Mudah untuk Mengetahui Kebersihan Kasur di Kamar Hotel
Menurut Guinness World Records, orang pertama yang bertindak sebagai pelayan di pesawat atau pramugari adalah Heinrich Kubis, yang mulai melayani penumpang di DELAG Zeppelin LZ-10 Schwaben pada Maret 1912.
Kubis awalnya bekerja di penerbangan sendirian, tetapi kemudian didukung oleh asisten pramugari di pesawat LZ-127 Graf Zeppelin yang memiliki kapasitas 20 penumpang.
Bencana Hindenburg
Kubis ditugaskan sebagai kepala pelayan di LZ-129 Hindenburg.
Hindenburg melakukan penerbangan pertamanya pada tanggal 4 Mei 1936.
Kapal udara tersbeut dapat melintasi Samudra Atlantik hanya dalam 43 jam, mengurangi durasi perjalanan transatlantik secara signifikan.
Kala itu, sebagian besar penumpang harus bergantung pada perjalanan bahari yang relatif lama.
Baca juga: Pramugari Ungkap Sejumlah Hal Tentang Pekerjaanya, Termasuk Cara Mereka Kentut di Pesawat
Nahas, Hindenburg tidak beroperasi terlalu lama.
Pada tanggal 6 Mei 1937, setahun setelah penerbangan pertamanya, pesawat itu terbakar.
Hindenburg kemudian hancur saat mencoba berlabuh di Naval Air Station Lakehurst, New Jersey.
Total, 35 orang di dalamnya meninggal dalam kecelakaan itu.
Angka ini dibagi antara 13 penumpang dan 22 awak, ada pula kematian lain di darat.
Baca juga: Pramugari Ternyata Gunakan Lampu Rahasia untuk Berkomunikasi di Pesawat, Begini Cara Kerjanya
Kendati demikian, tidak semua orang di kapal Hindenburg meninggal.
Dari mereka yang terbang, 36 penumpang dan 61 anggota staf selamat.
Satu di antaranya ialah Kubis, yang berada di ruang makan pesawat ketika terbakar.
Dia menghindari kematian dengan melompat keluar jendela saat kabin mendekati tanah.
Sebelum mengambil lompatan iman, ia juga mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Dalam penyelidikan, Kubis bersaksi bahwa ia tidak mengalami cedera apapun.
Kubis mengungkapkan bahwa dia mendengar atau merasakan ledakan "kira-kira pada saat kapal mengalami kemiringan yang tajam".
Setelah penyelidikan usai, Kubis kembali ke Jerman.
Dia tinggal di sana sampai kematiannya pada tahun 1979, setelah berhasil lolos dari kematian lebih dari empat dekade sebelumnya.
Baca juga: Pramugari Imbau Penumpang Tak Pakai Celana Pendek di Pesawat, Ini Alasannya
Baca juga: Bukan Dekat Jendela, Pramugari Ungkap Kursi Pesawat Terbaik di Kelas Ekonomi
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal pramugari di sini.