TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah memasuki tahap finalisasi pembukaan sektor pariwisata di Bali untuk wisatawan mancanegara.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menerangkan angka positif Covid-19 semakin menurun.
"Oleh karena itu pembukaan Bali akan kita finalisasikan dan diangkat ke rakor antar menteri Minggu ini," ucap Sandiaga saat Weekly Press Briefing di kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin (27/9/2021).
Hasil rapat koordinasi, ucap Sandi akan menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan uji coba pada Oktober mendatang.
Semua uji coba dilakukan secara bertahap, bertingkat, dan berkelanjutan, dengan menggunakan konsep gas dan rem.
Ketika kasus positif Covid-19 melandai maka akan dibuka, sedangkan saat naik maka akan ditutup kembali. Adaptasi kebijakan akan berbasis data.
"Pantauan langsung kami di lokasi di berbagai tempat seperti Nusa Dua, Sanur, Gianyar aidah baik.
Target membuka Bali kembali di bulan Oktober bisa kita wujudkan dalam konsep uji coba," tutur Sandiaga.
Dari hasil kunjungan ke Bali selama Jumat dan Sabtu, 24-25 September 2021, Sandiaga Uno menilai industri pariwisata di Bali semakin baik.
Masyarakat juga kian patuh terhadap protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Ditambah kasus Covid-19 di Bali sudah terkendali.
Sementara itu, terpisah pemerintah akan memperketat pintu masuk pelaku perjalanan dari luar negeri. Pengetatan terutama dilakukan terhadap perjalanan dari negara yang sedang mengalami lonjakan kasus.
"Bahwa kedatangan orang asing juga kami lakukan pengamatan untuk orang dari daerah-daerah yang kita anggap punya kecenderungan tinggi atau level 4 istilah kita," kata Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan seusai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi.
Negara-negara tersebut kata Luhut di antaranya yakni Amerika Serikat dan Turki.
Pelaku perjalanan dari negara negara tersebut tidak akan diperiksa di bandara, namun langsung dibawa ke tempat karantina.
"Jadi dalam perjalanan kena, itu langsung kita bawa karantina. Jadi sekarang tidak diperiksa di airport langsung dikarantina," katanya.
Luhut mengatakan pemerintah masih memberlakukan karantina selama 8 hari bagi pelaku perjalanan dari luar negeri.
Pasalnya, berdasarkan masukan dari epidemiolog, pelaku perjalanan yang terinfeksi varian delta sudah akan menunjukan gejala pada hari ke dua setelah terinfeksi.
"Karena hasil dari Epidemiolog itu, 2 hari sudah kelihatan reaksi kalau dia kena untuk varian Delta ini. Jadi kita masih cukup mengena itu," katanya.
Selain itu Luhut mengatakan pemerintah akan mengatur kedatangan pesawat dari luar negeri agar tidak terjadi penumpukan begitu tiba di Indonesia.
Pemerintah menggelar rapat mingguan untuk membahas rinci, pengaturan perjalanan dari luar negeri.
"Jadi detil kami periksa, setiap 1 minggu 2 kali. Jadi 1 minggu kami adakan rapat untuk pemeriksaan detail ini," pungkasnya. (Tribun Network/fik/nis/wly)
Baca juga: Terganggu dengan Kutil? Tinggalkan Katak di Kuil Jepang Ini dan Kamu Mungkin Akan Sembuh
Baca juga: Deretan Hotel Bintang 2 dan 3 di Bogor, Pas Buat Bermalam saat Liburan Akhir Pekan
Baca juga: 5 Tempat Makan Soto Kerbau Enak di Kudus, Kuah Kaldunya Gurih Segar dengan Irisan Daging yang Mantap
Baca juga: Hotel Termahal di Dunia yang Berada di Dalam Kapal Selam Ini Tarifnya Rp 4 Miliar Semalam
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Bali Siap Sambut Turis Asing
Baca tanpa iklan